Gambaran Umum


Kondisi Desa Tempursari

-Secara geografis Desa Tempursari terletak pada posisi 7º21`7º31` Lintang Selatan dan 110º10`-111º40` Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 498-500 m diatas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS Kabupaten Malang tahun 2008, selama tahun 2008 curah hujan di Desa Tempursari rata-rata mencapai 25-35 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 35 mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2000-2008.

Secara administratif, Desa Tempursari terletak di wilayah Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Tlogosari Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Di sisi selatan berbatasan dengan Desa Kedungsalam  Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.

Jarak tempuh Desa Tempursari ke ibu kota kecamatan adalah 3 km, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 35 km, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.


Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah

            Luas wilayah Desa Tempursari adalah 816 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa jenis fungsi lahan, yaitu fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.




Tabel 1

Jenis Lahan Desa Tempursari

No.

Jenis

Luas (Ha)

Ket

1.

Pemukiman

80


2.

Pertanian

236


3.

Perkebunan

409


4.

Hutan Rakyat

25


5.

Fasilitas Umum

1.      Perkantoran

2.      Sekolah

3.      Olahraga

4.      Pemakaman

5.      Tanah bengkok desa


0,50

2

1

1,5

1


6.

Lain-lain (sungai, lereng, dll)

62


JUMLAH

816


Sumber : Profil Desa Tahun 2008

            Wilayah Desa Tempursari secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Pembagian kesuburan tanah Desa Tempursari dapat terpetakan sebagai berikut :

1.      Sangat subur               : 81 Ha

2.      Subur                           : 326 Ha

3.      Sedang                                    : 244 Ha

4.      Tidak subur/kritis        : 82 Ha

Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kedelai, kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti tomat, pepaya, dan pisang juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman kelapa dan tebu merupakan tanaman handalan. Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor pertanian secara umum menjadi penyumbang Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) terbesar yaitu Rp. 1.000.000.000 atau hampir 50% dari Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) Desa yang secara total mencapai Rp. 2.000.000.000.

Jenis tanah hitam Desa Tempursari mempunyai karakter yang kurang bagus sebagai lahan pemukiman atau jalan, karena cenderung labil. Akan tetapi, masyarakat Desa Tempursari sudah banyak yang membuat rumah berdinding tembok, meskipun rumah berdinding tembok membutuhkan biaya yang lebih mahal daripada berdinding papan atau bambu yang dapat digolongkan ke dalam rumah semi permanen.

Tekstur tanah hitam yang lembek dan bergerak dapat mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak. Oleh sebab itu, pilihan teknologi untuk membangun jalan dengan menggunakan bahan-bahan yang relatif tahan lama menjadi pilihan utama. Sebagai contoh pembangunan jalan rabat beton dan telford.


Sejarah Desa

            Desa Tempursari adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Malang Selatan dengan topografi berupa daratan dan perbukitan serta berada pada ketinggian 498 – 510 dari permukaan air laut, sehingga desa ini berhawa sejuk yaitu suhu 25 - 35ºC.

            Awal mulanya Desa Tempursari merupakan hutan belantara. Sekitar tahun 1880 sekelompok orang yang pertama kali masuk ke wilayah ini membuka hutan belantara tersebut. Hal ini terbukti pada prasasti yang dibangun pada era kepemerintahan Kepala Desa Noer Satam. Sekelompok orang yang datang dan membuka hutan tersebut adalah sebagai berikut : Wono Taruno, Wono Dikromo, Kromo Dimejo, Wono Karyo, Kromo Sentono, Sendoko, Tosetiko, Ngadi, Unus, Kasan Rejo, Iro Sentono, dan Kerto Piring.

            Pada waktu itu, wilayah ini dipenuhi dengan harimau yang dikenal dengan sebutan Macan Gembong, diantara mereka yaitu Mbah Wono Taruno bernadzar jika harimau Gembong pergi meninggalkan wilayah ini menjadi sebuah desa. Adapun orang-orang yang pernah memimpin Desa Tempursari adalah sebagai berikut :

1.      Wono Taruno menjabat sebagai Kepala Desa berakhir tahun 1925

2.      Bpk Boniran menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1925 – 1929

3.      Bpk Karyo Utomo menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1929 – 1947

4.      Bpk Pangil menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1947 (selama 17 bulan)

5.      Bpk Suyut menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1948 (selama 17 bulan)

6.      Bpk Pangil menjabat sebagai Kepala Desa selama 17 bulan

7.      Bpk Parto Sewoyo menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1952 – 1970

8.      Bpk Karnawi menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1970 – 1973

9.      Bpk Nursatam menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1973 – 1990

10.  Bpk Poniman menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1990 – 1999

11.  Drs. Adi Sucipto menjabat sebagai Kepala Desa tahun 1999 – 2004

12.  Pejabat sementara Bpk Suyanto menjabat sebagai Kepala Desa tahun 2004 – 2007

13.  Bpk. Poniman menjabat sebagai Kepala Desa tahun 2007 – 2013

14.  Bpk. Nasikin menjabat sebagai Kepala Desa tahun 2013 – sekarang



Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
4980
Jumlah Kepala Keluarga
1745
Jumlah PUS
719
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
264
Keluarga yang Memiliki Remaja
754
Keluarga yang Memiliki Lansia
766
Jumlah Remaja
756
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
462
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
257

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Dra. MAHAWATI DWI MARHENI, MM
196607181993032006
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 2 orang pokja terlatih
dari 33 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tidak Ada
Penyusunan Laporan Tidak Ada