Gambaran Umum
P
R O F I L
KAMPUNG
KB DELAWAWI
DESA
WAEBELA- INERIE
I.
DASAR HUKUM
1. UU
No. 52 Tahun 2009, tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. UU
No. 23 thn 2014, tentang Pemerintahan Daerah (Pembagian urusan konkuren antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota) dan
Lampiran huruf N (Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana)
3. Nawacita
(9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional), yaitu :
a) Nawacita
butir 3 Membangun Indonesia dari daerah pinggiran
b) Nawacita
butir 5 Meningkatkan kualitas hidup penduduk Indonesia melalui pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana
c) Nawacita
butir 8 Melakukan revolusi karakter bangsa (Revolusi Mental)
4. Tujuan
Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada, dengan taglinennya : “TANTE NELA PARIS”,
sebagai akronim dari “Tani, Ternak, Nelayan dan Pariwisata” untuk memenuhi;
TUKA (konsumsi), TUKU (tabungan), dan TEKA (yakni untuk dijual/diinvestasikan
lebih lanjut).
5. Kampung
KB Delawawi dicanangkan pada tanggl 29 November 2017 oleh Bupati Ngada.
II.
KEADAAN GEOGRAFIS
1. Letak
Wilayah
Secara
geografis Desa Waebela merupakan salah satu Desa di Kecamatan Inerie yang
berada di pesisir pantai selatan pulau Flores. Daerahnya berada dipinggiran
pantai yang langsung berdampingan dengan bukit – bukit dan wilayah hutan yang
masih natural. Desa Waebela bila ditinjau dari luas wilayah menurut aspek
utilitas atau kegunaanya terdiri dari :
a) Pemukiman : 31,050 Ha
b) Pertanian : 30 Ha
c) Lahan
yang belum dimanfaatkan : 5.04 Ha
d) Hutan
: 286.38 Ha
Desa ini berada pada ketinggian 200 meter dari
permukaan laut dan tingkat kemiringan 36°, beriklim tropis dengan suhu 30° - 35°celcius, curah
hujan rata-rata 37.42 mm.
2. Luas
Wilayah
Luas tanah Desa Waebela seluruhnya mencapai 12,125
Km²,
dengan batas wilayah sebagai berikut :
a) UTARA
dengan Desa Tiwurana, Desa Nenowea
b) SELATAN
dengan Laut Sawu
c) TIMUR
dengan Desa Bawarani
d) BARAT
dengan Desa Kelitei
3. Sumder
Daya Alam
a) Pertanian
b) Peternakan
c) Perkebunan
d) Kelautan
dan perikanan
e) Lahan
tanah
4. Orbitasi
Orbitasi atau jarak dari pusat Pemerintahan :
a) Jarak
dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 1000 m
b) Jarak
dari pusat Pemerintahan Kabupaten : 23 km
5. Karakteristik
Desa
Desa Waebela merupakan kawasan pedesaan yang
bersifat agraris, dengan mata pencaharian dari sebagain besar penduduknya adalah
bercocok tanam terutama sektor pertanian dan perkebunan. Sedangkan mata
pencaharian lainnya adalah kelautana dan perikanan dan sector industry
kecilyang bergerak dibidang kerajinan dan pemanfaatan hasil olahan
pertanian/perkebunan serta penyulingan arak dari pohon lontar.
III.
POTENSI DAN SUMBER DAYA
Dalam rangka
pelaksaan kegiatan program pembangunan di wilayah kampung KB khususnya, maka
terkait dengan potensi atau sumber daya baik yang menyangkut sumber daya alam
maupun sumber daya manusia tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran
program pembangunan. Adapun potensi serta faktor-faktor yang kami maksud disini
adalah :
A. Faktor Pendukung
Untuk mendukung
lancarnya pelaksanaan kegiatan program KKBPK dan pembangunan lainnya di Kampung
KB sangat ditentukan oleh adanya factor pendukung ini, adapun fakctor yang kami
maksud adalah faktor-faktor yang terkait dengan keadaan serta potensi wilayah,
sumber daya alam, ataupun manusia, sarana dan prasarana baik yang menyangkut
phisik maupun non phisik yang dapat kami rincikan sebagai berikut :
a. |
Adanya PPKBD
dan SUB PPKBD |
|
g. |
Dukungan
Toga dan Toma |
b. |
Adanya data
Penduduk dan Keluarga |
|
h. |
Dukungan ADD |
c. |
Adanya
PLKB/PKB |
|
i. |
Adanya
Sekolah (TK/PAUD,SD, SMP,SMA) |
d. |
Adanya Bidan
Desa |
|
j. |
Adanya
Posbindu |
e. |
Adanya
poktan (BKB, BKR, BKL,UPPKA) |
|
k. |
Adanya
Posyandu |
f. |
Adanya Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) |
|
l. |
Kader Tim
Pendamping Keluarga (TPK), dll |
B.
Faktor Penghambat
a. |
Keterlibatan
para tokoh dalam setiap kegiatan poktan masih kurang |
|
g. |
Keterlibatan
para stake holder dalam kegiatan di kampung KB masih rendah |
b. |
Penggunaan
kontrasepsi sederhana masih cukup tinggi |
|
h. |
Operasional
Kader masih rendah |
c. |
Income
perkapita masyarakat masih rendah |
|
|
|
d. |
Masih
tingginya angka Pra sejahtera dan Sejahtera I |
|
|
|
e. |
Kondisi
lingkungan yang belum tertata dengan baik |
|
|
|
f. |
Tingkat
Pendidikan Kader |
|
|
|
C. Peluang
1. UU
No. 52 Tahun 2009, tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. Nawacita
(9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional), yaitu :
a) Nawacita
butir 3 Membangun Indonesia dari daerah pinggiran
b) Nawacita
butir 5 Meningkatkan kualitas hidup penduduk Indonesia melalui pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana
c) Nawacita
butir 8 Melakukan revolusi karakter bangsa (Revolusi Mental)
3. Sikap dan sifat gotong royong
yang masih tertanam kuat
4. Dukungan
Pemerintah Desa WAEBELA berupa Dana Desa dan Sarpras
D. Tantangan
1. Pemahaman para tokoh yang ada
tentang Program Bangga Kencana masih rendah sehingga seringkali menjadi faktor
penghambat dalam pelaksanaan program
2. Ego sektoral dari beberapa
dinas yang masih tinggi
3. Masih ada sebahagian masyarakat
yang beranggapan bahwa Kampung KB dianggap milik BKKBN saja sehingga agak sulit
untuk diajak lam setiap kegiatan berpartisipasi
4. dll
IV.
PENUTUP
Kampung KB Delawawi Sebagai Wahana Pemberdayaan
Masyarakat Desa Waebela. Walaupun pembentukan Kampung KB diamanatkan kepada
BKKBN, akan tetapi pada prinsipnya Kampung KB merupakan perwujudan dari sinergi
antara beberapa kementerian terkait baik dari pemerintah pusat sampai
pemerintah daerah, mitra kerja, dan pemangku kepentingan, serta tidak
ketinggalan partisipasi langsung masyarakat setempat.
Oleh sebab itu Kampung KB ini diharapkan menjadi
miniatur atau gambaran (potret) dari sebuah desa yang di dalamnya terdapat keterpaduan
dari Program BANGGA KENCANA (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga
Berencana) yang disinergikan dengan program pembangunan sektor terkait yang
dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
Dengan demikian kegiatan yang dilakukan pada Kampung
KB Delawawi tidak hanya identik dengan penggunaan dan pemasangan
kontrasepsi, akan tetapi merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan
terintegrasi dengan berbagai program pembangunan lainnya, sehingga wadah
Kampung KB ini dapat kita jadikan sebagai wahana pemberdayaan masyarakat
melalui berbagai macam program yang mengarah pada upaya merubah sikap, prilaku
dan cara berfikir ( mindset )
masyarakat kearah yang lebih baik, sehingga kampung yang tadinya tertinggal dan
terbelakang dapat sejajar dengan kampung-kampung lainnya, masyarakat yang
tadinya tidak memiliki kegiatan dapat bergabung dengan poktan-poktan (BKB, BKR,
BKL ). Menjadikan Kampung KB sebagai wahana pemberdayaan
masyarakat bukanlah sesuatu yang mustahil, dan untuk mewujudkan harapan
tersebut tidak cukup hanya dengan membuat kesepakatan atau komitmen diatas
kertas, namun perlu ketekunan, kesabaran, kebersamaan serta kerja keras yang
diaplikasikan dalam wujud nyata, lebih-lebih membangun masyarakat. Tapi dengan
kebersamaan pasti semuanya akan lebih mudah diatasi, karena membangun
masyarakat bukanlah semata-mata harapan, melainkan lebih kepada bagaimana
memposisikan Program KB sebagai upaya membangun kesejahteraan dengan prioritas
masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dari pemerintah. Inilah wujud dari
revolusi mental untuk mempersiapkan generasi muda sehingga bisa menikmati bonus
demografi dengan dukungan sumber daya manusia berkualitas.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1251
Jumlah Kepala Keluarga 309
Jumlah PUS 124
Keluarga yang Memiliki Balita 83
Keluarga yang Memiliki Remaja 160
Keluarga yang Memiliki Lansia 112
Jumlah Remaja 354
Total
53Total 71
Status Badan Pengurus
Sarana dan Prasarana
BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada
BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada
BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada
UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada
PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada
Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada
Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBD Dana Desa Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Simeon Kaju,SKM 199105242022211001 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
2 orang pokja terlatih dari 8 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |