KAYU PUTIH

Gambaran Umum

Desa Kayuputih Melaka terletak di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, dan terdiri dari lima Banjar Dinas: Kayuputih, Panti, Melaka, Sinalud, dan Bhuanasari. Nama Desa Kayuputih berasal dari pohon kayu berwarna putih kekuningan yang dulu terlihat dari kejauhan, dan kata "Kayuputih" memiliki arti filosofis. "Kayu" diambil dari "Kayun" yang berarti pikiran, sementara "Putih" berarti bersih, sehingga Desa Kayuputih memiliki makna "Pikiran Bersih," baik secara jasmani maupun rohani.

Masing-masing banjar memiliki sejarahnya sendiri. Banjar Dinas Panti dikenal sebagai tempat peristirahatan dan meditasi, dengan pura kecil bernama Pura Panti yang masih ada hingga kini. Banjar Melaka mendapat namanya dari seorang raja dari Selat Melaka yang pernah singgah di sana, dan masih ada Pura Pendem sebagai saksi sejarah. Banjar Sinalud dikenal sebagai penghasil nira, yang sumber airnya sangat melimpah sehingga disebut "nyalud," sementara Banjar Bhuanasari, dahulu bernama Song Lutung karena banyak kera bersarang, diubah namanya pada tahun 1980-an oleh keputusan desa.

Secara geografis, Desa Kayuputih berbatasan dengan Desa Kalibukbuk di utara, Desa Kaliasem di barat, Desa Pedawa di selatan, dan Desa Selat di timur. Jarak desa ini ke ibu kota kecamatan adalah 20 km, dapat ditempuh dalam waktu 20 menit, dan ke ibu kota kabupaten hanya 10 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Desa ini kaya akan sejarah dan makna budaya yang mendalam, tercermin dalam setiap nama banjar dan situs yang ada di wilayahnya.