Sei Semayang

Gambaran Umum

Desa Sei Semayang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dengan luas wilayah sekitar ± 1.266 Ha dan terdiri dari 18 Dusun. Tipologi Desa ini secara umum adalah Perkebunan PTPN II dan Persawahan, dimana mata pencaharian terbesar penduduknya adalah Karyawan dan Petani. 

Sejarah singkat berdirinya desa ini Adapun Pada masa dahulu Desa Sei Semayang mulanya hanya berupa hutan belukar atau rimba  namun berangsur angsur datanglah masyarakat dari hulu aliran sungai Deli Serdang untuk membuka lahan perkebunan dan ladang yang berpindah pindah dari hutan belukar dan di tebangi lalu mereka menanami Pepohonan Jati dan tetapi mereka tidak bermukim hanya menginap beberapa hari kemudian mereka pulang dan kemudian mereka dating lagi menjenguk kebun mereka. 

Jauh sebelum masa pembangunan perkebunan tembakau deli di era Deli Maatschappij, desa ini sudah dihuni oleh serumpun suku setempat yang terdiri dari etnis karo yang merupakan suku asli desa Sei Semayang Yang merupakan bahagian dari Sunggal dibawah pimpinan Datuk Badiuzzaman Surbakti (Lihat catatan Perang sunggal). Seiring dengan pesatnya perkembangan perkebunan tembakau deli dan politik etnis yang disponsori Pemerintah Hindia Belanda, wilayah ini pun kemudian semakin ramai dengan kehadiran suku pendatang Transmigrasi dari Pulau Jawa. Perkembangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat Desa Sei Semayang pun semakin jelas saling mengisi dan berbaur dalam kehidupan secara berangsur angsur bertambah pesat dan masyarakat bertambah banyak yang berpindah –pindah ke tanah Desa Sei Semayang sehingga Tanah Desa Sei Semayang ini berpenduduk beraneka ragam. 

Desa Sei Semayang sendiri dahulunya adalah daerah hutan Jati Deli Maatschappij perusahaan dagang milik hindia belanda saat itu terkenal disebut Tembakau Deli yang pada masa kemerdekaan berubah bentuk menjadi PT.Perkebunan  (BUMN) pada era tahun 1980 s/d  1990 an daerah ini sebagian besar masih merupakan bagian dari PT.Perkebunan IX yang bernama Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS) yang berproduksi Gula Pasir yang kini menjadi PTPN-II.

Desa Sei Semayang hari ini sudah banyak ditemukan pabrik pemandangan yang mencolok dari perubahan masyarakat Desa Sei Semayang. "Sebelumnya, sebahagian besar lainnya warga Desa Sei Semayang hidup dari Perkebunan. Sebagian desa Sei Semayang ini berdiri di atas lahan milik Perkebunan. Namun,  sejak satu generasi terakhir, penduduk mulai keluar dan memulai mencari jenis mata pencaharian yang lain. Sebagian besar warga yang semula menjadi buruh perkebunan, kini lebih banyak pergi mencari sumber kehidupan di sektor lain. Salah satunya adalah Pabrik,  bercocok tanam, peternakan, berdagang, dan membuka / menciptakan lapangan pekerjaan baru seperti Jasa Sewa Alat-alat pesta, menjadi tukang bangunan, perbaikan alat elektronik, Mekanik dan mencari sumber penghasilan dengan cara yang lainnya untuk manfaat khususnya Desa Sei Semayang Sekitarnya”.