Internasional Youth Day 'Gaya Hidup Sehat Remaja dalam era New Normal'

KAMPUNG PASREN (PASTI TERENCANA)
Dipublikasi pada 19 August 2020

Deskripsi

International Youth Day adalah hari peringatan yang dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 12 Agustus tahun 1998 dan diperingati pertama kali pada tahun 2000. Selain dijadikan sebagai hari peringatan khusus untuk merayakan hal-hal yang berkaitan dengan remaja, International Youth Day juga dijadikan sebagai ajang bagi remaja-remaja untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dan informasi.
Dalam kegiatan ini disampaikan terkait International Youth Day dengan tema Gaya Hidup Sehat Remaja dalam era New Normal. Dimana tema ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran remaja, salah satunya yaitu dalam hal pembangunan kesehatan. Peran remaja dalam meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam pembangunan kesehatan.
Namun kenyatannya sebagian besar remaja menyepelekan pentingnya kesehatan bagi diri sendiri. Masih banyak yang beranggapan bahwa penyakit akan datang menyerang saat usia sudah menjelang tua. Pemikiran semacam itu merupakan kesalahan besar. Pasalnya, penyakit tidak akan memandang siapa dan berapapun usianya. Untuk itu remaja masih perlu banyak belajar akan petingnya kesehatan bagi diri sendiri. Berbagai kebiasaan buruk remaja yaitu merokok dan minum- minuman keras. Hal semacam itu sepertinya sudah dianggap biasa oleh remaja.
Masa remaja merupakan masa seseorang belum stabil, khususnya dari segi pemikiran dan jati diri seorang manusia. Maka dari itu, peran dari berbagai pihak baik lokal maupun secara global merasa perlu untuk terus-menerus mengingatkan masyarakat terkait edukasi bagi para remaja agar tidak terjerumus ke hal-hal yang bersifat negatif seperti Napza, seks bebas, dll.
Peran remaja sangat penting di tengah pandemi Covid-19, terutama dalam memberikan informasi dan edukasi kepada orang-orang sekitarnya. Pasalnya, remaja generasi Y dan Z atau  yang sering disebut sebagai generasi milenial sangat paham teknologi dan juga informasi. Dalam suasana pandemi ini, remaja memiliki kapasitas dan kesempatan untuk menciptakan lingkungan dan menyesuaikan diri dalam situasi apa pun, termasuk dalam menerapkan pola kehidupan yang baru sesuai protokol kesehatan untuk menghindari dampak buruk pandemi Covid-19 secara berkelanjutan.
Kembali ke kehidupan normal setelah menjalani kebijakan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah pasca pandemi Covid-19, membutuhkan kesiapan khususnya bagi para remaja. Pasalnya, telah terjadi perubahan kebiasaan yang signifikan akibat kondisi ini. Sehingga, diperlukan kesiapan baik itu secara fisik, mental, maupun sosial untuk dapat beradaptasi kembali dengan kebiasaan – kebiasaan remaja sebelum pandemi.
New normal adalah fase di mana kebijakan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah dilonggarkan dan publik diperbolehkan untuk kembali beraktivitas dengan sejumlah protokol kesehatan yang ditentukan pemerintah.
Jika kita berbicara tentang remaja, tentunya kita tertuju pada orang yang berumur 10 – 24 tahun dan belum menikah, sebagaimana didefinisikan oleh BKKBN. Adapun beberapa hal yang dapat dipersiapkan remaja dalam menghadapi era new normal ini, meliputi persiapan mental, fisik, dan sosial. Persiapan mental berkaitan dengan kesiapan diri secara psikologis agar dapat mencegah diri dari rasa stress karena beradaptasi dengan gaya hidup baru, hal ini dapat dilakukan dengan menyadari dan menerima realita bahwa perubahan sedang terjadi dan kita wajib merespon perubahan itu dengan beradaptasi atau menyesuaikan diri. Kemudian persiapan fisik berkaitan dengan kesiapan diri secara jasmani agar kondisi imunitas tubuh tetap terjaga dan terlindungi dari paparan virus, hal ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan bergizi khususnya yang banyak mengandung vitamin C, olahraga dan istirahat yang cukup, dan melatih diri agar pola hidup sehat menjadi sebuah gaya hidup. Dan yang terakhir adalah persiapan sosial yang berkaitan dengan hubungan atau relasi kita dengan orang lain, agar dapat mencegah rantai penyebaran virus corona, hal ini dapat dilakukan dengan menjaga keamanan saat harus keluar rumah, jaga jarak dan memberi batasan diri, serta sadar akan keselamatan diri dan orang lain.
Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan