Cemilan Sehat dan Bergizi untuk Baduta
Deskripsi
Materi
BKB yang disampaikan tentang cemilan sehat dan bergizi untuk anak di bawah usia
dua tahun. Cemilan berkontribusi kurang lebih 30% terhadap kecukupan asupan
harian anak. Pada anak-anak yang sulit makan utama dan memilih makanan tertentu
saja untuk dikonsumsi (picky eaters), cemilan bisa memberikan kontribusi yang
lebih besar lagi. Sayangnya praktik pemilihan jajan anak seringkali tidak
sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Umumnya jajanan yang dipilih mengandung
tinggi gula, garam, dan lemak. Padahal pada usia di bawah dua tahun, anak
memerlukan asupan gizi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangannya yang sangat pesat. Oleh karena itu penting agar keluarga
memahami bagaimana memilih dan menyiapkan cemilan yang sehat dan bergizi untuk
anak.
3
hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan cemilan, yaitu jenis, jumlah, dan
waktu pemberian. Banyak ibu yang mengira bahwa anak hanya bisa makan bubur
sehingga kemudian tidak memperkenalkan makanan yang beragam pada tahap awal
kehidupannya. Ciri-ciri cemilan sehat mengandung bahan makanan di bawah ini:
a. Sumber
kalori seperti makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat.
b. Sumber
protein seperti ikan, telur, ayam, daging, tempe, tahu, kacang-kacangan, susu
dan olahannya.
c. Sumber
serat seperti sayur dan buah (5gr/hari)
d. Mengandung
gula, garam, dan lemak yang tidak berlebihan
Rekomendasi persentase
cemilan terhadap total asupan sehari adalah sebesar 15-20% yang dapat dibagi
menjadi 2 sampai 3 kali pemberian. Besaran kalori satu cemilan berkisar antara
100-120 kkal. Contoh porsi cemilan 3 keping biskuit ukuran sedang, ½ potong
pisang, 2-3 buah siomay, 120 ml susu.
Waktu
pemberian cemilan sangat penting dalam membentuk pola makan anak yang sehat.
Pada masa anak-anak, keteraturan dan kedisiplinan mengikuti jadwal makan sangat
penting. Biasakan anak makan utama 3 kali, yaitu sarapan, makan siang, dan
makan malam. Cemilan dianjurkan untuk diberikan diantara waktu makan utama
sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Beri jeda sekitar 2 jam sebelum atau sesudah
makan utama supaya tidak menyebabkan kekenyangan pada saat makan utama tiba.