Gambaran Umum


PUCANGANOM

 Desa Pucang Anom merupakan salah satu desa di Kecamatan Jambesari Darus Sholah yang terdiri dari 5 dusun, yaitu Dusun Kebon Karang, Dusun Krajan, Dusun Kacangan, Dusun Kembang, dan Dusun Pasar dengan jumlah penduduk kurang lebih 3000 penduduk. Pucang Anom berasal dari bahasa jawa yakni “Pucang” berarti pinang dan “Anom” yang berarti muda. Sehingga Pucang Anom memiliki arti pohon pinang. Desa Pucang Anom dipimpin oleh Bapak Guntur Irawanto. Mayoritas mata pencaharian penduduknya sebagai petani. Komoditi tanaman yang dihasilkan diantaranya padi, jagung, tebu, cabai, tembakau, dan kacang yang ditemui disepanjang area desa Pucang Anom. Hal tersebut didukung oleh letak geografis di lereng pegunungan. Biasanya, hasil pertanian masyarakat Desa Pucang Anom dijual dalam bentuk bahan mentah tanpa proses pengolahan lebih lanjut. Penjualan hasil pertanian tersebut dipasarkan baik di dalam maupun di luar desa.

            Selain bidang pertanian, Desa Pucang Anom juga memiliki berbagai jenis UMKM, seperti pandai besi, batik, dan tape. Jumlah pandai besi yang berada di desa ini sebanyak 3 tempat yang terletak di Dusun Kacangan. Bentuk produk yang dihasilkan dari pandai besi diantaranya clurit, golok, pisau, dan katana (sesuai permintaan pembeli). Pandai besi tersebut sudah berdiri sejak 50 tahun yang lalu. Dalam sekali produksi, pandai besi tersebut dapat menghasilkan 3-4 produk dalam sehari. Proses pemesanan pandai besi dapat dilakukan secara langsung maupun lewat social media seperti facebook. Penjualan produk tersebut dipasarkan di sekitar Bondowoso dan yang paling jauh yakni di Lumajang. Sementara untuk usaha batik yang ada di Pucang Anom berjumlah 2 tempat di dusun Kebon Karang, salah satunya “Daweea Batik”. Daweea Batik mulai memasarkan produknya pada tahun 2015 dimana jenis batik yang diproduksi meliputi batik tulis, cap, semi, lukis, abstrak, ecoprint dan simbori.  Selain itu, di Daweea Batik juga menyediakan kursus membatik bagi semua pengunjung. Para pekerja di Daweea Batik merupakan ibu-ibu yang tinggal di sekitar lokasi produksi dengan jumlah pekerja sebanyak 32 orang. Pemasaran batik sudah mencakup sebagian besar kota di Indonesia bahkan sampai mancanegara. Produksi batik sendiri akan dilakukan pada saat ada pesanan dari konsumen. Proses pembuatan batik tulis sendiri memakan waktu kurang lebih 3 hari untuk 1 potong kain. Sementara itu untuk batik cap hanya memakan waktu 1 hari untuk lebih dari 3 potong kain. Sedangkan batik premium membutuhkan waktu 1-3 bulan untuk 1 potong kain yang menggunakan pewarna dari bahan alami. Motif yang diproduksi yaitu kopi, daun singkong dan motif Pucang Anom.




Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
3697
Jumlah Kepala Keluarga
1431
Jumlah PUS
700
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
271
Keluarga yang Memiliki Remaja
523
Keluarga yang Memiliki Lansia
470
Jumlah Remaja
523
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
439
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
261

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
AHMAD BAGIO
196607112006041006
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 2 orang pokja terlatih
dari 11 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan