RAPAT KETAHANAN KELUARGA

GIAT SEJAHTERA
Dipublikasi pada 15 June 2023

Deskripsi

Uraian Jalannya Kegiatan :

1. Pembukaan

Acara ini dibuka Bapak Ruswanto

2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya : Ibu Siti Asiyah

3. Sambutan dan Penyampaian Materi oleh Koordinator PKB Kec Purwanegara : Bapak Sukismo

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA REMAJA

PUBERTAS adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa (masa remaja), ditandai dengan matangnya organ reproduksi. Pubertas pada perempuan terjadi antara umur 8 – 13 tahun. Sedangkan pada laki-laki antara umur 9 – 14 tahun. Perempuan biasanya mulai pubertas satu atau dua tahun lebih cepat dari laki-laki. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikis yang disebabkan perubahan hormon seksual pada perempuan dan laki- laki. Beberapa perubahan dapat terlihat jelas, dan beberapa terjadi di dalam tubuh. Perubahan ini terjadi kepada semua perempuan dan laki-laki; dan merupakan hal yang normal.

Perubahan fisik dan psikis yang terjadi secara umum pada REMAJA LAKI-LAKI DANPEREMPUAN

adalah sebagai berikut:

PERUBAHAN PSIKIS:

· Perubahan psikis akibat perubahan fisik

· Perubahan mood dan emosi

· Krisis identitas diri

· Lebih senang bergabung dengan teman mereka

· Menjadi lebih sensitif: lebih emosi dan sangat mudah tersinggung

· Merasa aneh dengan bentuk tubuh dan merasa bingung

· Dorongan hormon akan mendorong perasaan seksual sehingga mulai tertarik kepada lawan jenis

· Ingin menjadi diri sendiri

Perubahan fisik pada REMAJA PEREMPUAN adalah sebagai berikut,

· Bentuk tubuh menjadi sedikit bulat karena lemak mulai menumpuk

· Pinggul melebar

· Payudara mulai membesar

· Putting mulai menonjol

· Tumbuh rambut-rambut halus di sekitar ketiak dan alat kelamin (pada beberapa remaja perempuan juga tumbuh rambut sedikit di lengan dan tungkai)

· Warna alat kelamin menjadi agak gelap dan mulai berotot

· Mulai menstruasi

Perubahan fisik pada REMAJA LAKI-LAKI adalah sebagai berikut,

· Bahu dan dada bertambah lebar

· Tubuh menjadi lebih berotot bertambah berat dan tinggi

· Tumbuh jakun

· Suara pecah dan menjadi lebih dalam

· Tumbuh rambut-rambut halus di sekitar ketiak dan alat kelamin (pada sebagian remaja laki-laki juga tumbuh rambut di lengan, tungkai, dada, punggung, dan wajah: kumis dan janggut)

· Penis dan skrotum menjadi lebih besar dan berwarna gelap

· Dapat terjadi ejakulasi (keluarnya air mani) di antaranya melaluiperubahan dapat terlihat jelas, dan beberapa terjadi di dalam tubuh. Perubahan ini terjadikepada semua perempuan dan laki-laki; dan merupakan hal yang normal.

· MENSTRUASI

MENSTRUASI (di Indonesia juga kadang disebut sebagai “mens” atau juga “datang bulan” karena terjadi setiap bulan) merupakan salah satu tanda bahwa seorang perempuan telah memasuki masa pubertas. Pada saat seorang perempuan memasuki pubertas, terjadi siklus yang alami yang berkaitan dengan sistem dan fungsi reproduksinya.

· MIMPI BASAH

Seperti menstruasi pada perempuan, MIMPI BASAH pada laki-laki berkaitan dengan sistem dan fungsi reproduksi. Jika perempuan yang sudah pubertas memproduksi sel telur (ovum), maka laki-laki pubertas memproduksi sel sperma (spermatozoa). Saat seorang laki-laki memasuki masa pubertas, maka hormon testosteron mulai berfungsi dan sepasang testis (buah zakar) akan terus menerus menghasilkan sperma hingga seumur hidup.

PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL (SOSIO-EMOSIONAL)

a. PENCARIAN IDENTITAS DIRI, eksplorasi/pencarian minat dan pengembangan diri yang mencakup: Pilihan pekerjaan, Mengambil nilai-nilai yang ingin dipraktekkan dalam hidupnya, Perkembangan identitas seksual.

b. Sering TERLIBAT BANYAK KEGIATAN YANG BERESIKO karena semangat eksplorasinya atau mencari pengalaman baru, contohnya: penyalahgunaan obat-obatan terlarang, perilaku seks beresiko, dll.

c. MUDAH TERPENGARUH PADA HAL-HAL YANG ‘TREND’ sebagai bagian dari dorongan kuat untuk diterima dalam ‘kelompok’nya, sehingga merasa lebih yakin mengenai identitas dirinya.

d. Perkembangan hormon masa pubertas mempengaruhi perubahan PERASAAN YANG MUDAH BERUBAH

e. Penghayatan berbeda pada masing-masing remaja mengenai pubertas yang dialaminya. Ada yang merasa ‘minder’, malu dsb.

f. Jika orangtua tidak memberikan pola asuh yang tepat, cenderung mengalami konflik dengan sosok otoritas/ berkewenangan (seperti orangtua, guru, dsb).. Karena pada masa ini remaja BERUSAHA MERAIH RASA KONTROL DAN OTONOMI DIRI sebagai salah satu pengembangan identitas dirinya.

g. LEBIH MENGUTAMAKAN PERTEMANAN, meski menurut penelitian, nilai-nilai yang ditanamkan orangtua menjadi dasar bagi pilihan perilaku remaja.

h. TEMAN SEPERMAINAN MEMAINKAN PERANAN PENTING, sebagai sumber kasih sayang (afeksi), simpati, bimbingan moral, tempat belajar hal baru (bereksplorasi), dan memfasilitasi kemandirian diri (indenpedensi) serta membangun relasi intim.

Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan