Bhakti Pengayar Pura Batur & Pura Besakih

Desa Peguyangan Kangin
Dipublikasi pada 13 April 2024

Deskripsi

Pada tanggal 12 April 2024, umat Hindu dari berbagai penjuru Bali dan luar daerah melaksanakan Bhakti Pengayar ke dua pura utama dan paling suci di Bali, yaitu Pura Ulun Danu Batur dan Pura Agung Besakih. Bhakti Pengayar ini merupakan wujud nyata dari rasa bhakti, sujud, dan hormat umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta seluruh manifestasinya yang berstana di kedua pura agung tersebut. Momen ini juga menjadi bentuk partisipasi umat dalam mendukung kelangsungan upacara pujawali yang digelar secara niskala dan sakral di masing-masing pura.

Pagi hari, suasana di Pura Batur mulai dipenuhi oleh umat yang datang berbondong-bondong mengenakan pakaian adat putih lengkap, membawa sarana banten serta sesajen. Pura Ulun Danu Batur yang terletak di kaki Gunung Batur memang menjadi pusat pemujaan kepada Dewi Danu, manifestasi Tuhan sebagai pemberi kesuburan dan penguasa air. Umat melaksanakan persembahyangan dengan khidmat diiringi suara kidung dan tabuh baleganjur yang menambah nuansa spiritual suasana tersebut. Persembahyangan berlangsung lancar dan tertib, didampingi oleh para pemangku dan sulinggih yang memimpin jalannya upacara.

Setelah melaksanakan bhakti di Pura Batur, rombongan pengayah melanjutkan perjalanan menuju Pura Agung Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung, pusat spiritual umat Hindu Bali. Pura Besakih merupakan Pura Kahyangan Jagat yang menjadi pusat dari semua pura di Bali, dan memiliki makna mendalam sebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), sesama manusia (Pawongan), serta alam sekitar (Palemahan).

Sesampainya di Besakih, para pengayah melakukan rangkaian persembahyangan di beberapa pelataran pura sesuai dengan tingkatan dan urutan tata cara pengayatan. Kehadiran ribuan umat yang bersatu dalam satu tujuan spiritual menciptakan suasana penuh kesucian, semangat, dan kebersamaan. Upacara pengayatan ini disambut dengan antusias oleh para pengurus pura dan warga setempat, yang turut membantu dalam pengaturan lalu lintas, pembagian tirta, dan logistik untuk kenyamanan seluruh pengayah.

Bhakti Pengayar ini bukan hanya menjadi bagian dari kewajiban spiritual umat Hindu, namun juga momentum penting untuk mempererat rasa persaudaraan, gotong royong, dan cinta kasih di antara sesama. Dalam semangat "Tat Twam Asi", para pengayah saling membantu, menghormati, dan menjaga kesucian pura selama prosesi berlangsung. Kegiatan ini juga mencerminkan kekuatan kultural dan spiritual masyarakat Bali dalam menjaga tradisi leluhur dan kearifan lokal.

Selain sebagai wujud bhakti, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi spiritual bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan budaya Bali. Melalui kegiatan pengayatan ini, nilai-nilai seperti ketulusan, kerendahan hati, disiplin, dan pengabdian bisa tertanam sejak dini dalam diri generasi penerus.

Demikianlah pelaksanaan Bhakti Pengayar ke Pura Batur dan Pura Besakih pada 12 April 2024 berlangsung dengan lancar, penuh khidmat, dan sarat makna. Semoga seluruh yadnya yang telah dilakukan diterima oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan membawa kedamaian, kesejahteraan, serta keberkahan bagi seluruh umat dan alam semesta.

Om Santih, Santih, Santih Om.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan