Gambaran Umum
Desa Tepas terletak di
Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi yang terdiri dari 7 dusun dengan total 7 RW
dan 26 RT. Desa Tepas memiliki luas ± 477,915 hektar dengan jumlah total
penduduk per bulan Mei 2025 sebanyak 5.695, jiwa terdiri atas laki-laki
sebanyak 2.893 jiwa dan perempuan sebanyak 2.802 jiwa.
Potensi sumber daya alam
di Desa Tepas berada pada sektor pertanian dengan komoditas utama adalah padi.
Sistem irigasi yang baik mendukung pola tanam hingga tiga kali setahun. Selain
sektor pertanian, sektor peternakan juga menjadi pendukung ekonomi masyarakat
di Desa Tepas, seperti peternakan sapi, kambing, ikan dan unggas. Sebagian
besar masyarakat Desa Tepas bekerja di bidang pertanian dan sebagai buruh
pabrik karena di sekitar Desa Tepas terdapat beberapa pabrik seperti pabrik
gula, pabrik rokok, dll. Selain itu, beberapa UMKM di bidang produksi makanan
dan kerajinan juga tumbuh di Desa Tepas, antara lain UMKM olahan tempe dan
lele, olahan jamu tradisional, serta kerajinan kayu dan tanaman. Potensi Sumber
Daya Manusia (SDM) di Desa Tepas juga mulai berkembang ke ranah digital
sehingga pemasaran tidak hanya secara offline tapi bisa menjangkau konsumen
secara online.
Infrastruktur di Desa Tepas juga telah memadai dengan jalan desa dan jalan dusun yang telah diaspal dan dipaving, serta memiliki fasilitas umum seperti gedung pertemuan desa, polindes, posyandu, sekolah (TK, SD/MI, dan SMP), tempat ibadah (masjid dan gereja), pasar, dll. Dalam bidang kesehatan jasmani dan rohani, Desa Tepas menghadirkan berbagai program layanan untuk semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia, seperti Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer), Posyandu Stunting (fokus untuk balita stunting), Program Gesit (berkolaborasi dengan Puskesmas Geneng, khusus untuk ibu hamil), Kelas Ibu Hamil, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, Posyandu Jiwa, Posbindu, Pos Gizi, Taman Posyandu, Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), BKB (Bina Keluarga Balita), BKL (Bina Keluarga Lansia), yang semuanya didukung oleh kader aktif dan kolaborasi lintas sektor.
Inisiatif pekarangan hijau yang mendukung program GEMA PARUT juga telah berjalan dengan ditanamnya beragam tanaman obat keluarga di lingkungan polindes yang bisa diakses masyarakat. Inovasi berbasis teknologi juga diterapkan dengan cara seluruh tanaman yang dibudidayakan telah diberi label yang mencantumkan nama tanaman dan manfaat utamanya, serta dilengkapi dengan QR Code yang mengarah ke laman-laman informasi resmi yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa n/a
Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah PUS
Keluarga yang Memiliki Balita
Keluarga yang Memiliki Remaja
Keluarga yang Memiliki Lansia
Jumlah Remaja
Total
0Total 0
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Tidak Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Dra. Maria Viktoria Nesi, M.Si 196607271992032007 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
20 orang pokja terlatih dari 20 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |