Kunjungan wakil walikota ke baduta beresiko stunting di rt 01/08
Deskripsi
Di sudut sederhana sebuah rumah di Noyontaansari RT 01/08, senyum hangat Wakil Walikota Pekalongan menyambut seorang ibu muda yang tengah menggendong bayinya. Hari itu bukan sekadar kunjungan biasa. Ini adalah kunjungan penuh harapan, sebagai bagian dari upaya nyata untuk mencegah stunting pada balita berusia di bawah dua tahun (baduta) yang dianggap berisiko.
Didampingi Camat Pekalongan Timur dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Wakil Walikota datang bukan hanya membawa pesan pemerintahan, tapi juga membawa empati. Di hadapan mereka, seorang ibu dengan mata penuh harap mendengarkan dengan saksama ketika Wakil Walikota berbicara tentang pentingnya pola makan sehat dan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang sang buah hati.
“Jangan sungkan, Bu. Kami di sini untuk membantu,” ujar Wakil Walikota sambil sesekali menengok bayi mungil di pelukan ibunya. Sentuhan manusiawi seperti ini terasa penting, mengingat stunting bukan hanya soal angka statistik, tapi tentang masa depan generasi mendatang.
Di sekitar mereka, beberapa ibu lain dari lingkungan setempat juga hadir. Mereka turut mendengarkan penjelasan tentang langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari untuk mencegah stunting, seperti pemberian ASI eksklusif, MP-ASI bergizi, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kunjungan ini juga menjadi momen apresiasi bagi para petugas PLKB yang selama ini aktif melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko. Dengan penuh ketulusan, mereka terus bekerja di lapangan, memberikan edukasi, dan memantau perkembangan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.
Meski sederhana, suasana di rumah itu dipenuhi harapan. Harapan akan masa depan yang lebih baik bagi setiap anak di Pekalongan. Langkah kecil seperti ini mungkin tampak biasa, namun dampaknya bisa sangat luar biasa jika dilakukan secara konsisten dan penuh cinta.
“Semoga kita bisa terus bergandengan tangan untuk mencegah stunting dan memastikan setiap anak di Pekalongan tumbuh sehat dan cerdas,” pesan Wakil Walikota sebelum pamit.
Hari itu, kunjungan mereka meninggalkan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar pesan: harapan, perhatian, dan keyakinan bahwa perubahan adalah mungkin, dimulai dari kepedulian bersama.