Pembinaan Poktan BKR

Kampung Ciparay Irigasi
Dipublikasi pada 14 March 2024

Deskripsi

Program Bina Keluarga Remaja (BKR) ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat strategis dalam mengupayakan terwujudnya Sumber Daya Manusia potensial melalui upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang remaja melalui peran orang tua dalam keluarga.

Agar program Bina Keluarga Remaja (BKR) terlaksana dengan efektif diperlukan kecakapan dari para pelaksana dan pengelola program dengan meningkatkan kompetensi petugas penyuluh sehingga dapat memberikan penyuluhan materi tentang remaja kepada orang tua terutama pada anggota BKR.

TUJUAN PEMBINAAN KADER POKTAN BKR
1. Mempermudah para pelaksana dan pengelola program pada waktu penyampaian materi BKR, sehingga tujuan yang ingin dicapai terlaksana.
2. Materi BKR ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan pengetahuan serta wawasan terutama untuk kader dan sasaran BKR.

MATERI  PEMBINAAN KADER POKTAN BKR
10 peran Orang Tua dalam Pembinaan Anak Remaja
1. Peran Sebagai Pendorong
Menghadapi masa peralihan menuju dewasa, remaja tentu membutuhkan dorongan dari orang tua.terlebih saat mengalami kegagalan yang mampu menyurutkan kekuatan mereka.
Pada saat itu, orang tua perlu menanamkan kekuatan dan rasa percaya diri remaja dalam menghadapi masalah, serta tidak gampang menyerah dari hambatan.
2. Peran Sebagai Panutan
Remaja memerlukan model panutan di keluarga. Orang tua perlu memberikan contoh dan teladan, baik dalam menjalankan aturan agama maupun norma yang berlaku umum di masyarakat. Peran orang tua yang baik akan mempengaruhi karakter remaja.
3. Peran Sebagai Pengawas
Menjadi kewajiban bagi orang tua untuk selalu melihat dan mengawasi sikap dan perilaku remaja agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang membawanya ke dalam kenakalan remaja dan tindakan bodoh yang merugikan diri sendiri. Namun demikian hendaknya dilakukan dengan cara yang bersahabat dan lemah lembut. Sikap penuh curiga , Justru akan mudah menciptakan jarak antara remaja dan orang tua, serta kehilangan kesempatan untuk melakukan dialog terbuka dan cerita dengan remaja.
4. Peran Sebagai Teman
Menghadapi remaja yang telah memasuki masa menjelang dewasa, orang tua perlu lebih sabar dan harus mau mengerti tentang perubahan pada remaja. Perlu menciptakan dialog yang hangat dan akrab, jauh dari ketegangan atau ucapan yang disertai cercaan dan makian.
Hanya bila remaja merasa aman dan terlindung, orang tua dapat menjadi sumber informasi terpercaya, serta teman yang dapat diajak bicara atau bertukar pendapat tentang kesulitan atau masalah mereka.
5. Peran Sebagai Penasehat
Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi remaja, ketika menghadapi masa-masa sulit dalam mengambil keputusan bagi dirinya orang tua dapat memberikan gambaran dan pertimbangan nilai yang positif dan negative sehingga mereka mampu belajar mengambil keputusan terbaik.
Selain itu orang tua juga perlu memiliki kesabaran tinggi serta kesiapan mental yang kuat menghadapi segala tingkah laku mereka, terlebih lagi seandainya remaja sudah melakukan hal yang tidak diinginkan . Sebagai penasehat, orang tua dituntut untuk tidak menghakimi, tetapi dengan jiwa besar justru harus merangkul remaja yang bermasalah tersebut.
6. Peran Sebagai Komunikator
Suasana harmonis dan saling memahami antara orang tua dan remaja, dapat menciptakan komunikasi yang baik. Orang tua perlu membicarakan segala topik secara terbuka tetapi arif. Menciptakan rasa aman dan terlindung untuk memberanikan remaja dalam menerima uluran tangan orang tua secara terbuka dan membicarakan masalahnya..
7. Peran Kasih Keluarga
Orang tua perlu menanamkan kepada remaja bahwa remaja adalah seseorang yang mereka kasihi, yang bukan saja mereka sambut tapi sangat mereka kasihi. Dengan kata lain, mereka ini adalah remaja yang berharga di mata orang tua. Remaja perlu mengetahui bahwa mereka itu penting dan berharga. Orang tua juga perlu mengarahkan remaja ke mana dia harus pergi, dengan siapa dia harus bergaul, bagaimana dia harus bertindak, hidup seperti apa yang baik. Kita perlu mengkomunikasikan pada remaja, engkau ini sebetulnya siapa dan engkau seharusnya menjadi seperti apa. Yang menarik untuk diperhatikan adalah, ada remaja yang pada waktu memasuki usia remaja mempunyai 2 sisi yang berbeda. Di rumah dia kelihatan manis sehingga menyukakan hati orang tua, tapi kemudian orang tua mendapat laporan yang bertolak belakang dari gurunya atau teman mereka.
8. Peran Penanaman Percaya Diri
Orang tua perlu memberitahukan pada remaja bahwa mereka mempunyai kemampuan atau keunikan tertentu. Di sinilah orang tua berfungsi sebagai pemberitahu, sebagai pemberi tanggapan, atau sebagai cermin yang bisa memberitahukan remaja: “Inilah yang seharusnya kamu miliki dan inilah keadaanmu sekarang.” Remaja perlu mengetahui apa kesanggupan, kebiasaan, keunikan, dan kekhususan yang dimilikinya.
9. Peran Konsep Diri
Supaya remaja remaja memiliki konsep diri yang jelas, diperlukan masukan yang terlebih dari pihak orang tua sendiri atau dari keluarga. Ini tidak bisa otomatis terjadi sewaktu remaja sudah menginjak usia remaja, melainkan harus terjadi mulai dari usia yang paling dini.
Contoh, sewaktu remaja pada masa anak digendong oleh orang tuanya, orang tua berkata aduh senyummu bagus,Nah ini adalah masukan, si anak belum tahu apa yang dikatakan oleh orang tuanya tapi ia bisa merasakan bahwa yang dikatakan orang tuanya itu sesuatu yang baik dan menyenangkan.
Karena meskipun anak itu belum bisa memahami perkataan, dia sudah bisa merasakan ungkapan perasaan, jadi perasaan yang baik yang disalurkan kepada si anak membuat si anak juga merasa tenang. Sejak anak dia harus mulai mendapatkan suatu perasaan bahwa orang tua menerimanya.
10. Peran Bimbingan Agama
Sebagai pendidik pertama dan utama, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membina agama remaja. Nilai agama baik yang bersumberkan ajaran agama harus diberikan, ditanamkan dan dikembangkan oleh orang tua terhadap para remaja dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman agama tersebut penting karena inti dari kebaikan seseorang akan termanifestasikan dalam agama baik.
KESIMPULAN 
Dengan adanya materi tentang peranan orang tua dalam membina tumbuh kembang remaja ini, diharapkan para pelaksana dan pengelola program, lebih mudah dalam menyampaikan materi KIE, sehingga keluarga sasaran BKR bisa mempraktekkan pengetahuan yang di dapat dari kegiatan BKR ini di keluarga nya masing-masing, sehingga anak remaja diharapkan akan tumbuh menjadi seseorang yang mandiri, berperilaku baik dan bermanfaat dunia akhirat.




Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan