Cegah Stunting, Dewi Aryani Bersama BKKBN Sambangi Kelurahan Panggung

SEMARAK KARYA
Dipublikasi pada 09 August 2022

Deskripsi

Dalam rangka mempercepat penekanan angka stunting di wilayah Jawa Tengah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Perwakilan Jawa Tengah dengan menggandeng Anggota Komisi IX DPR RI menggelar Promosi & KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja, bertempat di Pendopo Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, Rabu (10/8/2022) siang.

Hadir sebagai narasumber Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Hj. Dewi Aryani, M.Si, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes, Ketua Tim Pokja Adpin Nasri Yatiningsih, SE, MM., Kepala DPPKB2PA Kota Tegal Mohamad Afin,S.IP, M.Si serta di hadiri Jajaran Forkompimcam Tegal Timur, Lurah Panggung dan ratusan undangan.

Dalam paparannya, Dewi Aryani mengatakan sebagai Anggota DPR RI, dirinya punya kewajiban moral untuk membantu setiap persoalan yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat salah satunya masalah stunting dalam melaksanakan Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya.

Menurutnya, masalah stunting di Jawa Tengah merupakan masalah serius dan butuh penanganan yang serius juga. Dewi Aryani menyebut, di Jawa Tengah sendiri Kabupaten Brebes merupakan daerah dengan jumlah stunting terbesar, disusul Kabupaten Tegal. Untuk mengatasi hal tersebut Anggota Komisi IX DPR RI dari tersebut ini terjun langsung ke desa-desa untuk melakukan pencegahan masalah stunting, salah satunya dengan melakukan terobosan melalui program penunjang perbaikan gizi seperti sentra penanaman bibit mangga, budidaya ikan lele di desa-desa di Kabupaten Tegal. Dan dua bulan kedepan, Dear juga akan membuka 1000 toko/warung sembako di Dapil IX (Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes) dengan diberikan akses permodalan tanpa agunan/jaminan sebesar Rp.30 juta per toko/warung dan nantinya juga akan diberikan pelatihan. Hal ini dilakukan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Karena menurutnya masalah kemiskinan merupakan menjadi salah satu faktor kenaikan angka stunting, untuk itu penanganan stunting bukan hanya masalah pencegahan saja, namun di butuhkan kerjasama serius antar lintas lembaga. Kemudian pengawasan, sebagai anggota DPR RI harus bisa mengawasi langsung dalam pembangunan di segala bidang termasuk penggunaan anggarannya agar tepat sasaran.

Dari data yang diperoleh, data stunting di Kecamatan Tegal Timur sebanyak 273 orang yaitu Kelurahan Kejambon 54 orang, Slerok 57 orang, Panggung 102 orang, Mintaragen 43 orang dan Mangkukusuman 6 orang. “Angka stunting di Kota Tegal, Kecamatan Tegal Timur termasuk yang menonjol, ini bisa dimaklumi karena jumlah penduduk di Kota Tegal, Kecamatan Tegal Timur dengan jumlah penduduk paling padat”, papar DeAr sebutan akrab Dewi Aryani.

Acara Promosi & KIE Program Percepatan Penurunan Stunting, serta Program Bangga Kencana yang digelar di Kelurahan Panggung tersebut semakin menarik disela-sela pemaparannya, Dewi Aryani menyelingi dengan membagikan puluhan doorprize menarik seperti TV, sepeda, unit sound system, magic com, kipas angin, seterika, kompor gas dan puluhan  merchandise mug berisi uang dan puluhan voucher belanja.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dewi Aryani sudah membantu BKKBN melalui Promosi & KIE Program Percepatan Penurunan Stunting.

Dalam mengatasi masalah stunting, Widwiono menyebut bahwa BKKBN telah membentuk tim percepatan penanganan stunting di setiap daerah Kabupataen / Kota di Jawa Tengah. “Dua ratus sebelas Tim Pendamping Keluarga (TPK) diambil dari kader TP PKK, Bidan dan Kader PPKBD/Sub PPKBD. Diharapkan semua tim bergerak bekerjasama sehingga dapat mengurangi angka stunting di Jawa Tengah.

Kemudian di sesion terakhir sebagai pemateri Kepala DPPKB2PA Kota Tegal.  Mohamad Afin, S.IP, M.Si lebih lanjut menyampaikan bahwa angka stunting di Kota Tegal saat ini adalah 4,76 persen, lebih rendah dibanding Jawa Tengah telah jauh melampaui target nasional yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Meski demikian, Pemerintah Kota Tegal terus berupaya menurunkan angka stunting dan mencegah terjadinya kasus stunting baru.

Demikian halnya dengan target Bapak Wali Kota pada RPJMD Kota Tegal tahun 2019-2024, menargetkan penurunan prevalensi stunting Kota Tegal hingga 4,55 persen di tahun 2024. Afin mengingatkan, “Konvergensi stunting terintegrasi memerlukan keterlibatan semua pihak, baik dari unsur pemerintahan, swasta, civitas akademika dan unsur masyarakat untuk bergerak bersama dalam aksi konvergensi stunting Kota Tegal,” ungkap Afin.

“Pemkot Tegal juga sudah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)   mulai dari Tingkat Kota yang di Ketuai Sekda, Tingkat Kecamatan diketuai Camat dan Kelurahan yang diketuai Ketua TP-PKK Kelurahan. Kemudian Tim di tingkat Kelurahan, didukung oleh Bidan,  Petugas Gizi Puskesmas, Petugas PLKB bersama-sama kader melakukan penelusuran serta penemuan bayi yang berpotensi stunting, disamping dibentuk juga Tim Pendamping Keluarga di masing-masing Kelurahan”. pungkas Afin 

Sesi Kegiatan Perlindungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan