Gambaran Umum


HISTORIS TERBENTUKNYA KELURAHAN OLUHUTA

Sejarah Kel.Oluhuta berawal dari perjalanan Raja Ilahudu dari Suwawa (Biluhudu) pada tahun 859 M. dlm perjalanan tersebut dikisahkan mereka kehujanan sehingga membuat pondok (Banthayo Poboide), setelah hujan reda perjalanan dilanjtkan kembali. sekitar 1 km berjalan pakaian yg mereka kenakan kering (Peyapata Kiki), mereka berjalan terus hingga pakaian kering benar (Pepayata Daa), sekarang disebut dengan Desa Tunggulo (sampai), seterusnya rombongan raja ilahudu melanjutkan perjalanan menuju Kampung Pangea, setibanya ditempat itu mereka mersa jijik, sehingga Kampung Pangea tersebut lebih dikenal denga Desa Lonuo, pada perjalanan berikutnya rombongan bertemu dengan Kubangan Babi sekarang Desa Tamboo, dalam perjalanan tersebut mereka kehausan dan mencari air. Ditemukanlah sebuah sumur tetapi tanpa timba untuk mengangkat air dari dalam sumur tersebut. disebelah sumur terdapat beberapa buah kelapa yang bertuknya tidak beraturan (Hi embe-embean) sehingga lokasi tersebut dikatakan bongo eme (sekarang Desa Bongoime). Rombongan Raja Ilahudu melanjutkan perjalanan menuju kerajaan Padengo. dalam perjalanan ini mereka banyak menemukan tumpukan sampah yang dihanyutkan oleh air (Pu'o) serta genangan lumpur yang panjang sehingga tempat tersebut dikatakan Tapodu (Terhalang). kemudian akibat genangan lumpur tersebut rombongan tadi banyak yang terpeleset (Ilo Huluto) sehingga kemudian tempat tersebut dinamakan Oluhuta, pada masa itu Oluhuta masih merupakan bagian dari kerajaan Padengo (sekarang Kelurahan Padengo yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Oluhuta).

Sejarah Oluhuta kemudian berkembang menjadi sebuah Kampung yang defenitif pada tahun 1915, dgn kepala kampung yg pertama adalah Pedju Uloli. beliau menjabat selama 20 tahun sampai pada tahun 1935 seterusnya digantikan oleh anaknya sendiri Danial Uloli sampai tahun 1953, Karena ketika itu nuansa kerajaan masih melekat dlm sistem pemerintahan. kemudian Igirisa Lole (1953-1957) dan Irigisa Kasim sampai tahun 1965.


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
628
Jumlah Kepala Keluarga
225
Jumlah PUS
111
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
59
Keluarga yang Memiliki Remaja
95
Keluarga yang Memiliki Lansia
40
Jumlah Remaja
146
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
79
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
32

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Tidak Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Tidak Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Lusiana Hasan, S.Pd
199106062022212008
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 15 orang pokja terlatih
dari 15 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan