Gambaran Umum
GAMBARAN UMUM
KAMPUNG KB SAMUDERA BULAK BARU
(SAhabat Masyarakat meujU DEsa sejahteRA)
Bulak Baru merupakan daerah pesisir yg berbatasan dengan laut sehingga kebanyakan mata pencahariaan warganya adalah sebagai petani garam. Desa Bulak Baru terdiri dari 4 RT dan 1 RW sehingga desa ini di pilih menjadi Kampung KB pertama di Kecamatan Kedung pada tahun 2017.
Dengan dicanangkan Desa Bulak Baru ini sebagai Desa Kampung KB diharapkan kesejahteraan masyarakat lebih meningkat lagi baik dari sektor perekonomian maupun perencanaan dalam keluarga. Desa Bulak baru berbatasan dengan beberapa desa lainnya, antara lain :
1. Sebelah Utara : Desa Tanggul Tlare
2. Sebelah Selatan : Desa Panggung
3. Sebelah Barat : Laut Jawa
4. Sebelah Timur : Desa Bugel
Jumlah RT : 4 RT
Jumlah RW : 1 RW
SEJARAH DESA
Bulak Baru adalah sebuah desa di pesisir barat kecamatan Kedung yang terletak di sebelah selatan kabupaten Jepara, Jawa Tengah dengan luas wilayah wilayah 97,87 Ha yang terdiri atas 1 RW dan 4 RT. Di sebelah timur, desa Bulak Baru berbatasan dengan desa Bugel, di sebelah selatan berbatasan dengan desa Panggung, di sebelah utara berbatasan dengan desa Tanggul Tlare, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan laut Jawa.
Desa Bulak Baru dulunya bernama desa Bulak yang merupakan singkatan dari Bugel pinggir Lak atau Bugel yang dekat dengan sungai yang menuju laut. Akibat lokasinya yang berbatasan langsung dengan laut, daratan desa Bulak selalu mengalami pengikisan atau abrasi . Pada tahun 1971, proses abrasi yang cukup parah serta bencana angin puting beliung menyebabkan desa Bulak harus direlokasi ke arah timur kurang lebih 1 kilometer. Sebelas tahun kemudian, desa Bulak kembali dilanda bencana abrasi yang cukup parah disertai dengan badai besar yang merendam rumah – rumah dan jalan sehingga penduduk terpaksa mengungsi ke desa Semat, teluk Awur, dan desa – desa sekitar dengan menggunakan perahu. Pemerintah daerah Jepara pun merelokasi desa Bulak dengan memberikan tanah persawahan desa Bugel yang terletak di sebelah timur desa Bulak yang pada akhirnya disebut sebagai desa Bulakbaru.
Kondisi desa Bulak Baru yang selalu dikejar – kejar laut menyebabkan perkembangan desa menjadi terhambat. Pembangunan sarana dan prasarana seperti listrik, air, maupun sekolah sulit untuk dilakukan. Pada tahun 1985, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNDIP, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), serta Pemkab Jepara sepakat menjadikan desa Bulak Baru sebagai desa binaan. Program desa binaan yang diterapkan antara lain penghijauan, pembangunan instalasi listrik tenaga angin, dan pembangunan sumur.
Tiga puluh tahun setelah ditimpa musibah yang besar, desa Bulak Baru sudah lebih berkembang. Desa ini sudah memiliki fasilitas listrik dan air. Untuk menunjang pendidikan, telah berdiri sebuah taman bermain dan taman kanak-kanak Bahari, serta SDN Bulak Baru. Dalam bidang kesehatan, desa Bulak Baru yang berada di wilayah Puskesmas Kedung 1 memiliki poliklinik desa beserta bidan penanggungjawab sebagai perpanjangan tangan. Dalam bidang ekonomi, masyarakat secara mandiri mengembangkan usaha pengukiran kayu, pembuatan meubel, pewarnaan kain tenun, serta pengelolaan tambak garam.
Walaupun demikian, dalam bidang lingkungan, desa Bulak Baru masih dikejar masalah yang sama, yaitu pengikisan oleh air laut. Pada tahun 1995, Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat pemecah gelombang, namun air tetap menembus dan sekarang telah tertutup air laut. Sabuk pantai yang kedua dibuat oleh pihak BLH Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 dan masih bertahan hingga sekarang. Setiap tahunnya, garis pantai Bulakbaru mundur 50 – 100 meter. Masalah lingkungan lain juga muncul akibat kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, yaitu banjir saat musim hujan.
Melihat lokasi serta keunikan mata pecaharian masyarakatnya, desa Bulakbaru memiliki potensi budaya dan lingkungan untuk dikembangkan menjadi daerah wisata. Pengembangan sarana dan prasarana pariwisata juga mampu menjadi salah satu usaha pencegahan abrasi dan menjadi motor bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Akan tetapi, kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan potensi tersebut masih minim. Dengan adanya data mengenai potensi wisata ini diharapkan dapat memberikan informasi dan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan pengembangan dan pengelolaan pariwisata di desa Bulakbaru..
PROFIL LEMBAGA DESA
Petinggi : Purwoko
Carik : Somad, S.Ag
Kaur Keuangan : Listiono
Kaur Umum dan Perencanaan : Sunadi Ermanto
Kasi Pemerintahan : Rifan
Kamituwo : Saifin
Modin : Ahmad Mustofa
Staf Kaur Umum dan Perencanaan : Rikhanah Safitri
POTENSI DESA BULAK BARU
Di tahun 2022 ini ada satu lagi destinasi wisata pantai di Kecamatan Kedung yaitu pantai “Segoro” desa Bulak Baru . Pantai ini sebenarnya sudah ada sejak lama namun karena gempuran abrasi . Setelah kondisi abrasi pantai Bulak Baru ini sedikit mereda maka pada tahun ini Pemerintah dedsa mulai manatanya . Apalagi Kucuran Dana Desa ke desa ini membolehkan dana tersebut untuk mengembangkan obyek wisata ini. Tahun 2021 sudah dibangun jalan beton untuk masik ke pantai ini.
Pada tahun 2022 pemerintah desa Bulak Baru kembali menggelontorkan dana lagi untuk menata pantai ini adga dilirik oleh pengunjung. Selain membangun gapura masuk pantai sebagai pintu gerbang. Pemdes juga membangun tembok besar dengan gambar yang menarik sehingga bisa digunakan untuk foto selfi. Selain itu membangun tempat tempat duduk pengunjung. Selain itu pengunjung bisa menikmati kuliner di sekitar Pantai Segoro Bulak Baru ini, berbagai macam jenis kuliner mulai dari bubur, pecel dan jajanan lainnya bisa di nikmati pengunjung sambil menikmati suasana di Pantai Segoro Bulak Baru ini.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 924
Jumlah Kepala Keluarga 320
Jumlah PUS 161
Keluarga yang Memiliki Balita 56
Keluarga yang Memiliki Remaja 171
Keluarga yang Memiliki Lansia 77
Jumlah Remaja 242
Total
142Total 26
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBD Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
INDARMIYATI, Amd. Keb 19690525 198903 2 007 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Tidak Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
0 orang pokja terlatih dari 8 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |