KEGIATAN OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA BERBASIS KELOMPOK KEGIATAN DI KAMPUNG KB
Deskripsi
Pentingnya 1000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan)
Bunda, pernahkah mendengar istilah 1000 HPK? Ini adalah
istilah yang menggambarkan periode 1000 hari pertama usia seorang anak, yang
paling penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Sebab, selama fase 1000
HPK terjadi perkembangan otak yang sangat cepat pesat, melebihi periode-periode
lain di dalam hidupnya.
Itulah mengapa, memastikan 1000 hari pertama kehidupan si
Kecil berjalan optimal merupakan salah satu hal terbaik yang dapat Bunda
berikan agar ia memiliki pondasi yang kuat untuk tumbuh maksimal menjadi anak
generasi maju.
Yuk, pelajari lebih lanjut seputar 1000 hari pertama
kehidupan anak dan apa yang bisa Bunda lakukan selama periode ini!
Apa yang dimaksud dengan 1000 HPK?
1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak
terbentuknya janin pada masa kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2
tahun (730 hari).
Selain 1000 HPK, periode kehidupan ini juga disebut
dengan istilah periode emas alias the golden age atau the windows of
opportunity.
Disebut demikian karena seluruh organ penting dan sistem
tubuh tubuh si Kecil seperti otak, saluran dan organ cerna, perkembangan sistem
metabolisme, perkembangan kognitif, kematangan imun sistem, pertumbuhan tulang
dan lain sebagainya mulai terbentuk dan terus berkembang.
Jadi, pada periode ini merupakan kesempatan terbaik bagi
Bunda dan Ayah untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang si Kecil. Caranya
dengan memberikan perhatian khusus pada asupan nutrisi, pemberian stimulus, dan
penerapan pola hidup sehat yang konsisten.
Kenapa 1000 HPK Sangat Penting?
1000 HPK sangat penting bagi tumbuh kembang anak karena
dapat menentukan perkembangan fungsi kognitifnya secara jangka panjang.
Pada masa ini, otak anak berkembang lebih pesat dan
plastisitas otak (kapasitas otak untuk berubah dan beradaptasi) berada pada
tingkat tertinggi dibandingkan waktu lain dalam kehidupannya.
Perlu diketahui bahwa bayi yang baru lahir sudah
mempunyai sekitar 100 miliar sel otak yang terus berkembang dengan sangat pesat
pada awal-awal kehidupan. Dalam 1000 hari pertama kehidupan, ada lebih dari 1
juta koneksi saraf baru yang terbentuk setiap otaknya pada otak anak.
Jalur sensorik, seperti penglihatan dan pendengaran,
merupakan hal pertama yang berkembang di otak. Selanjutnya, diikuti dengan
perkembangan kemampuan bahasa dan fungsi kognitif. Tidak optimalnya
perkembangan otak pada masa ini juga akan berpengaruh terhadap kehidupan buah
hati di masa depan.
Periode 1000 hari pertama kehidupan anak juga disebut
sebagai periode emas dalam upaya pencegahan stunting karena pada masa inilah
stunting dapat terjadi dan sekaligus dapat dicegah atau masih dapat dikoreksi.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi secara kronis. Stunting sendiri memberi
banyak dampak negatif dalam segala aspek hidup anak. Mulai dari gagal tumbuh,
gangguan kecerdasan, masalah daya tahan tubuh, sampai kemampuan belajar yang di
bawah rata-rata.
Itulah alasan mengapa 1000 HPK juga disebut sebagai
“periode kritis”. Sebab, di masa inilah kesempatan terbaik orang tua untuk
mencegah atau bahkan melakukan pemulihan terhadap gangguan tumbuh kembang
sepert stunting.
Jika tidak dicegah atau cepat-cepat dikoreksi dalam kurun
waktu tersebut, berbagai gangguan tumbuh kembang umumnya akan menjadi
permanen.
Tips Mengoptimalkan 1000 HPK Selama Kehamilan
Selama masa kehamilan, bahkan sejak trimester pertama,
pastikan Bunda melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengoptimalkan 1000 HPK
si Kecil:
1. Konsumsi Makanan Bergizi Sejak Hamil
Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Bahkan 3 bulan sejak masa perencanaan kehamilan dan
selama trimester pertama kehamilan Bunda perlu mengonsumsi suplemen asam folat,
DHA, kalsium, zat besi, vitamin D, dan iodin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
yang diperlukan.
Agar lebih aman, Bunda dapat berkonsultasi terlebih
dahulu pada dokter kandungan kepercayaan untuk mendapatkan rekomendasi tentang
suplemen apa saja yang diperlukan, merk mana yang aman, dan seberapa besar
dosis hariannya.
2. Kelola Stres Saat Hamil
Saat hamil, sebisa mungkin hindari stres ya, Bun. Stres
kronis dapat mempengaruhi perkembangan otak janin yang nantinya dapat
menyebabkan masalah perilaku saat anak setelah lahir.
Selain itu, tekanan stress yang terlalu tinggi saat masa
kehamilan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal ini sangat berbahaya
karena meningkatkan risiko bayi lahir prematur dengan berat badan yang
rendah.
Jadi, ketika Bunda sudah merasa kewalahan menangani
gejolak emosi, segera cari pertolongan kepada suami, orang-orang terdekat, atau
tenaga kesehatan profesional ya, Bun.
3. Hindari Konsumsi Rokok & Minuman Beralkohol
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
AS, merokok meningkatkan kemungkinan keguguran dan bayi terlahir dalam kondisi
meninggal (stillbirth).
Sementara itu, konsumsi minuman beralkohol selama 3 bulan
pertama kehamilan dapat mengakibatkan:
·
Kecacatan pada fitur wajah bayi.
·
Gangguan pertumbuhan saraf pusat.
·
Kelahiran dengan berat badan rendah.
·
Permasalahan perilaku bayi.
Selanjutnya, konsumsi obat-obatan terlarang dapat
menyebabkan:
·
Infant withdrawal, sebuah kondisi dimana bayi
berhenti menerima obat-obatan ilegal yang membuatnya merasa ketagihan semasa di
dalam rahim.
·
Berat lahir rendah.
·
Kelahiran prematur.
·
Keguguran.
·
Stillbirth.
4. Hindari Paparan Zat Berbahaya
Paparan zat berbahaya seperti sayuran berpestisida, asap
kendaraan, asap rokok, polusi udara, hingga limbah industri ternyata dapat membahayakan
janin di dalam kandungan. Maka dari itu, Bunda perlu sebisa mungkin menghindari
paparan zat berbahaya yang ada di sekitar.
Mungkin Bunda bisa mulai dari memastikan sayur dan buah
yang dikonsumsi bebas dari pestisida. Caranya dengan merendam buah dan sayur di
dalam air garam. Kemudian bilas hingga bersih.
Jika ada anggota keluarga yang merokok, Bunda perlu
segera meminta anggota keluarga tersebut untuk berhenti merokok di dalam rumah
dan di sekitar Bunda. Selain itu, usahakan juga untuk menghindari tempat-tempat
yang penuh dengan polusi udara.
Pasalnya, zat berbahaya yang ada di dalam polusi udara
dapat membuat tubuh Bunda mengalami peradangan. Peradangan tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan plasenta yang menghubungkan Bunda dengan janin.
Paparan udara yang tercemar juga meningkatkan risiko
paru-paru si Kecil tidak berkembang dengan sempurna, kelahiran dengan berat
badan rendah, hingga kematian pada bayi.
Tips Mengoptimalkan 1000 HPK Anak
Setelah anak lahir hingga berusia 2 tahun, lanjutkan
upaya Bunda memenuhi segala kebutuhan si Kecil di periode emasnya dengan cara
berikut ini:
1. Berikan ASI Eksklusif
Berilah si Kecil ASI eksklusif sejak ia lahir hingga
minimal usia 6 bulan. Menurut Asosiasi Dokter Anak Amerika (AAP), ASI memiliki
banyak manfaat kesehatan bagi bayi, seperti meningkatkan perkembangan saraf dan
mengurangi risiko berbagai penyakit tertentu.
Menurut sejumlah penelitian, ASI dapat membuat si Kecil
tumbuh menjadi sosok yang lebih matang, tegas, memiliki IQ yang lebih tinggi,
dan mampu memperlihatkan kemampuan berpikir yang lebih maju secara psikologis
daripada anak yang tidak mendapatkan ASI.
2. Berikan MPASI Bernutrisi Sejak Usia 6 Bulan
Memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi si Kecil semakin
meningkat sehingga diperlukan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Pastikan MPASI untuk si Kecil bernutrisi lengkap (4
kuadran), yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur
mayur, dan lemak tambahan. Jangan lupakan juga pemberian mineral yang penting
untuk tubuh, Bun.
·
Protein : daging merah, daging ayam, telur,
tahu, tempe.
·
Seng (zinc) : daging sapi, daging ayam,
ikan sarden, dan kacang merah.
·
Zat besi (iron): daging sapi, ikan sarden,
ikan tongkol, ikan kembung, bayam, tahu, kacang kedelai.
·
Kalsium : susu pertumbuhan yang
terfortifikasi untuk usia 1 tahun, keju, yogurt.
·
Vitamin A : keju, udang, susu pertumbuhan
yang terfortifikasi untuk usia 1 tahun.
·
Vitamin B : hati sapi, telur, daging sapi,
susu pertumbuhan yang terfortifikasi untuk usia 1 tahun.
·
Vitamin D : sarden, tuna, jamur, kuning
telur, keju, susu pertumbuhan yang terfortifikasi untuk usia 1 tahun.
3. Berikan Kasih Sayang, Perhatian, dan Rasa Aman
Kasih sayang dan rasa aman sangat penting untuk
perkembangan anak di 1000 hari pertama kehidupannya.
Melalui hubungan yang hangat dengan orang tua, si Kecil
akan belajar berpikir, memahami, berkomunikasi, menunjukkan emosi, dan
berperilaku dengan lebih baik. Hal ini pun mempengaruhi cara mereka melihat
dunia dan berinteraksi dengan masyarakat.
4. Berikan Stimulasi yang Tepat
Pemberian stimulasi yang tepat dapat membantu anak untuk
mencapai milestones sesuai dengan kelompok usianya.
Misalkan, untuk bayi usia 6-9 bulan, Bunda dapat
mengajaknya untuk belajar duduk sendiri. Stimulasi paling mudah yang dapat
Bunda berikan kepada si Kecil adalah tummy time, duduk sambil bersandar pada
tubuh Bunda, duduk sambil bersandar pada mainan, dan lain sebagainya.
5. Kondisikan Anak di Lingkungan yang Sehat
Lingkungan yang sehat dan nyaman juga dapat memberi
dampak positif di 1000 HPK anak. Dengan lingkungan seperti ini, perkembangan
bahasa anak dan fungsi kognitif lainnya akan meningkat, bahkan turut
memengaruhi perilaku dan kecerdasan si Kecil.
6. Pastikan Imunisasi Lengkap
Imunisasi wajib dan imunisasi tambahan yang berhasil
dilengkapi selama 1000 HPK akan membantu melindungi si Kecil dari penyakit
menular.
Beberapa penyakit tersebut bahkan membuat anak mengalami
sakit yang serius hingga menimbulkan kecacatan dan membahayakan nyawanya.
Demikian ulasan mengenai 1000 hari pertama kehidupan anak
yang perlu Bunda ketahui. Dengan memahami kebutuhan anak di masa golden age,
kelak ia akan tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya, bahkan menjadi
pribadi yang percaya diri.