Gambaran Umum
Salah satu dari 19 desa/kelurahan di kecamatan Bulu adalah Desa Wonotirto yang terletak di ketinggian 1200 m dari permukaan laut dan berjarak 14 km dari ibu kota Kecamatan Bulu dan 8,6 km dari ibu kota Kabupaten. Dengan luas 544,33 ha yang terbagi dalam lahan sawah - ha dan lahan bukan sawah 544,33 ha. Dari Lahan sawah bukan sawah dipergunakan untuk Bangunaan/pekarangan, Ladang/tegal/huma, hutan Negara dan Lahan Lainnya.
Desa Wonotirto terdapat 4 dusun yang terdiri dari 4 Rukun warga (RW) dan 21 Rukun tetangga (RT) dan terdapat 1.112 Rumah tangga. Jumlah penduduk 3.808 jiwa terdiri dari 1.943 jiwa Laki-laki dan 1.865 jiwa Perempuan. Penduduk usia 10 tahun keatas bermatapencaharian Petani tanaman pangan, Peternak, Petani Perkebunan, Pertambangan/penggalian, Bangunan, Pedagangan, Hotel & Rumah Makan, Pengangkutan & Komunikasi, Bank & Lembaga Keuangan lainnya, Jasa-jasa dan lainnya.
Untuk sumber air minum berasal dari Mata Air dan Sumur. Dan untuk penerangan 876 menggunakan PLN dan - rumah tangga menggunakan penerangan lain non PLN.
Dalam bidang pendidikan banyaknya penduduk di atas 5 tahun yang Tamat PT/Universitas 12 orang, Tamat Akademi 11 orang, Tamat SLTA/sederajat 112 orang, tamat SLTP/ sederajat 682 orang, Tamat SD/sederajat 1.286 orang, Tidak tamat SD - orang, Belum tamat SD 1.021 orang dan Belum/ tidak sekolah 408 orang. Untuk sarana pendidikan terdapat 3 unit TK, 3 unit SD, - unit MI, 1 unit SMP/Mts dan - unit SMU.
Bidang Kesehatan terdapat Prasarana kesehatan - unit Puskesmas, - Puskesmas pembantu, 4 unit Posyandu dan 1 unit Polides. 1 Bidan/Perawat/mantra, 3 dukun Bayi dan 7 Dukun Pijat.
Tanaman pangan yang dikembangkan di desa ini adalah Jagung, Kacang tanah, dan Kedelai. Tanaman sayuran yang dikembangkan berupa Cabe, Kacang Merah, dan Kubis. Buah-buahan yang dikembangkan adalah -. Sedangkan tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa Tembakau. Ternak yang dikembangkan di desa tersebut berupa sapi dan Kambing/domba.
2024 : Kampung KB di Desa Wonotirto, yang kini memasuki tahun ke-8, telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek. Desa ini menjadi salah satu contoh implementasi program Kampung KB yang berhasil diintegrasikan dengan potensi lokal, keberlanjutan lingkungan, serta upaya pengembangan masyarakat yang inklusif.
Salah satu pencapaian utamanya adalah kemajuan kegiatan kelompok kegiatan (Poktan), yang mencakup sektor kesehatan, pemberdayaan keluarga, dan ekonomi produktif. Program-program ini dikelola secara kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah desa, dengan hasil nyata berupa peningkatan kesejahteraan dan keterlibatan aktif warga.
Di bidang pendidikan, Desa Wonotirto memiliki jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah lolos sebagai Sekolah Penggerak 1 Nasional. Sekolah ini tidak hanya memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar tetapi juga mengutamakan pembelajaran yang memerdekakan anak. Dan menjadi sekolah Pengimbas untuk Kabupaten Temanggung. TK yang merupakan milik yayasan Pemerintahan Desa ini, telah menjadi tempat study tiru satuan lembaga Paud lainnya yang ada di Kab.Temanggung. Fokusnya adalah pada pengembangan karakter sejak dini melalui pendekatan kontekstual yang memberdayakan anak untuk menjadi inpidu yang Berakhlak mulia, mandiri, kreatif, dan kolaboratif.
Selain itu, Desa Wonotirto mendapat dukungan dan pendampingan dari mitra swasta untuk memperkuat inklusivitas di berbagai aspek. Upaya ini mencakup:
- Lingkungan Masyarakat: Menciptakan kesadaran akan pentingnya keberagaman, toleransi, dan penghormatan terhadap semua inpidu, termasuk penyandang disabilitas.
- Sekolah: Membangun sistem pendidikan yang inklusif, ramah anak, dan berorientasi pada keberlanjutan.
- Fasilitas Desa: Menyediakan infrastruktur yang mendukung aksesibilitas dan kebutuhan seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
Dengan pendekatan holistik ini, Kampung KB Desa Wonotirto terus bergerak menuju masyarakat yang lebih inklusif, mandiri, dan berdaya saing. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi desa lain untuk mengintegrasikan program Kampung KB dengan potensi lokal dan pemberdayaan berkelanjutan.
Rencana Program Kampung KB 2025 :
1. Kampung KB Hijau dan Berseri
Konsep: Mewujudkan kampung ramah lingkungan dan mandiri Tanam sayur Toga
Kegiatan: Urban farming dengan hidroponik/vertikultur di pekarangan rumah dan Pelatihan daur ulang sampah menjadi produk kerajinan, pemanfaatan sumber daya, Setiap keluarga mengelola kebun hidroponik kecil di rumah (Ketahanan pangan keluarga, edukasi anak-anak, dan potensi usaha mikro)
2. Kampung Literasi Keluarga
Konsep: Meningkatkan budaya literasi dan pendidikan keluarga baik dirumah maupun di sekolah
Kegiatan: Perpustakaan keluarga dan pojok baca di tiap dusun, Pelatihan orang tua mendampingi belajar anakdan kolaborasi Cinta Baca, Kelas ibu & ayah (parenting, gizi, kesehatan reproduksi), Festival dongeng & lomba menulis keluarga
3. Kampung Sehat Jiwa
Konsep: Fokus pada kesehatan mental keluarga
Kegiatan:Konseling keluarga & remaja (dengan psikolog/relawan terlatih, Kelas mindfulness & manajemen stres, Grup support ibu pasca melahirkan, Kampanye anti bullying dan kekerasan dalam rumah tangga, serta Pendampingan Keluarga ( TPK )
4. Kampung Kb Budaya dan Potensi Lokal
Konsep: Revitalisasi budaya lokal sebagai media edukasi keluarga
Kegiatan: Sanggar seni keluarga dan sekolah anak (gamelan dan tari ), Festival permainan tradisional antar RT, Dokumentasi & digitalisasi cerita rakyat setempat, Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media belajar bersama.
5. Kampung KB Sehat Aktif
Konsep: Kampung dengan gaya hidup sehat dan aktif
Kegiatan: Senam sehat keluarga ( senam dusun ), Gerakan 10.000 langkah sehari, Kebun gizi keluarga dan pelatihan masak sehat, Ayo hidup ber PHBS.
6. Kampung KB Sahabat Kita
Konsep: Lingkungan yang aman dan ramah untuk tumbuh kembang anak
Kegiatan: Posyandu remaja & pelatihan life skill, Ruang ekspresi remaja (Lomba Gapura Lebaran, Kelas Kesehatan Reproduksi dan Cinta Sehat, Pusat aduan anak & pelatihan perlindungan anak
7. Sekolah Ayah Ibu Cerdas
-
Konsep: Kelas rutin untuk pasangan suami-istri membahas parenting, gizi, ekonomi keluarga, dan kesehatan reproduksi ( dusun/ sekolah Paud )
-
Manfaat: Meningkatkan kualitas pengasuhan dan keharmonisan keluarga.
-
Uniknya: Pendekatan menyenangkan dengan games, roleplay, dan sertifikat kelulusan.
8. Kampung KB Digital
-
Konsep: Sistem informasi keluarga berbasis digital untuk memantau perkembangan keluarga.
-
Manfaat: Data lebih akurat untuk intervensi, dan warga bisa akses info layanan KB online.
-
Uniknya: Ibu-ibu Petani jadi bisa mengolah digital secara sederhana termasuk ibu Kader
-
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1774
Jumlah Kepala Keluarga 515
Jumlah PUS 673
Keluarga yang Memiliki Balita 30
Keluarga yang Memiliki Remaja 20
Keluarga yang Memiliki Lansia 25
Jumlah Remaja 50
Total
600Total 73
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Tidak Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Dana Desa Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Tidak Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
DIAH KRISNAWATI 198112112006042009 |
Regulasi dari pemerintah daerah | Tidak Ada |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
2 orang pokja terlatih dari 8 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Tidak Ada |