KEGIATAN OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA BERBASIS KELOMPOK KEGIATAN DI KAMPUNG KB
Deskripsi
Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi
Balita Usia 1-5 Tahun
Memenuhi
kebutuhan gizi anak tidak hanya ketika ia mulai MPASI, tetapi juga ketika sudah
masuk usia balita. Semakin besar, balita sudah mulai mengerti makanan yang ia
sukai dan tidak. Di masa ini, ibu perlu mencari cara agar anak tetap mau makan
dengan gizi dan nutrisi yang baik untuk balita. Berikut panduan kebutuhan gizi
seimbang pada balita agar perkembangan anak berjalan
dengan optimal.
Kebutuhan gizi balita usia 1-3
tahun
Sebagai
acuan, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, status kebutuhan gizi makro harian balita usia satu sampai tiga
tahun meliputi:
·
Energi: 1125 kilo kalori (kkal)
·
Protein: 26 gram
·
Karbohidrat: 155 gram
·
Lemak: 44 gram
·
Air: 1200 milimeter (ml)
·
Serat: 16 gram
Sementara
kebutuhan zat gizi mikro harian anak, meliputi:
Vitamin
Jenis
vitamin yang perlu didapatkan oleh anak usia 1-3 tahun yaitu:
·
Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)
·
Vitamin D: 15 mcg
·
Vitamin E: 6 miligram (mg)
·
Vitamin K: 15 mcg
Sementara
takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh si kecil usia 1-3 tahun, seperti:
Mineral
·
Kalsium: 650 gram
·
Fosfor: 500 gram
·
Magnesium: 60 mg
·
Natrium: 1000 mg
·
Besi: 8 mg
Berbagai
mineral di atas merupakan kebutuhan gizi makro dan mikro pada balita usia 1 tahun sampai
balita usia 3 tahun yangperlu dipenuhi agar kesehatan si kecil tetap
terjaga.
Panduan menu dan pola makan balita
usia 1-3 tahun agar gizi terpenuhi
Mengutip
dari Healthy Children,
pola makan anak usia 1-3 tahun harus mengonsumsi makanan sehat tiga kali sehari
dan dua kali camilan. Namun memberikan camilan tidak bisa
sembarangan, tetap harus camilan sehat untuk balita.
Menu
makanannya bisa disesuaikan dengan anggota keluarga lainnya. Mengingat di usia
dua tahun balita sudah semakin aktif bicara, Anda bisa memberikan menu makanan
sesuai kebutuhan gizi yang seimbang pada balita.
Karbohidrat
Ada
dua jenis karbohidrat yang terkandung di dalam makanan, karbohidrat kompleks
dan sederhana. Mengutip dari Kids Health, karbohidrat sederhana adalah nama
lain dari gula yang bisa ditemukan di gula putih, buah, susu, madu, sampai
permen.
Sementara
karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang cenderung lebih sulit
dicerna dan membuat anak lebih cepat kenyang.
Beberapa
makanan yang termasuk karbohidrat kompleks yaitu: kelompok umbi-umbian (kentang
dan ubi), roti, pasta, jagung, gandum, singkong.
Selain
mengandung karbohidrat yang bisa melengkapi kebutuhan nutrisi balita, makanan
di atas juga mengandung vitamin, mineral, dan serat yang membantu pencernaan.
Protein
Kebutuhan
protein balita bisa dipenuhi dari beberapa jenis makanan, yaitu produk hewani
dan nabati dengan kadar yang berbeda.
Kandungan
protein di dalam produk hewani lebih tinggi, beberapa jenisnya seperti susu,
telur, daging, ayam, dan makanan laut.
Sementara
untuk produk nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian, kandungan
proteinnya lebih rendah. Berikut penjelasan seputar jenis protein yang bisa
memenuhi kebutuhan gizi balita.
Lemak
Untuk
meningkatkan asupan lemak balita, jangan lupa untuk meningkatkan kualitas lemak
dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori si kecil. Tetap perhatikan sumber lemak,
apakah lemak sehat atau tidak.
American Heart Association merekomendasikan anak usia 2-3 tahun mengonsumsi lemak total
sekitar 30 sampai 35 persen dari kalorinya.
Sementara
itu untuk anak usia 4-18 tahun, kadar lemak yang dikonsumsi per hari sekitar
25-35 persen dari total kalori.
Beberapa
sumber lemak tak jenuh bisa didapatkan dari kacang-kacangan, ikan, dan minyak
sayur.
Serat
Serat
bisa ditemukan di beberapa jenis makanan. Namun, survei yang diterbitkan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics menyebutkan bahwa 95 persen balita dan orang dewasa tidak mengonsumsi serat yang cukup.
Bahkan,
anak-anak dan balita sering kali tidak memenuhi kebutuhan serat yang
direkomendasikan setiap harinya.
Padahal menu makanan kaya serat
bisa membantu mengendalikan rasa lapar, menjaga kadar gula darah tetap stabil,
dan membantu menjaga berat badan balita agar tetap ideal.
Sesuaikan
menu makanan yang kaya serat dengan porsi makan si kecil, seperti pisang, apel, wortel, oatmeal, atau
roti gandum.
Tambahkan
jenis makanan lain dengan berbagai nutrisi lainnya agar lebih menggugah nafsu
makan balita Anda.
Cairan
Mengutip
dari laman Kids health, jumlah kebutuhan cairan balita
tergantung pada usia, ukuran tubuh anak, kesehatan, tingkat aktivitas, sampai
cuaca (suhu udara dan tingkat kelembapan).
Biasanya,
anak balita akan lebih banyak minum ketika ia sedang bergerak aktif, seperti
berolahraga atau bermain permainan fisik.
Berdasarkan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, kebutuhan cairan
balita usai 2-5 tahun yaitu:
·
Balita usia 1-3 tahun: 1200
ml
·
Balita usia 4-6 tahun: 1500 ml
Angka
kebutuhan cairan anak balita di atas tidak harus dari air putih atau air
mineral, tetapi bisa dari susu UHT atau formula yang dikonsumsi sehari-hari.
Anda
bisa memberikan air putih saat bangun pagi, setelah makan, atau saat selesai
berolahraga.
Setelah
berolahraga atau berkegiatan aktif anak membutuhkan cairan untuk mengisi
kembali cairan yang hilang lewat keringat. Susu bisa diberikan sebagai selingan
atau ketika si kecil akan pergi tidur.
Anak
balita usia 1-5 tahun sedang sangat aktif dan membutuhkan banyak air untuk
menggantikan cairan yang hilang. Balita cenderung lebih mudah mengalami
dehidrasi karena sering mengabaikan rasa haus ketika asyik bermain.
Kebutuhan gizi balita usia 4-5
tahun
Berdasarkan
tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 status kebutuhan gizi
makro harian balita usia pra sekolah (4-5 tahun) meliputi:
·
Energi: 1600 kilo kalori (kkal)
·
Protein: 35 gram
·
Karbohidrat: 220 gram
·
Lemak: 62 gram
·
Air: 1500 milimeter (ml)
·
Serat: 22 gram
Sementara
kebutuhan zat gizi mikro harian anak, meliputi:
Vitamin
Jenis
vitamin yang perlu didapatkan oleh anak prasekolah usia 4-5 tahun yaitu:
·
Vitamin A: 450 mikrogram (mcg)
·
Vitamin D: 15 mcg
·
Vitamin E: 7 miligram (mg)
·
Vitamin K: 20 mcg
Sementara
takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh anak prasekolah usia 4-5 tahun,
seperti:
Mineral
·
Kalsium: 1000 gram
·
Fosfor: 500 gram
·
Magnesium: 95 mg
·
Natrium: 1200 mg
·
Besi: 9 mg
Berbagai
mineral di atas merupakan kebutuhan gizi makro dan mikro pada balita perlu
dipenuhi agar kesehatan si kecil tetap terjaga. Konsultasikan ke dokter untuk
informasi lebih lanjut dan menyesuaikan dengan kondisi anak.
Panduan menu makan balita sesuai
gizi seimbang
Di
usia empat sampai lima tahun atau usia prasekolah, perubahan nafsu makan anak sangat normal terjadi. Berikut panduan porsi dan menu makanan balita
agar gizi tetap terpenuhi:
Makan pagi
Dalam
sehari, konsumsi karbohidrat untuk anak 4-5 tahun setidaknya enam kali sehari
dengan ketentuan makan sedikit-sedikit tapi sering. Beberapa pilihan menunya:
·
2 lembar roti gandum (70
gram)
·
4 lembar daun selada (10
gram)
·
3 iris tomat (10 gram)
·
1 lembar daging asap rebus
(30 gram)
·
1 gelas susu putih (200 ml)
Anda
bisa memberikan sumber karbohidrat secara selang-seling supaya anak tidak
bosan.
Selingan
(camilan)
·
2 potong buah pepaya ukuran
besar (200 gram)
Makan
siang
·
1 piring nasi putih (100
gram)
·
1 mangkuk sedang sayur
bayam bening (40 gram)
·
1 potong dada ayam panggang
tanpa kulit (55 gram)
·
1 potong tahu (50 gram)
Selingan
(camilan)
Camilan
bisa dalam bentuk buah, seperti:
·
1 buah mangga ukuran besar
(200 gram)
Potong
buah dalam ukuran kecil untuk mengurangi risiko anak pra sekolah tersedak.
Makan
malam
·
1 piring nasi putih (100
gram)
·
1 mangnkuk sedang tumis
sawi hijau (40 gram)
·
1 potong sup ikan patin (50
gram)
·
1 potong tempe (50 gram)
Biarkan
anak memilih sendiri makanan yang ingin disantap. Anda tidak perlu memberi susu rendah lemak
untuk balita karena ia masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan lemak.
Hal yang harus perhatikan menu
makan gizi balita
Ketika
memberi makanan pada anak, sangat penting menghindari kondisi tersedak yang
bisa membahayakan si kecil. Berikut jenis makanan yang sebaiknya tidak
diberikan atau diberikan tapi dengan pengawasan:
·
Tipe makanan licin (anggur
utuh, sosis, bakso, permen)
·
Makanan berukuran kecil
(kacang-kacangan, keripik, popcorn)
·
Makanan yang lengket (selai,
marshmallow)
Untuk
mengatasinya, selalu potong makanan balita menjadi potongan kecil yang
mudah dikunyah dan selalu perhatikan setiap dia makan agar tidak tersedak.
Selain
itu, dengan memperhatikan anak saat makan bisa membuat Anda tahu bila si kecil
memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Ini penting agar ia bisa segera ditangani oleh dokter.
Cara mengatasi kebiasaan makan
yang buruk pada anak
Masuk
usia 1 tahun, anak sudah bisa diberikan menu makanan seperti orang dewasa. Ini
membuatnya semakin sering mencoba berbagai makanan yang dilihat.
Hal
ini tentu saja tidak terkecuali jajanan yang kurang sehat. Untuk mengatasinya,
ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan, yaitu:
Ikuti menu makanan yang diinginkan
anak
Bukan
berarti Anda memberi jajanan yang tidak sehat setiap hari, tapi bisa memberi
pilihan lain yang disukai anak. Jika anak menyukai gorengan, Anda bisa
membuatnya di rumah dengan bahan-bahan dan minyak yang lebih bersih.
Terkadang
anak menyukai satu makanan dan ingin terus memakannya selama satu minggu.
Memang terasa mengesalkan, tapi ini wajar terjadi di usia anak tiga tahun.
Selama makanan tersebut memenuhi kebutuhan gizi pada balita, tidak perlu
khawatir.
Memberi variasi menu makanan bergizi
Saat
menghidangkan menu makanan, beri beberapa pilihan yang bergizi dan biarkan anak
untuk memilih. Sebagai contoh, Anda bisa menyediakan sayur bayam, tempe, tahu,
dan ayam goreng.
Berbagai
menu makan yang variatif itu cukup untuk memenuhi gizi pada balita. Jadi, kalau
anak hanya memilih dua dari makanan tersebut, gizinya masih tercukupi
Agar
waktu makan lebih terjadwal, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti:
·
Terapkan aturan makan yaitu
makan 30 menit, sambil duduk, tidak dengan menonton televisi atau video dan
tidak dengan bermain.
·
Berikan makanan dalam porsi
kecil.
·
Mengenalkan makanan satu per
satu agar anak tidak bingung.
·
Angkat piring atau mangkuk
ketika anak mulai memainkan makanan.
·
Sajikan beberapa jenis makanan,
lalu biarkan anak memilih.
·
Makan bersama anggota keluarga
lain.
·
Membersihkan mulut dan tangan
setelah anak makan.
Anda
bisa melakukan cara di atas agar pemberian gizi seimbang pada balita tetap bisa
berjalan dengan baik.
Mencegah anak kelebihan berat badan
Bila
anak Anda terlalu banyak makan sampai kelebihan berat badan,
hal pertama yang wajib dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.
Berikut
cara mencegah berat badan berlebih pada anak:
·
Mengatur jadwal ngemil untuk
menjaga ritme makan anak
·
Perhatikan cemilan anak, jika
anak sering mengonsumsi camilan manis, ganti dengan buah.
·
Setelah anak usia 2 tahun, bisa diberikan susu rendah lemak.
·
Ajak di kecil berolahraga.
·
Sesuaikan porsi makan dengan
usianya dan jangan berlebihan.