"Kelas Lapangan di Kampung Alpukat: Teknik Sambung Pucuk hingga Hitung Modal dan Harga Jual"
Deskripsi
Panen Ilmu dari Kebun: Sambung Pucuk Alpukat hingga Hitung Untung 🥑🌱
Pagi itu, halaman kebun warga Dusun Tegalrejo terasa lebih ramai dari biasanya. Suara obrolan bercampur dengan tawa ringan, sambil sesekali terdengar bunyi gunting stek yang memotong ranting alpukat. Hari ini bukan sekadar berkebun, tetapi belajar bersama tentang bagaimana pohon alpukat bisa menjadi sumber rezeki.
Materi pertama dimulai dengan teknik sambung pucuk alpukat. Para peserta diperlihatkan langkah demi langkah bagaimana batang bawah dari biji alpukat disatukan dengan batang atas dari varietas unggul. “Kuncinya teliti dan sabar,” ujar instruktur sambil memperlihatkan hasil sambungan yang rapi. Teknik ini dipercaya mampu membuat pohon lebih cepat berbuah dan kualitasnya terjaga.
Tidak kalah menarik, sesi kedua mengajak peserta memanfaatkan biji alpukat yang biasanya dibuang menjadi bibit berkualitas. Biji dipilih yang sehat, lalu ditanam di polybag dengan media tanam khusus. “Kalau dikelola dengan baik, biji yang tadinya dianggap limbah ini bisa jadi modal usaha,” tambah instruktur.
Lalu masuk ke sesi terakhir yang tak kalah penting: perhitungan modal dan harga jual. Di sini peserta menghitung biaya polybag, tanah, pupuk, perawatan, hingga menentukan harga jual bibit. Simulasi sederhana menunjukkan bahwa dengan perawatan yang tepat, satu bibit alpukat unggul bisa dijual dengan margin keuntungan yang menjanjikan.
Kegiatan hari ini menegaskan bahwa kebun bukan hanya tempat menanam, tetapi juga sekolah kehidupan. Dari sambung pucuk hingga hitung untung, semua berawal dari satu biji alpukat yang kecil namun penuh potensi. 🌿💚