Gambaran Umum
SEJARAH SINGKAT KAMPUNG KB DESA DALANG
Alkisah berdirinya suatu Desa dengan memakai sebuah nama tertentu dapat diyakini mempunyai latar belakang ataupun moment sejarah yang menjadi alasan kenapa dipilihnya sebuah nama tertentu untuk menjadi nama sebuah Desa. Namun hal ini untuk mengungkap sejarah desa dalang tidaklah semudah yang kita pikirkan, pleh karena itu tidak langsung dari sumber-umber terkait yang kiranya dapat mendukung disamping juga penulis kurangnya mengadakan penelitian untuk menuliskan secara pasti berdirinya Desa Dalang.
Mengingat terbatasnya data penunjang seperti prasasti , serta tulisan yang dapat dipakai pedoman dalam mengungkap sejarah Desa Dalang, maka dalam hal ini secara singkat dapat dipaparkan sejarah berdirinya Desa Dalang. Desa Dalang pada mulanya adalah merupakan bagian dari Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg , Kabupaten Tabanan. Pada tahun 1993, didukung oleh 6 Desa Pakraman terjadilah pemekaran menjadi Desa Persiapan. Mengingat dari jumlah penduduk dan banjar dinas serta cdesa pakraman yang mayoritas dari banjar dalang, maka dipilihlah Dalang sebagai Nama Desa.
Dalang berasal dari kata : Dalu dan Ang, dimana Dalu artinya petuah dan Ang artinya malam, jadi Dalang artinya petuah diwaktu malam. Maka berkat usaha beliau pada tanggal 28 Februari 1996 Desa Dalang Persiapan menjadi Desa Dalang Definitif.
Dengan terbentuknya Kampung Kb (KKB) di Desa Dalang ini , adapun tujuan yang ingin tercapai yaitu :
Salah satu tujuan utama dari Kampung KB adalah pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Jumlah penduduk yang terus meningkat ini dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti ketersediaan sumber daya alam, lapangan kerja, dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, melalui Kampung KB, pemerintah berupaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengendalian pertumbuhan penduduk dan memberikan akses yang lebih mudah terhadap alat kontrasepsi.
Selain itu, Kampung KB juga berfokus pada peningkatan kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kualitas hidup suatu masyarakat. Dalam Kampung KB, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan ibu hamil, melahirkan, dan menyusui, serta kesehatan anak-anak. Hal ini dilakukan melalui penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan, persalinan yang aman, pemberian ASI eksklusif, serta imunisasi bagi anak-anak. Dengan meningkatkan kesehatan ibu dan anak, diharapkan angka kematian ibu dan anak dapat berkurang dan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat.
Melalui Kampung KB, diharapkan masyarakat dapat memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya perencanaan keluarga, kesehatan ibu dan anak, serta pemberdayaan keluarga. Program ini bukan hanya sekedar kampanye, tetapi juga memberikan akses dan bantuan yang nyata bagi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat mengambil peran aktif dalam menciptakan keluarga yang sejahtera, sehat, dan berkualitas.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1188
Jumlah Kepala Keluarga 735
Jumlah PUS 272
Keluarga yang Memiliki Balita 60
Keluarga yang Memiliki Remaja 266
Keluarga yang Memiliki Lansia 364
Jumlah Remaja 266
Total
179Total 93
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
ANAK AGUNG AYU EMA VIDAYANI,S.Pd 199211272022212003 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
3 orang pokja terlatih dari 16 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Potensi Desa |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Tidak Ada |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Tidak Ada |
Sosialisasi Kegiatan | Tidak Ada |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Tidak Ada |
Penyusunan Laporan | Tidak Ada |