Gambaran Umum
Salumpaga adalah sebuah perkampungan yang
terletak 78 KM dari Ibu Kota Kabuaten Tolitoli dan 500 KM utara arah Kota Palu
Berbicara masalah Sejarah Desa Salumpaga, tidak jauh berbeda dengan desa-desa
lain yang ada di Tolitoli Utara. Desa Salumpaga. Awal berdiri Desa Salumpaga ditandai dengan
perlawanan masyarakat desa Salumpaga pada penjajahan Belanda yang terjadi pada
5 juni 1919 bertepatan dengan bulan suci ramadhan sebagai bukti atas itu masih
berdiri kokoh tuguh/monumen Belanda yang dibangun oleh pemerintahaan Hindia
belanda untuk mengenang Controleur JP De KAT ANGELINO di wilayah Kabupaten
Tolitoli Desa Salumpaga yang dibunuh oleh masyarakat Desa Salumpaga di bawah
kepimpinan Imam Hi. Hayyun akibat atas perlawanan ini beberapa Tokoh perlawanan
ditangkap dan dihukum gantung seperti Kombong, Otto dan Hasan yang dihukum gantung di Manado sedangkan Hi. Hayun dan beberapa masyarakat
lainnya di asingkan ke Nusa Kembangan yang hingga sekarang tidak di ketahui
makamnya oleh masyarakat Desa Salumpaga. Dari beberapa saksi sejarah mengatakan
bahwa tahun 1919 ini adalah merupakan cikal bakal berdirinya perkampungan Salumpaga yang saat ini disebut Desa. Asal ususl nama Desa Salumpaga menurut
sejarah diambil dari dua kata yang berasal dari Bahasa suku Bajo,yaitu Kata
SALU dan MPAGA, kata SALU yang berarti SIBUK dalam bahasa Indonesia sedangkan
Mpaga yang berarti Melompat yang jika Kata SALU dan MPAGA disatukan memiliki
arti SIBUK BERBENAH UNTUK MELOMPAT KEDEPAN atau bisa diartikan Salumpaga yaitu
Desa yang sibuk berbenah untuk masa depan. Desa Salumpaga sebelumya bernama
kampung yang kemudian berubah menjadi Desa setelah berubahnya system peraturan
pusat atau masuknya periode ORDE BARU dari tahun 1919 Desa Salumpaga sudah
beberapa kali pergantian kepala Desa yang pertama kali adalah Imam Hi. Hayyun
tahun 1919 tahun enam puluhan di pimpin oleh Bambana tahun tujuh puluhan sampai
dengan tahun delapan puluhan dipimpin oleh Ag Tahir tahun 1983 di pimpin oleh
Anwar Abu tahun 1984 s/d tahun 1989 Kepala Desa Amner Masir Tahun 1989 s/d
tahun 1993 Kepala Desa H Lonto 1993 s/d 1996 Kepala Desa Ridwan Sapri 1996 s/d
1998 Plh. Makmur Noto tahun 1998 s/d 2000 Kepala Desa Umar Hattab tahun 2000
s/d 2002 Plh. Aidin Ag Tahir Tahun 2002 s/d tahun 2004 Sakila Anwar tahun 2004
s/d 2007 Plh. Junaid Totong tahun 2007 s/d 2009 Suardi Jerri Tahun 2009 s/d tahun 2012 Plh.
Junaid Totong tahun 2013. Idrus Anwar tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 Pjs.
Junaid totong tahun 2017 sampai dengan tahun 2018. Tahun 2018 sampai sampai
dengan sekarang Kepala Desa Dijabat oleh bapak Ruspan Hendrik, SE.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 4995
Jumlah Kepala Keluarga 1603
Jumlah PUS 943
Keluarga yang Memiliki Balita 350
Keluarga yang Memiliki Remaja 914
Keluarga yang Memiliki Lansia 310
Jumlah Remaja 914
Total
726Total 217
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Tidak Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Muaimin S.Sos 199206262022211005 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
7 orang pokja terlatih dari 7 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Tidak Ada |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Tidak Ada |
Sosialisasi Kegiatan | Tidak Ada |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Tidak Ada |
Penyusunan Laporan | Tidak Ada |