Gambaran Umum
1.
Sejarah
Pekon Tanjung Anom
Asal kata Tanjung Anom berasal dari dua kata, yaitu tanjung
dan anom. Kata tanjung berarti daratan yang menjorok ke laut,
karena secara geografis merupakan bagian dari daratan yang menjorok ke laut
teluk Semaka. Sedangkan anom berasal dari bahasa Jawa yang berarti muda.
Kampung Tanjung Anom adalah kampung muda yang merupakan pemekaran Kampung
Kagungan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 1946. Pada
kala itu, Kampung Kagungan di pimpin oleh Kepala Kampung yang dijabat oleh
Bapak Mat Sirat. Pada awal pembentukan, Kampung Tanjung Anom, Kecamatan
Kotaagung, Kabupaten Lampung Selatan dipimpin oleh Kepala Kampung yang pertama
yaitu Bapak Senggot.
Istilah kampung dari masa ke masa mengalami perubahan. Pada
tahun 1983 istilah "kampung” diubah menjadi “desa”. Perubahan istilah
tersebut berpengaruh pula terhadap sebutan bagi pimpinan desa yaitu disebut
dengan “kepala desa”. Pada tahun 1997 Kabupaten Lampung Selatan dimekarkan, di
mana hal tersebut diatur oleh Undang-undang Nomor 02 Tahun 1997 tentang
Pembentukan Kabupaten Daerah Tk. II di Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tk.
II Tanggamus. Secara geografis Desa Tanjung Anom adalah terletak di Kabupaten
Tanggamus. Kemudian pada tahun 1999, mengacu pada Undang-undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus
Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Penghapusan, dan atau Penggabungan
Pekon, maka sejak saat itu istilah “desa” diubah menjadi “pekon” yang berasal
dari istilah dalam bahasa daerah Lampung yang berarti “desa” atau “kampung” dan
istilah “kepala desa” menjadi “kepala pekon” yang berarti “kepala desa” atau
“kepala kampung”. Hal tersebutlah yang mendasari sebutan nama yang sampai saat
ini kita kenal dengan sebutan sebagai “Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kotaagung
Timur, Kabupaten Tanggamus”.
Masyarakat Pekon Tanjung Anom adalah masyarakat yang
heterogen yang terdiri dari beragam suku dan agama. Walaupun terdapat
perbedaan, namun masyarakat Pekon Tanjung Anom selalu menjunjung tinggi
ke-Bhinekaan serta senantiasa menjaga kerukunan antar suku dan antar umat
beragama. Diibaratkan sebuah taman, akan terlihat indah jika di dalamnya
ditanam beraneka ragam jenis bunga yang berwarna-warni. Dengan adanya
perbedaan, justru akan menimbulkan keindahan tersendiri dalam kehidupan
masyarakat Pekon Tanjung Anom.
Sejarah Kepemimpinan Pekon Tanjung
Anom, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus adalah sebagai berikut:
1. Bapak Senggot, masa kepemimpinan dari Tahun 1946 sampai dengan
Tahun 1951 (Kepala Kampung);
2. Bapak Asraf, masa kepemimpinan dari Tahun 1951 sampai dengan Tahun 1956 (Kepala
Kampung);
3. Bapak A. Darjo masa kepemimpinan dari Tahun 1956 sampai dengan Tahun
1967 (Kepala Kampung);
4. Bapak A. Zaelani, masa kepemimpinan dari Tahun 1967 sampai dengan
Desember 1968 (Kepala Kampung);
5. Bapak Muhadi Husin, masa kepemimpinan dari 01 Januari 1969 sampai dengan
tanggal 01 Februari 1982 (Kepala Kampung);
6. Bapak Khamim, masa kepemimpinan dari Februari 1982 sampai dengan
November 1982 (Kepala Kampung);
7. Bapak Sarman, masa kepemimpinan dari Desember 1982 sampai dengan
Juli 1989 (Kepala Kampung / Kepala Desa);
8. Bapak Wagiran, masa kepemimpinan dari Agustus 1989 sampai dengan
Mei 1990 (Kepala Desa);
9. Bapak Margono, masa kepemimpinan dari tanggal 05 Mei 1990 sampai dengan
26 Juli 2002 (Kepala Desa/Kepala Pekon);
10. Bapak Suyoto masa kepemimpinan dari tanggal 27 Juli 2002 sampai
dengan 11 Sept. 2007 (Kepala Pekon);
11. Bapak Suyoto masa kepemimpinan dari tanggal 11 September 2007 sampai
dengan 10 Sept. 2013 (Kepala Pekon);
12. Bapak Nardianto, masa kepemimpinandari 11 September 2013 sampai dengan
28 Oktober 2013 (Plt. Kepala Pekon);
13. Bapak Sumardi, masa kepemimpinan dari kepemimpinan dari tanggal 29 Oktober
2013 sampai dengan 29 Oktober 2019.
14. Bapak
Asrul Sani Putra Jaya, S.Kom, November 2019
sampai dengan Sekarang.
15. Bapak Sumardi, masa kepemimpinan dari kepemimpinan dari tanggal 08 Maret
2021 sampai dengan Sekarang
I. PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
A. Jumlah Penduduk |
||
Jumlah |
Jenis
Kelamin |
|
Laki-laki |
Perempuan |
|
Jumlah penduduk tahun ini |
1391
orang |
1302
orang |
Jumlah penduduk tahun lalu |
1281
orang |
1211
orang |
Persentase perkembangan |
0,86
% |
7,6
% |
B. Jumlah Keluarga |
|||
Jumlah |
KK
Laki-laki |
KK
Perempuan |
Jumlah
Total |
Jumlah Kepala Keluarga tahun ini |
753
KK |
55
KK |
808
KK |
Jumlah Kepala Keluarga tahun lalu |
645
KK |
46
KK |
691
KK |
Prosentase Perkembangan |
16,74
% |
19,57
% |
II. EKONOMI MASYARAKAT
A. Pengangguran |
|
1. Jumlah angkatan kerja (penduduk
usia 18-56 tahun) |
1580 orang |
2. Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang masih sekolah dan tidak bekerja |
79 orang |
3. Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang menjadi ibu rumah tangga |
367 orang |
4. Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang bekerja penuh |
87 orang |
5. Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang bekerja tidak tentu |
0 orang |
6. Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang cacat dan tidak bekerja |
3 orang |
7. Jumlah penduduk usia 18-56
tahun yang cacat dan bekerja |
3 orang |
B. Kesejahteraan Keluarga |
|
1. Jumlah keluarga prasejahtera |
125 keluarga |
2. Jumlah keluarga sejahtera 1 |
218 keluarga |
3. Jumlah keluarga sejahtera 2 |
430 keluarga |
4. Jumlah keluarga sejahtera 3 |
26 keluarga |
5. Jumlah keluarga sejahtera 3
plus |
9 keluarga |
6. Total jumlah kepala keluarga |
808 keluarga |
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 335
Jumlah Kepala Keluarga 800
Jumlah PUS 396
Keluarga yang Memiliki Balita 81
Keluarga yang Memiliki Remaja 48
Keluarga yang Memiliki Lansia 18
Jumlah Remaja 24
Total
336Total 60
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Tidak Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Tidak Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Tidak Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Tidak Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
AFRITA, A.Md. 198704082022212004 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Tidak Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
0 orang pokja terlatih dari 30 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Tidak Ada |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |