Gambaran Umum


Desa Air Periukan Terletak Memanjang Dari Barat Ke Timur Dengan Luas 114 H² Dan Dibelah Oleh Sungai Sindur, Yang Kaya Dengan Tanah Liat Yang Dinamakan Tanah Priuk.Orang Tua Dulu Menyebutnya Tanah Priuk, Karena Pada Zaman Dahulu Orang Tua Kami Membuat Priuk, Belanga Untuk Tempat Memasak Dari Tanah Liat, Yang Dinamakan Tanah Liat.

Beriklim Tropis, Mata Pencaharian Penduduk Mayoritas Bertani. Berpenduduk 1500 Jiwa Dan Terdiri Dari 345 Kepala Keluarga. Dengan Batas-Batas Sebagai Berikut :

Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa Lubuk Gilang

Sebelah Barat Berbatasan Dengan Desa Dermayu Dan Desa Keban Agung

Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Dermayu

Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Desa Padang Pelasan

Adapun Asal Usul Dari Pemerintahan Desa Air Periukan Yang Dapat Penulis Ingat Adalah Sebagai Berikut :

Pada 1,5 Abad Lalu, Sekitar 1840 105 Tahun Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Bermukimlah Lima Kelompok Manusia Yang Terpisah Tidak Begitu Jauh Dengan Istilah Betalang Dimasa Pemerintahan Belanda, Yang Berasal Dari Berbagai Wilayah Keresidenan Bengkulen.

Kelompok Pertama Bertalang Disebelah Utara Di Pinggir Sungai Sindur, Dinamai Talang Tanjung Bungo, Karena Disemenanjung Yang Ada Di Tempat Penuh Ditumbuhi Bunga.

Kelompok Kedua Agak Sedikit Keselatan Yang Dinamakan Talang Simpang Tiga, Karena Terletak Dipersimpangan Jalan Yang Dibuat Oleh Pemerintah Inggris Yang Diteruskan Oleh Pemerintah Belanda.

Kelompok Ke Tiga Di Sebelah Barat, Yang Dinamakan Talang Telago Nilap, Karena Di Tempat Itu Terdapat Telaga Yang Angker Yang Sekarang Menjadi Tempat Pembuangan Limbah PMKS.

Kelompok Ke Empat Di Sebelah Selatan Pinggir Sungai Sindur, Di Tempat Ini Banyak Terdapat Tanah Liat Yang Bisa Di Buat Periuk Dan Belanga Oleh Masyarakat Sebagai Alat Untuk Memasak, Tempat Tersebut Dinamakan Tang Air Periukan.

Kelompok Ke Lima, Di Sebelah Timur Pinggir Sungai Gelombang, Dan Kelompok Ini Dinamakan Talang Gelombang. Kehidupan Tiap-Tiap Kelompok Yaitu Bercocok Tanam, Dengan Hasil Yang Berlimpah Sehingga Masyarakat Berkehidupan Makmur, Dengan Hasil Demikian Banyak Penduduk Pendatang Berkeinginan Untuk Ikut Bergabung Atau Mengungsi Ketempat Ini. Sehingga Berdatanganlah Dari Pihak Luar Dengan Membentuk Serta Satu Kelompok Lain Dan Berbaur Dengan Penduduk Asli.Pendukduk Asli Menerima Suku Pendatang Ini, Karena Penduduk Asli Adalah Cinta Kasih Dan Cinta Damai.

Dengan Bertambahnya Kelompok Atau Suku Pendatang Maka, Terbentuklah Enam Kelompok Penduduk Yang Disebut Enam Suku. Setiap Kelompok Atau Suku Diketahui Oleh Seseorang Yang Disebut Ketua Suku. Ke Enam Suku Ini Di Jadikan Suatu Lembaga Pemegang Adat Dan Pengendalian Ketertiban Dan Keamanan Masyarakat Dan Di Beri Nama Lembaga Suku Enam.

Dengan Lajunya Perkembangan Penduduk Sehingga Hutan Belukar Pemisah Dari Talang Ke Talang Tadinya Sudah Tidak Terlihat Lagi, Disana Sini Sudah Didapati Dengan Pemukiman.

Pada Tahun 1840 Oleh Pemerintah Belanda Ditetapkan Sebagai Desa Definitif Dan Dipimpin Oleh Seorang Depati Atau Setingkat Dengan Kepala Desa Air Periukan, Dan Sekaligus Dijadikan Ibu Kota Marga Air Periukan Yang Dipimpin Oleh Seorang Pangeran, Yaitu Pangeran Dayok. Pemerintahan Ini Berlangsung Hingga Tahun 1870. Dari Tahun 1870 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Depati Waris Di Bawah Pimpinan Kepala Marga Ail, Sampai Dengan Tahun 1900. Dari Tahun 1900 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Depati Dahlan Agus Di Bawah Pimpinan Kepala Marga Pasirok Jemana Sampai Dengan Tahun 1920 . Dari Tahun 1920 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Depati Hasan Di Bawah Pimpinan Kepala Marga Atau Pasirok Dahlan Agus Samapai Dengan Tahun 1940.

Dari Tahu 1940 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Depati Apandi Hamid Di Bawah Pimpinan Kepala Marga Atau Pasirok Mahyudin Lani Sampai Dengan Tahun 1962. Dari Tahun 1962 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Depati Syakrim Di Bawah Pimpinan Kepala Marga Atau Pasirok M. Jais Sampai Dengan Tahun 1972.  Dari Tahun 1972 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Kepala Desa Abandi Rusli Di Bawah Pimpinan Kepala Marga Pasirok Johar Jaris Sampai Dengan Tahun 1982.

Sampai Disini Depati Dirubah Menjadi Kepala Desa Sedangkan Marga Dan Kepala Marga Dihapuskan. Dari Tahun 1982 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Kepala Desa Sulaiman Rifai. Kepala Desa Langsung Ke Camat. Dalam Periode Ini Berurusan Ke Kecamatan Seluma Sampai Tahun 1990. Dari Tahun 1990 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Kepala Desa Amin Azhari, Kepala Desa Berurusan Ke Kecamatan Sukaraja Sampai Sampai Dengan Tahun 1998.

Dari Tahun 1998 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Kepala Desa Kardi. M Berurusan Ke Kecamatan Sukaraja, Dari Tahun 1998 Sampai Tahun 2004. Pada Masa Marga Air Periukan Adalah Ibukota Marga , Pada Masa Kecamatan Air Periukan Adalah Ibu Kota Kecamatan. Pemerintahan Kepala Desa Kardi M. Berakhir Pada Tahun 2006.

Pada Tahun 1998 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Kepala Desa Meiri Afrizan Hingga Bulan Desember Tahun 2018, Pada Tahun 2019 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Seorang Penjabat Kepala Desa Yang Bernama Ibrahim Harun.S.Pt. Hingga Terpilihnya Kepala Desa Air Periukan Pada Pemilihan Kepala Desa Serentak Tanggal 07 November 2019 Terpilihla Saudara Hajral Askani Yang Dilantik Bupati Seluma Pada Tanggal 17 Desember 2019 Hingga Enam Tahun Kedepan,  Dibawah Pimpinan Kecamatan Air Periukan. Dari Waktu Kewaktu Pergantian Pemimpin Dan Perkembangan Penduduk Semakin Pesat, Pembangunan Tahap Demi Tahap Terus Berjalan, Setiap Pergantian Pemimpin Memang Masih Kekurangan Dan Kelemahan, Memang Itu Adalah Lumrah Atau Wajar-Wajar Saja.

Demikian Sekilas Tentang Sejarah Desa Air Periukan Yang Dapat Penulis Paparkan, Kami Juga Maaf Apabila Ada Kekurangan Dan Kekeliruan.

TABEL

 SEJARAH PERKEMBANGAN DESA

TAHUN

KEJADIAN YANG BAIK

KEJADIAN YANG BURUK

1840

Adanya 5 Kelompok Manusia Yang Terpisah Dan Berasal Dari Berbagai Wilayah.

 

1845

Kelompok Pertama Bertalang Di Sebelah Utara Sungai Sindur Dan Dinamai Talang Tanjung Bunga

-

1845

Kelompok Kedua Agak Sedikit Ke Arah Selatan Yang Dinamakan Talang Simpang Tiga

-

1845

Kelompok Ke Tiga Di Sebelah Barat Yang Dinamakan Talang Telaga Nelap, Di Tempat Itu Banyak Telaga Dan Terkenal Telaga Angkernya.

-

1845

Kelompok Ke Empat Di Tepi Sungai Sindur, Di Tempat Ini Banyak Terdapat Tanah Liat Dan Biasa Dibuat Periuk Dan Belangan Oleh Penghuninya.

 

1845

Kelompok Ke Lima Di Pinggir Sungai Gelombang Dan Dinamakan Talang Gelombang

 

1846

Ditetapkan Menjadi Desa Definitif Oleh Pemerintah Belanda Dan Dipimpin Oleh Depati Wais Dan Kepala Marga AIL Sampai Dengan Tahun 1990-1992.

-

1912

Pemerintah Belanda Mendirikan Sekolah Rakyat (SR) Di Desa Air Periukan Dengan Kepala Sekolah M. Ain Sekaligus Guru, Sekarang SD 1 Seluma.

-

1914

Didirikan 1 Unit Pasar Di Bawah Pengawasan Korenel Belanda.

-

1916

Diadakannya Pemilihan Depati Kedua Oleh Masyarakat Desa Air Periukan, Dan Terpilih Depati Dahlan Agus (1916-1920)

 

1920

Dari Tahun 1916-1920 Dahlan Agus Menjadi Kepala Marga Dengan Depati Hasan Sampai Tahun 1940.

 

1940

Dari Tahun 1940 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Depati Apandi Hamid Dengan Kepala Marga Mahyudin Lani Sampai Dengan Ttahun 1962

 

1962

Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Syakirin Dipimpin Kepala Marga M. Jais Sampai Tahun 1972.

 

1972

Dari Tahun 1972 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Abadi Rusli Samapai Dengan Tahun 1982 Di Bawah Pimpinan Kepala Marga Johar Jaris Dan Di Bangun 1 Unit Balai Desa  Dari Tahun 1982-1990 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Sulaiman Rifa’i Kepala Desa Berurusan Ke Kecamatan Seluma.

 

1990

Dari Tahun 1990-1998 Kepala Desa Amin Azhari Dan Kecamatan Sukaraja.

 

1998

Dibangun 1 Unit Masjid Al-Ikhlas Sebagai Masjid Kedua Dengan Ukuran 9x9 M Dengan Rangka Kontruksi Bangunan.

 

1999

Tahun 1999 Dibangunnya 1 Unit Gedung Kantor Urusan Agama Oleh Departemen Agama.

 

2000

Dari Tahun Dari Tahun 1998-2000 Desa Air Periukan Dipimpin Oleh Kardi. M.

Terjadi Gempa Bumi Yang Berkekuatan 7,3 SR Di Desa Air Periukan Khusunya Dan Provinsi Bengkulu secara umum.

2002

Mendapatkan Banuan P2 Desember Rp. 80.000.000 Digunakan Unuk Kegiaan Pembukaan Badan Jalan Perluasan Desa

 

2003

Pembuatan Sertifikat Proyek Nasional Dari Pertahanan Nasional Sebanyak 35 Persil Lahan Pekarangan.

 

2007

Mendapat Bantuan Dari Departemen Sosial RI Berupa Ternak Kambing Untuk Pagu Usaha Berasa Dan Unggas Unuk Lansia

Mendapat Pinjaman SPP Dari PNPM-MP Sebesar Rp. 30.000.000

 

2009

Bantuan PNPM-MP Untuk Kegiatan Pembangunan Gedung TK Senilai Rp. 197.121.750, Dan SPP Sebesar Rp. 20.000.000

 

2013

Mendapat Bantuan 2 Buah Kolam Fiber Ukuran 2x4 M Dan Bibit Ikan Lele Sebanyak 2000 Ekor, Untuk 2 Kelompok Wanita Tani.

 

2013

Mendapat Bantuan Dana Percepatan Pembangunan Desa Dari Pemda Seluma Sebesar Rp. 90.000.000

 

2014

Mendapat Bantuan Dana Percepatan Pembangunan Desa Dara Pemda Seluma Sebesar Rp. 100.000.000

 

2014

Mendapat Bantuan Dari PNPM-Mpd Pembangunan 1 Unit Polindes Jumlah Dana Rp. 142.762.300

Mendapatkan Pemotongan Dana Dari PNPM-Mpd Sebesar Rp. 47.000.000 Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Depnagri Tahun 2014.


2.1.2. DEMOGRAFI

 

Desa Air Periukan Merupakan Salah Satu Desa Dari Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu Yang Terletak Dibagian Selatan Provinsi Bengkulu. Luas Wilayah Bengkulu Mencapai 32.365,6 Km. Wilayah Provinsi Bengkulu Memanjang Dari Perbatasan Provinsi Sumatera Barat Sampai Provinsi Lampung Yang Jaraknya Mencapai Lebih Kurang 567 Km. Untuk Wilayah Desa Air Periukan Dengan Luas 114 H².

Desa Air Periukan Terletak Di Dalam Wilayah Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu Yang Berbatasan Dengan.

  1. Sebelah Utara               : Dermayu
  2. Sebelah Selatan            : Padang Pelasan
  3. Sebelah Barat               : Dermayu Dan Keban Agung
  4. Sebelah Timur               : Lubuk Gilang

Luas Wilayah Desa Air Periukan 114 H² Dimana 80% Daratan Yang Dimanfaatkan Untuk Areal Perkebunan. Sedangkan 14% Merupakan Areal Perumahan Masyarakat Desa.

Iklim Desa Air Periukan Dimana Di Desa-Desa Lainya Di Wilayah Indonesia Memiliki Iklim Tropis / Kemarau Dan Hujan. Hal Ini Tersebut Berpengaruh Langsung Terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat Setempat Yang Pada Umumnya Petani Perkebunan Karet Dan Kelapa Sawit.

 

2.1.3 KEADAAN SOSIAL

 

Penduduk Desa Air Periukan Terdiri Dari Berbagai Suku Etnis, Diantaranya Penduduk Asli (Serawai), Jawa, Rejang, Serta Bugis Dan Madura. Sehingga Terjadi Percampuran Dan Kerja Sama Untuk Menghindari Adanya Benturan Ataupun Konflik Sosial Dalam Masyarakat.

Desa Air Periukan Mempunyai Jumlah Penduduk 1672 Jiwa, Yang Terdiri Dari Laki-Laki : 792 Orang Dan Perempuan : 880 Orang Dan Terdiri Dari 365 KK. Yang Terbagi Dalam Tujuh Wilayah Kadus.

 

Tabel 2

Jumlah Penduduk

Keterangan

Laki-Laki

Perempuan

Jiwa

792

880

Jumlah

1672

 

Tabel 3

Tingkat Pendidikan

Pra Sekolah

SD

SLTP

SLTA

SARJANA

150

360

150

120

60

 

Desa Air Periukan Mayoritas Penduduknya Bermata Pencaharian Berkebun Karet Dan Kelapa.

Tabel 4

Pekerjaan

Petani

Peternak

Pedagang

Usaha Kecil

PNS

Buruh

150

15

50

338

40

220

 

Penggunaan Tanah Desa Air Periukan Sebagian Besar Diperuntukkan Tanah Perkebunan Karet Dan Sawit. Sedangkan Sisanya Untuk Permukiman Dan Fasilitas Lainya.

Jumlah Kepemilikan Ternak Oleh Penduduk Desa Air Periukan Kecamtan Air Periukan Adalah Sebagai Berikut.

 

Tabel 5

Kepemilikan Ternak

Ayam / Itik

Kambing

Sapi

Kerbau

Lain-Lain

220 Kk

5 Kk

15 Kk

15 Kk

 

Kondisi Sarana Dan Prasarana Umum Desa Air Periukan Secara Garis Besar Sebagai Berikut :

 

Tabel 6

Sarana Dan Prasarana Desa

No

Sarana Dan Prasarana

Jumlah / Volume

Ket

1

Balai Desa / Kantor Desa

1 Unit

 

2

Polindes

1 Unit

 

3

Masjid

2 Unit

 

4

Poskampling

2 Unit

 

5

SD Negeri

1 Unit

 

6

Pustu

1 Unit

 

7

Tempat Pemakaman Umum

2 Unit

 

8

Sungai Sindur

2 Km

 

9

Sungai Kungkai

1km

 

10

Jalan Tanah

1 Km

 

11

Jalan Poros / Hotmik

1,5 Km

 

12

Jalan Aspal Penetrasi

1,5 Km

 

13

Kantor KUA

1 Unit

 

14

Jembatan Beton

1 Unit

 

15

Sumur Gali

320 Unit

 

16

Bumdes

1 Unit

 

17

Kursi

500 Unit

 

18

Gedung TK

1 Unit

 

19

Jalan rabat beton

1 Km

 

20

Motor Dinas Kades

1 Unit

 

21

Alat Prasmanan / Pesta

1 Paket

 

 

2.1.4. Keadaan Ekonomi

Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Air Periukan Secara Kasat Mata Jelas Perbedaannya Antara Rumah Tangga Yang Berkategori Miskin, Sangat Miskin, Sedang Dan Karya. Hal Ini Disebabkan Karena Mata Pencahariannya Di Sektor-Sektor Usaha Yang Berbeda-Beda Pula, Sebaian Besar Disektor Non Formal, Dengan Bburuh Bangunan, Buruh Kebun Dan Usaha Swasta Lainnya.

 

2.2. KONDISI PEMERINTAH DESA

2.2.1. Pembagian Wilayah Desa

Pembagian Wilayah Desa Air Periukan Dibagi Menjadi Tujuh Dusun Dan Masing-Masing Dusun Di Kepalai Oleh Kepala Dusun I, II, III, IV, V, VI, VII Dimana Salah Satu Dusun Mempunyai Wilayah Pusat Pemerinttah Desa.

2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa (SOPD)

Struktur Organisasi Desa Air Periukan Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Me Menganut Sistem Kelembagaan Pemerintah Desa Dengan Pola Minimal, Selengkapnya Sisajikan Dalam Gambar.




Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1088
Jumlah Kepala Keluarga
349
Jumlah PUS
265
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
73
Keluarga yang Memiliki Remaja
184
Keluarga yang Memiliki Lansia
94
Jumlah Remaja
543
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
237
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
28

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
krisna Kartita
1990052820200010
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 3 orang pokja terlatih
dari 16 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan