Gambaran Umum


Desa pasir kelampaian dulunya adalah sebuah dusun yang dihuni oleh beberapa kepala keluarga. Sebelum masuk penjajah belanda dan pemerintahan Indragiri pada Zaman itu iperintah oleh patih dan Datuk Tumenggung yang berarti raja Dirantau.

Patih dan tumenggung yang selalu setia mendampingi rakyat dusun di desa-desa sepanjang aliran sungai Indragiri. Konon cerita pada zaman itu datuk Patih dan Tumenggung menghilirkan Rakit kulim dari Sumatera Barat untuk memberi nama desa, Dusun, dan kampung sampai dispanjang aliran sungai Indragiri dan tanah malaka. Malaka adalah pusat kerajaan Indragiri yang mana raja Indragiri menetap di Malaka dengan gelar raja kecik atau Merlang ( Nara Singa) inilah Raja Indragiri yang pertama yang menetap di Indragiri.

Desa pasir kelampaian mayoritas penduduk aslinya adalah melayu yang menganut ajaran Islam dan mempunyai adat istiadat baik dalam pertanian, Bedombe yang berarti gotong royong dalam membuat kebun, dalam perkawinan ada caca inai, Surat Kapal, Gebana, Makan Nasi Hadap-hadapan, dengan memegang teguh  adat istiadat kedaerahan hingga sampai saat ini. dalam caca Inai disebutkan Laras Nan Tiga aliran sungai yang ada di Sumatera yaitu :

1. Sungai Batanghari yang berada di Jambi

2. Sungai Indragiri yang berada di Riau

3. Sungai Kampar yang berada  di Riau

Bermakna orang-orang yang menduduki ketiga aliran sungai ini adalah satu Rumpun Suku melayu.

Desa pasir kelampaian dulunya banyak ditumbuhi kayu kelampai di sepanjang pinggiran Desa menurut cerita, Datu patih dan Tumenggung berhenti dan beristirahat di pasir sambil mengikat rakit dan mengambil beberapa batang kayu kelampai untuk jemuran pakaiannya. Sejak saat itu diberilah nama dusun tersebut dengan nama Pasir kelampaian hingga sampai saat ini menjadi Desa pasir Kelampaian.

Desa pasir kelampaian mempunyai 2 situs sejarah yang berupa makam yang dikeramatkan oleh masyarakatnya yaitu:

1. makam panjang dengan ukuran 35 M yang berada di dusun II di desa pasir Kelampaian

2. Makam kocik yakni 2 buah makam dengan batu nisan dari kayu sungkai yang telah menjadi batu, yang diyakini oleh masyarakat sebagai pembawa ajaran agama Islam ke desa Pasir Kelampaian.

Desa Pasir kelampaian dulunya termasuk dalam Kecamatan pasir Penyu sampai terjadi pemekaran kecamatan sehingga sekarang termasuk  pada kecamatan sungai lala. Desa pasir kelampaian mempunyai luas wilayah 1.600 Ha, terdiri dari 75% daratan dan 25% perairan dan rawa. Lahan tersebut digunakan oleh masyarakat sebagai tempat pemukiman , pertanian, sawah, dan lahan perikanan. masyarakat Pasir Desa Kelampaian mempunyai mata pencarian sebagai pegawai negeri Sipil. Karyawan Perusahaan , Petani, nelayan, dan pekerja harian , namun yang paling banyak bekerja sebagai petani.

Adapun pejabat  kepala desa Pasir Kelampaian mulai berdiri sampai sekarang sebagai berikut :

1. Tahun 1938-1942 HARUN

2. Tahun 1942-1963 JUMBANG

3. Tahun 1963- 1996 M. JALIL JUS

4. Tahun 1996-2004 ABDUL HAMID

5. Tahun 2004-2014 ZULKARNAIN

6. Tahun 2014 -2015 SIANYUR, PLT

7. Tahun 2015- 2021 ZAKARIA

8. Tahun 2021-Sekarang SIANYUR

DEMOGRAFI

a) Batas Wilayah Desa

     Letak geografis Desa Pasir Kelampaian, terletak diantara :

     Sebelah Utara             : Desa Pasir Batu mandi

     Sebelah Selatan        : Desa Kuala Lala

     Sebelah Barat             : Desa Sungai Lala dan Perkebunan Sungai Lala

     Sebelah Timur            : Desa Kuala Lala

b) Luas Wilayah Desa

    1. Pemukiman                               : 100 ha

    2. Pertanian/Perkebunan         : 800 ha

    3. Ladang/tegalan                       : 130 ha

    4. hutan                                           : 100 ha

    5. Rawa-rawa                                : 40 ha

    6. Perkantoran                             : 0,5 ha

    7. sekolah                                       : 0,5 ha

    8. Jalan                                             : 1 ha

    9. Lapangan olahraga                  : 1 ha

    10. Sungai/peraiaran                   : 200 ha

c) Orbitasi

            1. Jarak ibu kota   kecamatan terdekat                              : 10 Km

            2. Lama jarak tempuh ke Ibu kota  kecamatan               : 10 Menit

            3. Jarak ke Ibu kota  Kabupaten                                           :  40 Km

            4. Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten                 :  50 Menit




































Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
651
Jumlah Kepala Keluarga
197
Jumlah PUS
115
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
51
Keluarga yang Memiliki Remaja
108
Keluarga yang Memiliki Lansia
48
Jumlah Remaja
108
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
75
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
40

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Nila Saputri
199406132023212038
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 10 orang pokja terlatih
dari 27 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Potensi Desa

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi:
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi:
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: