Gambaran Umum


GAMBARAN UMUM DESA

Desa Wates terletak  sekitar ± 5 s/d 6  km dari Kantor kecamatan Tanjunganom atau waktu tempuh sekitar  30 menit. Sedangkan Jarak Desa Wates ke ibukota kabupaten Nganjuk sekitar ±21 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Luas wilayah desa : 199,3  ha m2.  . Secara geografis  Desa Wates adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 151 m diatas permukaan air laut. Sebagian besar wilayah Desa Wates dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.Sedangkan batas wilayah Desa Wates adalah

Utara                    :           Ds. Ngaderejo Kec. Tanjunganom

Selatan                 :           Ds. Sumberkepuh Kec. Tajunganom

Barat                    :           Ds. Malangsari Kec. Tanjunganom

Timur                    :          Ds. Banjar anyar kec. Tanjunganom



Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2022, jumlah penduduk Desa Wates adalah terdiri dari 975  KK, dengan jumlah total penduduk 2.917 jiwa, dengan rincian 1.440  laki-laki dan 1.453  perempuan

Tingkat kemiskinan di Desa Wates termasuk cukup tinggi. Dari jumlah 889 KK di atas, sejumlah 471 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 269 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 38 KK  tercatat Keluarga Sejahtera II; 5 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 25.%  KK Desa Wates adalah keluarga miskin. 


Sarana dan Prasarana Kesehatan

No

Sarana Kesehatan

Jumlah

Keterangan

1

Polindes

1

 

2

Posyandu

4

 


 Permasalahan

Pembangunan agar dapat berhasil sesuai dengan tujuannya harus tanggap terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut menyangkut beberapa masalah strategi yang saat ini masih menjadi kendala dalam terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Masalah tersebut meliputi ;

1.   Masih rendahnya pendapatan Petani dan produktifitas pertanian.   

           Desa Wates termasuk daerah agraris sehingga mayoritas masyarakat bermatapencaharian sebagai petani atau bekerja di bidang pertanian. Dengan demikian untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, bidang pertanian harus menjadi prioritas utama. Produktifitas komoditi tertentu sudah meningkat, akan tetapi harga hasil produksi relatif masih rendah, sehingga pendapatn petani masih rendah.

2.   Masih rendahnya aksesibilitas & kualitas Pendidikan dan Kesehatan

Aksesibilitas & kualitas bidang Pendidikan bisa diartikan kemampuan masyarakat dalam menjangkau kebutuhan terhadap penyediaan pendidikan oleh pemerintah yang memadai dan berkualitas. Aksesibilitas bidang Pendidikan secara umum sudah cukup memadai, akan tetapi masih ada Angka Putus Sekolah. Kualitas pendidikan dilihat dari nilai rata-rata Ujian Nasional tahun 2021/2022 untuk Tingkat SD di Desa Wates menunjukkan adanya kenaikan, namun untuk sebagian siswa – siswi dari Desa Wates di tingkat SLTP mengalami penurunan di banding dengan nilai-nilai tahun sebelumnya. Aksesibilitas masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di tahun 2021 - 2023 secara umum sudah menunjukkan perbaikan, namun demikian masih kurang berfungsinya Polindes Desa , masyarakat miskin belum terlayani 100 %.

3.   Belum memadainya pembangunan insfrastruktur

      Keberadaan sarana dan prasarana insfrastruktur yang baik mutlak sangat diperlukan dalam pembangunan di desa, sehingga akses informasi dan komunikasi serta distribusi barang dan jasa dapat dirasakan secara lebih merata oleh masyarakat karena semua masyarakat mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang serta maju bersama sehingga dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar Dusun. Kondisi jalan pada saat ini semakin menunjukkan penurunan. Perbaikan Jalan belum diimbangi dengan Peningkatan Kualitas dan sistem pemeliharaan yang belum optimal.

4. Masih rendahnya perhatian dan pembinaan terhadap usaha kecil dan masih tinggi jumlah pengangguran terbuka

      Adanya berbagai usaha kecil di Masyarakat belum mendapatkan perhatian dan pembinaan dari pemerintah termasuk dengan bantuan pendanaan dalam meningkatkan produksi, sehingga bisa menyerap kebutuhan tenaga kerja, namun demikian jumlah pengangguran masih cukup besar terutama pada masa setelah Tanam/Panen Pertanian.

5.   Masih Minimnya Kontribusi PAD terhadap APBDes.

    Sumbangan PAD terutama dari Pendapatan BUMDES terhadap APBDes masih rendah, oleh karena itu optimalisasi BUMDES perlu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan Desa.


Peran Kader PPKBD dan Sub PPKBD 


      Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada di desa Kader PPKBD dan Sub PPKBD Desa wates selalu berupaya melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan status kesejahteraan keluarga khususnya bidang kesehatan dan kependudukan. Langkah-langkah dan upaya tersebut tak lepas dari bimbingan dan binaan dari petugas lapangan PPKB Kecamatan Tanjunganom bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk serta Organisasi kelembagaan  terutama TIM Penggerak PKK Desa Wates. Upaya-Upaya tersebut antara lain

  1. Pembentukan Tim Pendamping Keluarga ( TPK)
  2. Pembentukan Sekolah Orang tua Hebat (SOTH)
  3. Kegiatan Komunikasi  Informasi dan Edukasi (KIE)
  4. Pendataan perkembangan penduduk 
  5. Mengoptimalkan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)
  6. Mengoptimalkan Kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR)
  7. Mengoptimalkan Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL)
  8. Meningkatkan Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

maka dengan dibentuknya Kampung KB di Desa Wates dapat Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1634
Jumlah Kepala Keluarga
450
Jumlah PUS
468
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
111
Keluarga yang Memiliki Remaja
121
Keluarga yang Memiliki Lansia
203
Jumlah Remaja
120
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
368
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
100

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Eva Kurniawati S.W., S.AP
19780920 200604 2 017
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 6 orang pokja terlatih
dari 6 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan