Pendampingan ibu/keluarga balita meliputi pemenuhan gizi

Desa Wates
Dipublikasi pada 27 January 2025

Deskripsi



👩‍👦‍👦 Pendampingan Ibu/Keluarga Balita dalam Pemenuhan Gizi


1. Latar Belakang

Pemenuhan gizi balita sangat bergantung pada pengetahuan, sikap, dan praktik keluarga, terutama ibu sebagai pengasuh utama. Namun, banyak ibu atau keluarga yang:

  • Kurang memahami kebutuhan gizi sesuai usia anak,

  • Tidak memiliki akses atau kebiasaan menyajikan makanan bergizi seimbang,

  • Tidak tahu cara memantau pertumbuhan anak secara rutin.

Oleh karena itu, pendampingan langsung kepada keluarga balita menjadi strategi efektif dalam perbaikan praktik pemberian makan dan pencegahan stunting.


2. Tujuan Pendampingan

  • Meningkatkan kemampuan ibu/keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi anak balita.

  • Mengubah perilaku keluarga menuju pola makan sehat dan gizi seimbang.

  • Mencegah dan mengatasi gizi kurang, gizi buruk, dan stunting.

  • Mendorong keterlibatan keluarga dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.


3. Sasaran

  • Keluarga dengan anak balita usia 0–59 bulan, terutama:

    • Balita gizi kurang atau stunting.

    • Anak dari keluarga prasejahtera.

    • Ibu dengan tingkat pendidikan rendah atau minim pengetahuan gizi.


4. Fokus Pendampingan Gizi

A. Pemberian Makan Sesuai Usia

  • Bayi 0–6 bulan: ASI eksklusif.

  • Bayi 6–23 bulan: MP-ASI bergizi, bervariasi, dan cukup frekuensi.

  • Anak 2–5 tahun: Makanan keluarga seimbang, dengan 3 kali makan utama dan 2 camilan sehat per hari.

B. Jenis dan Kualitas Makanan

  • Cukup energi dan protein, utamakan protein hewani (telur, ikan, ayam, hati).

  • Tambahkan sayur dan buah setiap hari.

  • Minimalkan makanan instan, manis, dan rendah gizi.

C. Cara Pemberian Makan

  • Pemberian makan responsif: sabar, tidak memaksa, sambil berinteraksi.

  • Perhatikan kebersihan makanan, alat makan, dan tangan ibu/anak.

D. Pemantauan Pertumbuhan

  • Rutin menimbang dan mengukur tinggi badan di Posyandu setiap bulan.

  • Menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) atau grafik WHO.

  • Jika berat badan tidak naik → perlu intervensi segera.


5. Bentuk Kegiatan Pendampingan

Bentuk Kegiatan Keterangan
Kunjungan rumah Observasi langsung pola makan, kebersihan, dan stimulasi anak di rumah.
Kelas Gizi Balita Kegiatan kelompok ibu balita, diajari menyusun menu seimbang dan praktik pemberian makan.
Dapur Sehat (DASHAT) Pelatihan dan praktik memasak PMT lokal bersama kader dan ibu-ibu.
Edukasi langsung di Posyandu Penyuluhan saat kegiatan bulanan Posyandu.
Bimbingan individual Untuk anak dengan kasus gizi kurang/buruk/stunting.

6. Materi Edukasi yang Diberikan

  • Panduan menu harian anak.

  • Ciri-ciri anak gizi kurang/stunting.

  • Cara pencegahan infeksi (cuci tangan, air bersih).

  • Manfaat protein hewani dan MP-ASI tepat.

  • Pentingnya keterlibatan ayah/kakek/nenek dalam pola asuh dan pemberian makan.


7. Pelaksana Pendampingan

  • Kader posyandu: pemantauan rutin, edukasi dasar, kunjungan rumah.

  • Tenaga gizi puskesmas: asesmen status gizi, bimbingan teknis, rujukan.

  • Petugas kesehatan lainnya (bidan, perawat): integrasi dengan pelayanan KIA, imunisasi, dll.


8. Indikator Keberhasilan

  • ≥80% ibu sasaran memahami dan menerapkan pemberian makan sesuai usia.

  • Peningkatan berat badan balita gizi kurang setelah 3 bulan pendampingan.

  • Penurunan jumlah balita stunting/gizi kurang.

  • Keluarga aktif ke posyandu dan mengikuti edukasi rutin.


Kesimpulan

Pendampingan ibu/keluarga balita bukan hanya soal edukasi, tapi juga membangun kebiasaan sehat dan keterlibatan aktif keluarga dalam pemenuhan gizi anak. Pendekatan yang personal, responsif, dan terintegrasi terbukti efektif dalam mencegah gizi kurang dan stunting.



Sesi Kegiatan Sosial Budaya

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan