Gambaran Umum
PROFIL DESA
2.1 Kondisi Desa
2.1.1 Sejarah Desa
Pada jaman dahulu sekitar Tahun 1921 berdirilah
Desa Wonosobo yang penduduknya berasal dari pulau jawa. Yang didatangkan lewat
transmigrasi atas kolonisasi pemerintah penjajah hindia belanda melewati
pelabuhan laut kota agung. Konon kabarnya berasal dari daerah Kabupaten
Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Maka sampai dengan hari ini menjadi Desa/Pekon
Wonosobo.
Desa Wonoosobo pernah menjadi pusat pemerintahan
Kecamatan Kantor Camat, Kantor Kapolsek, Kantor Puterpra, Kantor P dan K, pada
waktu itu berada di Desa ini. Yang kepala Kampungnya dijabat oleh Bapak Hadi
Wijoyo yang masih sampai dengan hari ini dinamakan Kecamatan Wonosobo.
Dari tahun ke tahun dan dari jaman ke jaman karena
mengikuti perkembangan sistem pemerintahan dan beberapa istilah, yang sejak
awalnya Desa Wonosobo menjadi bagian Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten
Lampung. Semenjak Lampung berdiri sebagai Daerah Provinsi, Wonosobo menjadi
bagian wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Pada waktu itu bilamana akan ada
keperluan dan kepentingan pelayanan Pemerintahan maupun Masyarakat sangat jauh
jangkauannya.
Semenjak berdirinya Kabupaten Tanggamus yang
Mekar/Pisah dari Kabupaten Lampung Selatan segala Pelayanan dan Roda
Pemerintahan dapat berjalan dengan lebih lancar karena segala dan sesuatunya
sangat dekat dan lebih mudah, sejak jaman inilah yang istilah Desa itu berubah,
yang awalnya itu Kampung, menjadi Desa dan sekarang menjadi Pekon. Karena mengistilah asli dari daerah Lampung.
Desa Wonosobo pernah dipimpin/ dijabat oleh
beberapa Kepala Pekon, diantaranya :
1.
Ngadio Dwipo
2.
Tirto Dimejo
3.
Sungkono II
4.
Hadi Wijoyo
5.
Wagimin Dirjo Sumarto
6.
Sudadiyo
7.
T. Hadi Suyanto
8.
S. Wardi
9.
Triyono
10. Miyoto, S. IP
(Pejabat Kepala Pekon)
11. Yuli Rismanto, SE
Semenjak pergantian Kepemimpinan atau Kepala Desa,
Desa Wonosobo banyak mengalami perkembangan-perkembangan dan
perubahan-perubahan yang sangat besar. Diantaranya pengurangan wilayah karena
pemecahan dan pemekaran Desa yang terjadi di Desa Wonosobo di Tahun 1972 di
jaman Kepala Kampung Wagimin Dirjo Sumarto, Desa Wonosobo dimekarkan menjadi 2
(dua) bagian yang dipisah dengan jalan raya provinsi. Yang disebelah Utara
Jalan Menjadi Desa Wonosobo sedangkan yang berada di Sebelah Selatan Jalan Raya
Tetap menjadi wilayah Desa Wonosobo Induk.
Sejak saat itu Desa Wonosobo banyak sekali
kehilangan potensi dan aset desa. Seperti pasar, sekolahan, sarana peribadatan,
lahan pertanian dan lain-lain. Hanya Pemakaman yang sementara ini masih dipakai
untuk pemakaman umum, dari beberapa Desa yang sudah Mekar tersebut.
Maka Jika kita menegok riwayat Pekon Wonosobo dari
awal sejarah sangat menjadi Pekon yang kurang beruntung akan tetapi berkat
kerjasama yang baik diantara Pemerintah Pekon yang ada dan Masyarakat pada
umumnya beserta Kelembagaan Masyarakat Pekon Wonosobo tidak terlalu jauh
ketinggalan dengan Pekon-Pekon yang lain.
2.1.2
Demografi
Pentingnya memahami kondisi Pekon
untuk mengetahui keterkaitan perencanaan dengan muatan pendukung dan
permasalahan yang ada, memberikan arti penting keputusan pembangunan sebagai
langkah mendayagunakan dan penyelesaian masalah di masyarakat.
Pekon Wonosobo merupakan
salah satu dari 28 Pekon di wilayah Kecamatan Wonosobo yang terletak 5 Km ke
arah Timur dari Kota Kecamatan. Pekon Wonosobo mempunyai luas wilayah seluas 50
hektar.Adapun
batas-batas wilayah Pekon Pungkut
BATAS DESA |
|
Sebelah
Utara |
: Berbatasan dengan Pekon
Seridadi |
Sebelah
Selatan |
: Berbatasan dengan Pekon Banyu Urip |
Sebelah
Timur |
: Berbatasan dengan Pekon Soponyono |
Sebelah Barat |
: Berbatasan dengan Pekon Lakaran |
Iklim Pekon Wonosobo, sebagaimana
desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Pekon
Wonosobo Kecamatan Wonosobo.
Pekon Wonosobo terdiri dari 3 dusun 4 RT diantaranya Dusun
1 (RT1,RT2), Dusun 2 (RT3), Dusun 3 (RT4) dandengan jumlah penduduk 1257 Jiwa atau 380KK, dengan perincian
sebagaimana tabel berikut;
No. |
JenisKelamin |
Jumlah |
1. |
Laki – Laki |
660 |
2. |
Perempuan |
597 |
3. |
KepalaKeluarga |
380 |
A. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur
Data inibermanfaatuntukmengetahuilajupertumbuhanpendudukdanmengetahuijumlahangkatankerja yang ada.Data pendudukmenurutgolonganumur di PekonWonosobodapatdilihatpadaTabel berikut.dibawahini :
No. |
Umur (Tahun) |
Jumlah (Jiwa) |
1. |
0 Bln–
17 Thn |
237 |
2. |
18 Thn–
56Thn |
763 |
3. |
57Thntahunkeatas |
257 |
Jumlah |
1.257 |
B. JumlahPendudukMenurut Agama
Ditinjaudarisegi agama dankepercayaanmasyarakatPekon Wonosobomayoritasberagama Islam, denganrincian data sebagaiberikut :
Ø Islam : 1.205 orang
Ø Kristen : 16 orang
Ø Katholik : 32 orang
Ø Hindu : 0 orang
Ø Budha : 4 orang
C.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikanberpengaruhpadakualitassumberdayamanusia. Proses pembangunanDesaakanberjalandenganlancarapabilamasyarakatmemilikitingkatpendidikan yang cukuptinggi. Akses untuk mendapatkan pendidikan cukup sulit karena jarak tempat pendidikan untuk tingkat SMA sangat jauh dengan pemukiman warga, sehingga kalau dilihat dari data statistik masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat merupakan suatu permasalahan yang harus segera dipecahkan terutama dalam membangun kesadaran masyarakat akan arti pentingya pendidikan. Data pendudukmenuruttingkatpendidikannyadapatdilihatpadaTabelberikut.berikut :
No. |
Tingkat Pendidikan |
Jumlah ( orang ) |
1. |
TidakSekolah |
29 |
3. |
Belummasuk TK/kelompokbermain |
62 |
4. |
Sedang TK/kelompokbermain |
39 |
5. |
Tidaktamat SD/sederajat |
76 |
6. |
Sedang SD/Sederajat |
117 |
7. |
Tamat SD/Sederajat |
324 |
8. |
Sedang SLTP/Sederajat |
57 |
9. |
Tamat SLTP/Sederajat |
215 |
10. |
Sedang SLTA/Sederajat |
41 |
11. |
Tamat SLTA/Sederajat |
204 |
12. |
Sedang D1/Sederajat |
1 |
13. |
Tamat D3/Sederajat |
28 |
14. |
Sedsng S1/Sederajat |
31 |
15. |
TamatvS1/Sederajat |
32 |
16. |
Tamat S2/Sederajat |
1 |
D.
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharianpenduduk di Pekon Wonosobosebagianbesarmasihberada di sektorpertanian.Halinimenunjukkanbahwasektorpertanianmemegangperananpentingdalambidangekonomimasyarakat. Data menurutmatapencaharianpendudukdapatdilihatpadaTabelberikutini :
Wiraswasta |
Ibu Rumah Tangga |
Petani/Pekebun |
BuruhTani |
BuruhHarianLepas |
POLRI |
71 |
324 |
109 |
97 |
64 |
1 |
PNS |
Karyawan Honorer |
Karyawan Perusahaan Swasta |
Pelajar |
BelumBekerja |
TidakMempunyaiPekerjaanTetap |
23 |
22 |
14 |
299 |
168 |
38 |
Pedagang Keliling |
Purnawirawan/Pensiunan |
Guru Swasta |
BidanSwasta |
PerawatSwasta |
Satpam/Security |
10 |
5 |
4 |
1 |
2 |
1 |
Dosenswasta |
Pedagang |
Guru |
|
|
|
1 |
2 |
1 |
|
|
|
2.1.3 Keadaan Sosial
BanyaknyakegiatanOrmas di PekonWonosobosepertiRemaja Masjid,
KarangTaruna, JamiyahYasin, Tahlil, PKK Dharmawanita, Posyandu, KelompokArisanmerupakan aset desa yang bermanfaatuntukdijadikan media
penyampaianinformasidalamsetiap proses pembangunandesapadamasyarakat.
KESEJAHTERAAN WARGA
No |
Uraian |
Jumlah |
|
1. 2. 3. 4. |
JumlahKepalaKeluarga Jumlah
penduduk miskin Jumlah
penduduk sedang Jumlah
penduduk kaya |
380 333 25 22 |
KK KK KK KK |
PENGANGGURAN
No |
Uraian |
Keterangan |
1 |
Jumlah penduduk usia 15 s/d 55 yang belum bekerja |
492 orang |
2 |
Jumlah angkatan kerja usia 15 s/d 55 tahun |
324 orang |
2.1.4Keadaan Ekonomi
MayoritasmatapencarianpendudukPekon Wonosobobergerakdibidangpertanian.Permasalahan yang
seringmunculberkaitandenganmatapencaharianpendudukadalahtersedianyalapanganpekerjaan
yang
kurangmemadaidenganperkembanganpenduduksebagaimanatertuangdalamperencanaanpembangunandaerahKabupatenTanggamus. Hal lain yang
perludiperhatikandalampembangunandesaadalahmelakukanusahaperluasankesempatankerjadenganmelakukanpenguatanusahakecilpemberiankreditsebagai
modal untukpengembanganusahakhususnya di bidangperdagangan.
Tingkat angkakemiskinanPekonWonosoboyang masih tinggi menjadikan Pekon Pungkut harus bisa mencari peluang lain
yang bisa menunjang peningkatan taraf ekonomi bagi masyarakat.
Kekayaan Sumber Daya Alam yang ada di Pekon Wonosobo amat sangat mendukung baik dari segi
pengembangan ekonomi maupun sosial budaya. Selain itu letak geografis desa yang
cukup strategis dan merupakan jalur transportasi Jalan Lintas Barat Kabupaten
Tanggamus.
Pendapatan desa merupakan
jumlah keseluruhan penerimaan desa yang dibukukan dalam APBDes setiap tahun
anggaran. MenurutPeraturanPekonWonosoboNomor04Tahun 2022bahwaSumberPendapatanDesa
:
1. SumberPendapatanDesa
a. Pendapatanaslidesaterdiridarihasilkekayaandesa, hasilswadayadanpartisipasi, hasilgotongroyongdan lain-lain pendapatanaslidesa yang sah;
b. Bagihasilpajakdaerahkabupatenuntukdesadandariretribusikabupatensebagiandiperuntukkanbagidesa yang merupakanpembagianuntuksetiapdesasecaraproporsional;
c. Bagiandaridanaperimbangankeuanganpusatdandaerah yang diterimaolehkabupatenuntukdesa yang pembagiannyauntuksetiapdesasecaraproporsional yang merupakanalokasidanadesa;
d. Bantuankeuangandaripemerintah, PemerintahPropinsidanPemerintah Daerah dalamrangkapelaksanaanurusanPemerintah;
e. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang
tidak mengikat.
2. Bantuan keuangan dari Pemerintah,
Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disalurkan melalui kas desa;
3. Sumber Pendapatan Desa yang telah dimiliki
dan dikelola oleh Desa tidak dibenarkan
diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah.
Adapun Kekayaandesaterdiridari :
a. Tanah kasdesa
b. Bangunandesa yang dikeloladesa
c. Lain-lain kekayaanmilikdesa
PekonWonosobosebagaian
besar mata pencaharian penduduknya adalah petani yang mayoritas memeluk agama
Islam dan juga memiliki kepatuhan terhadap adat dan tradisi.
2.1.5Prasarana dan Sarana Desa
Pembangunan masyarakat desa diharapkan bersumber pada diri sendiri
(kemandirian)dan perkembangan pembangunan harus berdampak pada perubahan
sosial,ekonomi dan budaya yang seimbang agar dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakat desa menjadi lebih baik.
1.
Prasarana kesehatan
· Posyandu :
1 unit
· Lansia : 1 unit
· Posbindu : 1 unit
· Bidan Desa :
1 orang
2.
Prasarana Pendidikan
· Taman Kanak – kanak / TK : - unit
· SD / MI :
- unit
· SLTP / MTs :
- unit
· SLTA / MA :
- unit
· TPA / TPQ :
1 unit
3.
Prasarana Umum Lainnya
· Tempat ibadah : 2 unit
· Lapangan Olahraga : 1 unit
· LapanganBulutangkis :
- unit
· Lapangan
Futsal : 1 unit
Pengelolaan sarana dan prasana merupakan Tahap keberlanjutan dimulai dengan
proses penyiapan masyarakat agar mampu melanjutkan pengelolaan program
pembangunan secara mandiri. Proses penyiapan ini membutuhkan keterlibatan
masyarakat, agar masyarakat mampu menghasilkan keputusan pembangunan yang
rasional dan adil serta semakin sadar akan hak dan kewajibannya dalam
pembangunan, mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan mampu mengelola berbagai
potensi sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.
Hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kesuksesan dalam tahapan ini
adalah:
a. Swadaya masyarakat merupakan faktor utama
penggerak proses pembangunan,
b. Perencanaan secara partisipatif, terbuka
dan demokratis sudah menjadi kebiasaanbagi masyarakat dalam merencanakan
kegiatan pembangunan dan masyarakatmampu membangun kemitraan dengan berbagai
pihak untuk menggalang berbagaisumber daya dalam rangka melaksanakan proses
pembangunan,
c. Kapasitas pemerintahan daerah meningkat
sehingga lebih tanggap dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
antara lain dengan menyediakan dana dan pendampingan.
d. Keberadaan fasilitator/konsultan atas
permintaan dari masyarakat atau pemerintah daerah sesuai keahlian yang
dibutuhkan oleh masyarakat dalam merencanakan kegiatan pembangunan agar
masyarakat mampu membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk menggalang
berbagai sumber daya dalam rangka melaksanakan proses pembangunan.
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1 Pembagian Wilayah Desa
Luas
wilayah PekonWonosobodengan
luas wilayah 50 ha.PekonWonosoboterdiridari 3dusundan 4 RTyaitu:Dusun 1 (RT1 dan 2), Dusun 2 (RT3), Dusun
3 (RT4).PerangkatDesamenurutjenisjabatannya
di PekonWonosoboterdiridari 1 KepalaPekon, 1 JuruTulisPekon, KaurKeuangan, KaurTata Usaha danUmum, KaurPerencanaan,KasiPelayanan, KasiPemerintahan, KasiKesejahteraandan3KepalaDusun.
Pekonterdiridari3 Dusun.
2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Sebagaimanadipaparkandalam UU No. 06 tahun 2014 bahwa di
dalamDesaterdapattigakategorikelembagaanDesa yang
memilikiperanandalamtatakelolaDesa, yaitu: PemerintahDesa,
BadanPermusyawaratanDesadanLembagaKemasyarakatan. Dalamundang-undangtersebutdisebutkanbahwapenyelenggaraanurusanpemerintahan
di Tingkat Desa (PemerintahanDesa)
dilaksanakanolehPemerintahDesadanBadanPermusyawaratanDesa.PemerintahanDesainidijalankanuntukmengaturdanmenguruskepentinganmasyarakatsetempatberdasarkanasal-usuldanadatistiadatsetempat
yang diakuidandihormatidalamsistempemerintahan di negeriini. PemerintahDesaatau
yang disebutdengannama lain
adalahKepalaDesadanPerangkatDesasebagaiunsurpenyelenggarapemerintahanDesa.
KepalaDesamempunyaitugasmenyelenggarakanurusanpemerintahan, pembangunan,
dankemasyarakatan.
BadanPermusyawaratanDesaadalahlembaga yang
merupakanperwujudandemokrasidalampenyelenggaraanpemerintahanDesasebagaiunsurpenyelenggarapemerintahanDesa.BadanPermusyawaratanDesaberfungsimenetapkanPeraturanDesabersamaKepalaDesa,
menampungdanmenyalurkanaspirasimasyarakat.BHP
berkedudukansebagaiunsurpenyelenggarapemerintahanDesa. Anggota BHP
adalahwakildaripendudukDesabersangkutanberdasarkanketerwakilanwilayah yang
ditetapkandengancaramusyawarahdanmufakat. Anggota BHP
terdiridariKetuaRukunWarga, pemangkuadat, golonganprofesi, pemuka agama
dantokohataupemukamasyarakatlainnya.BHPberfungsimenetapkanperaturanDesabersamaKepalaDesa,
menampungdanmenyalurkanaspirasimasyarakat.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1257
Jumlah Kepala Keluarga 380
Jumlah PUS 181
Keluarga yang Memiliki Balita 72
Keluarga yang Memiliki Remaja 57
Keluarga yang Memiliki Lansia 74
Jumlah Remaja 104
Total
155Total 26
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Tidak Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Tidak Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Tidak Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Tidak Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
AFRIADI, A.Md 199304232022211002 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Tidak Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
0 orang pokja terlatih dari 19 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |