Meresapi Teladan Rasulullah: Refleksi Isra Mi'raj di Semayu Gunung Bersama KH Mohammad Lutfil Khakim

Cerdas Ceria
Dipublikasi pada 05 January 2025

Deskripsi

Di pertengahan awal tahun 2025, tepatnya pada tanggal 6 Januari, masyarakat Semayu Gunung menggelar peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Acara yang mengangkat tema "Sholat Sebagai Tiang Kehidupan" ini menghadirkan sosok ulama kharismatik, KH Mohammad Lutfil Khakim dari Tegal, yang membawakan taushiyah penuh makna dan pembelajaran.

Peringatan Isra Mi'raj ini diselenggarakan sebagai momentum untuk menggali lebih dalam tentang kepemimpinan dan keteladanan Rasulullah SAW, khususnya dalam konteks relevansinya dengan kehidupan masa kini. Berlatar pemandangan asri Semayu Gunung, acara ini menjadi wadah refleksi spiritual bagi masyarakat.

Dalam tausiyahnya yang mencerahkan, KH Mohammad Lutfil Khakim mengupas berbagai aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani. Beliau memaparkan bagaimana di usia muda, Rasulullah telah memiliki dua kekuatan utama dalam bidang politik dan perdagangan. Namun yang lebih menakjubkan, meski memiliki kekuasaan, beliau tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya dan selalu mengedepankan kebijaksanaan, kejujuran, dan keadilan.

Kyai Lutfil juga menekankan makna mendalam dari peristiwa Isra Mi'raj, di mana shalat lima waktu diturunkan. Beliau menjelaskan bahwa ibadah shalat bukan sekadar ritual, melainkan harus dilaksanakan dengan tiga kunci utama: khusyuk, ikhlas, dan khidmat. Pesan ini menjadi sangat relevan di tengah kehidupan modern yang seringkali membuat orang tergesa-gesa dalam beribadah.

Yang menarik, beliau juga mengajak jamaah untuk senantiasa beristighfar atas kekurangan dalam beribadah dan menjaga kerendahan hati. "Sikap rendah hati adalah cerminan kesadaran akan ketidaksempurnaan diri," tutur beliau, mengingatkan bahwa kesombongan hanya akan menjauhkan seseorang dari hakikat Islam yang sebenarnya.

Satu hal yang sangat menyentuh adalah ketika Kyai Lutfil menceritakan akhlak mulia Rasulullah dalam menghadapi perlakuan buruk dari kaum kafir Quraisy. Meski disakiti, beliau tetap menjenguk dan mendoakan orang-orang yang telah menzaliminya. Sikap mulia ini kemudian menjadi inspirasi bagi para Walisongo dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa, yang berhasil mengislamkan masyarakat Buddha tanpa pertumpahan darah.

Peringatan Isra Mi'raj di Semayu Gunung ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai keteladanan Rasulullah SAW tetap relevan dan dapat menjadi panduan dalam menghadapi tantangan zaman modern. Melalui pemahaman yang mendalam tentang akhlak dan kepemimpinan Rasulullah, diharapkan masyarakat dapat menjalankan kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi sesama.

Acara ini tidak hanya menjadi ritual tahunan semata, tetapi memberikan inspirasi dan pemahaman baru tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan berpedoman pada teladan terbaik, Rasulullah Muhammad SAW. Semoga momentum ini dapat menjadi titik balik bagi setiap peserta untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan