KADERKU PINTER
Deskripsi
Kaderku pinter merupakan program kegiatan pelatihan kader untuk peningkatan kapasitas bagi kader Posyandu salah satunya pelatihan atnropometri. Pengukuran antropometri adalah salah satu metode penting dalam memantau status gizi dan perkembangan fisik anak balita. Metode ini melibatkan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, yang menjadi indikator utama dalam menilai status kesehatan dan perkembangan anak. Dengan melakukan pengukuran antropometri secara rutin, berbagai masalah gizi yang sering terjadi pada anak balita, seperti stunting, wasting, atau gizi buruk, dapat terdeteksi lebih awal sehingga upaya pencegahan dan penanganan dapat dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi para petugas kesehatan dan kader Posyandu untuk memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan pengukuran antropometri guna memperoleh data yang akurat.
Dalam praktiknya, akurasi pengukuran sangat bergantung pada teknik yang digunakan dan alat pengukur yang dipakai. Pengukuran tinggi badan, misalnya, membutuhkan stadiometer yang tepat, serta harus dilakukan dengan cara yang benar, agar hasil pengukurannya sesuai dengan standar. Selain itu, alat pengukur berat badan seperti timbangan digital juga perlu dipastikan berfungsi dengan baik dan dikalibrasi secara berkala. Kesalahan dalam pengukuran dapat mengakibatkan interpretasi yang salah terhadap status gizi anak, yang berdampak pada penentuan intervensi gizi yang kurang tepat.
Para kader Posyandu, sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting dalam melaksanakan pengukuran antropometri di lapangan. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan data pengukuran secara akurat, yang nantinya akan menjadi dasar dalam menentukan tindakan atau program kesehatan yang harus dilakukan. Agar tugas ini berjalan dengan baik, pelatihan mengenai teknik pengukuran yang benar menjadi sangat diperlukan. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penjelasan teori, tetapi juga memberikan kesempatan bagi kader untuk berlatih menggunakan alat secara langsung. Pendekatan praktis ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader dalam melaksanakan pengukuran yang cermat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kesehatan anak-anak di masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh Kader Posyandu, Tenaga kesehatan Puskesmas dan Pemerintah Desa.
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta menjadi kader dapat memberikan layanan yang lebih baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas data yang diperoleh dan kualitas intervensi yang dilakukan.
Kegiatan ini terlaksana dikarenakan usaha yang dilakukan oleh Puskesmas dalam mengadvokasi/membuat proposal/mengajak Kader Posyandu, sehingga dengan bantuan/fasilitasi berupa pelatihan
Kegiatan ini terlaksanan dengan antusias peserta cukup baik.