Sinergi Mewujudkan Kecamatan Tonjong Bebas Keluarga Resiko Stunting

CAHAYA
Dipublikasi pada 26 February 2025

Deskripsi

pepedan.desabrebes.id Sebagai langkah awal dalam upaya pencegahan fan penanganan stunting di tahun 2025 DP3KB Kabupaten Brebes melaksanakan kegiatan loka karya mini tingkat kecamatn Tonjong pada Kamis, 27 Februari 2025 di aula kecamatan Tonjong. Lebih dari 20 peserta mengikuti kegiatan yang dimulai pukul 09.00 pagi tadi, mulai dari kepala desa, kepala Puskesmas, kepala KUA dan beberapa organisasi lainnya. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi capaian kegiatan yang telah dilaksnakan pada tahun sebelumnya serta membahas isu utama untuk tahun 2025.  Membuka acara sekaligus sebagai narasumber pertama camat Tonjong Lukman Hakim memaparkan data hasil verval yang telah dilaksnakan pada tahun 2024 sebagai pedoman dasar untuk penentuan kebijakan tahun 2025.

"Dari data yang kita bisa lihat bersama menunjukan bahwa tahun 2024 kemarin angka keluarga resiko stunting di kecamatn Tonjong cukup tinggi yaitu ada diurutan 4. Kami berharap angka tersebut menjadi perhatian kepala desa agar tahun ini angka tersebut bisa turun tentunya dengan kebijakan yang dilaksnakan disetiap desa" ungkapnya. Tingkat keluarga resiko stunting di kecamatn Tonjong yang termasuk 4 besar kecamatn dengan keluarga  resiko stunting menjadi salah satu fokus evaluasi pada kegiatan kali ini, baik kecamatan, DP3KB, Puskesmas, KUA maupun kepala dwsa diharapkan dapat meningkatkan program yang berkaitan dengan penurunan angka stunting melalui kebijakan di lembaganya masing-masing. Selanjutnya narasumber kedua Koryan kecamatn Tonjong Iman Solikhin dalam paparannya lebih menitik beratkan pada masih lemahnya koordinasi di lapangan sehingga upaya yang dilaksnakan belum bisa maksimal, "melihat angka-angka yang tadi dipaparkan pa camat tentu menjadi tugas kuta bersama, saya melihat masih ada kelemahan dalam hal koordinasi di lapangan. Tim pendamping keluarga (TPK) yng bertugas melakukan pendampingan kepada calon pengantin kadang terlambat memperoleh informasi sehingga pendampingan tidak bisa dilakukan secara efektif. Harapan saya untuk tahun ini kasi pelayanan atau lebih familiar dengan lebe ketika ada yang mendaftar pernikahan supaya bisa segera berkomunikasi dengan TPK agar bisa dilakukan pendampingan secara langsung" ujarnya.

Selain maslah kordinasi yang masih lemah ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab tingginya keluarga resiko stunting yang perlu kita pahami bersama, "ada faktor lain yang menjadi penyebab suatu keluarga memiliki resiko stunting, mulai dari buang air besar yang msih sembarangan atau belum memiliki jamban, masih menggunakan sumber air yang tidak bersih dan pola hidup yang tidak sehat. Faktor-faktor tersebut tantunya tidka bisa hnya dibebankan kepada salah satu pihak saja, tetapi perlu kolaborasi pentahelik dari berbagai lembaga dan masyarakat" tandasnya. Seluruh peserta yang hadir sepakat berkomitmen untuk mendukung upaya penurunan angka keluarga resiko stunting kecamatn Tonjong tahun 2025 melalui sinergi  program sektoral masing-masing.

Kontributor : adediyan

Sesi Kegiatan Reproduksi

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan