3 Masalah Rentan Yang di Alami Ibu Hamil
Deskripsi
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan permasalahan pada ibu hamil, yang dihadiri oleh ibu hamil,
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta menjadi lebih bisa menjaga kesehatannya baik untuk janin maupun untuk ibu sendiri.
Kegiatan ini terlaksana dikarenakan usaha yang dilakukan oleh bidan desa dan kader dalam mengadvokasi/membuat proposal/mengajak ibu hamil, sehingga dengan bantuan/fasilitasi dari desa.
Kegiatan ini terlaksanan dengan antusias peserta cukup baik.
Sebagian besar kehamilan umumnya berjalan baik
dan lancar hingga proses persalinan. Namun, dalam beberapa kasus dapat terjadi
gangguan. Biasanya gangguan berupa masalah kesehatan yang rentan dialami ibu
hamil dan sering kali dapat mengancam nyawa ibu, bayi, atau keduanya. Maka itu,
penting bagi calon ibu untuk mengetahui apa saja masalah kesehatan yang rentan
dialami selama masa kehamilan agar dapat melakukan langkah pencegahan sedini
mungkin.
1.
Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi ketika plasenta
tidak berkembang dengan baik akibat adanya gangguan pada pembuluh darah dari
rahim ke plasenta. Preeklamsia ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah
pada separuh akhir kehamilan yang dialami ibu bertekanan darah normal. Kondisi
ini umum terjadi pada 6% kehamilan dan dapat menganggu organ tubuh, pertumbuhan
janin, serta mengancam jiwa ibu dan bayi.
Faktor risiko preeklamsia antara lain ibu
hamil dengan usia lebih dari 35 tahun, obesitas pada awal kehamilan, mengandung
bayi kembar, memiliki riwayat keluarga yang pernah terkena preeklamsia atau
pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, serta ibu hamil yang
mengidap beberapa penyakit seperti diabetes, autoimun, hipertensi, dan penyakit
ginjal.
2.
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional dapat terjadi ketika
insulin berkurang kemampuannya untuk mengatur kadar gula darah selama
kehamilan. Biasanya diabetes gestasional mulai muncul pada minggu ke-24
kehamilan meskipun sebelumnya memiliki kadar gula normal.
Setiap ibu hamil berisiko mengalami diabetes
gestasional. Namun, dalam beberapa kasus terdapat faktor risiko lainnya yang
membuat ibu hamil lebih berpotensi terkena penyakit ini antara lain berat badan
berlebih, riwayat hipertensi, pernah mengalami diabetes gestasional pada
kehamilan sebelumnya, dan memiliki riwayat diabetes dalam keluarga. Ibu hamil
pun disarankan mengikuti tes toleransi glukosa untuk mendeteksi penyakit ini.
3.
Kehamilan lewat waktu
Usia kehamilan aterm atau cukup bulan
merupakan kondisi paling aman lahirnya bayi yang berkisar antara 37-42 minggu.
Jika terdapat usia kehamilan yang lebih dari 42 minggu, kondisi ini disebut kehamilan
lewat waktu. Ibu hamil dapat mengalami sejumlah komplikasi jika mengalami
kehamilan lewat waktu, salah satunya adalah penurunan fungsi pada plasenta
dalam memberikan suplai oksigen dan makanan bagi janin. Hal tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan calon bayi.
Maka itu, ibu hamil direkomendasikan melakukan
pemeriksaan rutin terutama sejak trimester 1 untuk mengetahui usia janin dengan
tepat. Hal ini dilakukan untuk segera mendapatkan penanganan jika terdeteksi gangguan-gangguan
yang mengancam kesehatan.
Tiga gangguan kesehatan di atas rentan dialami
ibu hamil. Sebagai upaya mencegahnya, ibu hamil diimbau menerapkan pola hidup
sehat yang diikuti pemeriksaan kandungan secara rutin yang menjadi kunci
kesehatan ibu dan bayi.
Petugas KIE
Ana nurjanah