RONDA, BUDAYA DESA KLASIK MASIH TERPELIHARA DI KARANGSARI
Karangsari
Dipublikasi pada 11 November 2019
Deskripsi
Ronda merupakan budaya desa yang masih terpelihara sampai saat ini, di khususkan untuk kaum laki-laki. Budaya Ronda masuk dalam kategori budaya klasik yang mempunyai ciri tempat berkumpul berbentuk saung sebutan suku sunda, dan cakruk sebutan suku Jawa. Dalam Bahasa Indonesia biasa dikenal dengan Pos Keamanan Lingkungan atau pos Kamling.. Ronda dimanfaatkan oleh kaum laki-laki untuk saling menjaga tali silaturahmi antar warga dalam lingkup kecil biasanya dalam lingkup satu Rukun Tetangga atau satu RT. Di jawa Pos Kamling biasanya dilengkapi dengan Kentongan yang setiap satu jam sekali dipukul sesuai Jam. Dan Juga table isyarat Bunyi kentongan yang menandakan kejadian sesuatu yang sedang terjadi. Budaya Desa ini bertujuan menjaga keamanan lingkungan di malam hari, terkadang petugas piket Ronda berpatroli mengelilingi lingkungan,sebelum petugas piket ronda datang ke Pos Kamling biasanya didahului dengan Budaya Desa Jimpitan dengan sejumput beras rumah kerumah,sekarang dengan uang koin antara Rp.100,00 s/d Rp. 1.000,00. Hasil jimpitan dikumpulkan dan di setorkan ke Bendahara RT dimasukkan dalam Pendapatan RT. Budaya Ronda merupakan Budaya Desa yang menghilangkan sekat karena jabatan, kasta. Dan agama. Setiap individu warga mempunyai kewajiban yang sama untuk piket Ronda. Bahka jika tidak hadir piket berkewajiban memberitahukan petugas piket ronda lainnya yang sama jadwalnya.Budaya Desa ini efektif menjaga keamanan lingkungan dan keharmonisan warga dalam lingkungannya.Di Karangsari, Ronda dikenal dengan JAGA WARGA dilaksanakan setiap malam minggu, secara bergilir dengan sistem terjadwal...(@uus)...
Sesi Kegiatan Keagamaan