Pelatihan Teknologi Tepat Guna Penerapan Agensia Hayati Gapoktan Desa Sendangsari
Kampung Keluarga Berkualitas Sendangsari
Dipublikasi pada 21 November 2019
Deskripsi
Sendangsari – Kamis (21/11) diadakan pertemuan rutin dan pembinaan rutin Gapoktan Sendang Lestari bertempat di Soto Batok Kepek.Dalam acara ini hadir Kepala Desa Sendangsari, Suhardi, Ketua KWT se-sendangsari, Dukuh se-Sendangsari, Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Sendangsari, Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan, Kuntoro Edi dan Pendamaping Desa Sendangsari.
Menghadirkan narasumber dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Slamet Mujanto, S.T.P, Farliana Wardani dan Teguh.
Acara inti yaitu Pelatihan teknologi tepat guna yaitu penerapan Agensia Hayati atau pemupukan ramah lingkungan dengan bahan Coryn, PGPR, Bluvenia dan Tetes Tebu. Cara penggunaan bahan tersebut adalah dengan cara di semprot. Penggunaan bisa di aplikasikan ke tanaman padi, jagung ataupun Lombok.
Mengapa harus Agensia Hayati
Agensia Hayati dapat di artikan sebagai agen pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berbasis mahluk hidup. Agensia hayati dapat digolongkan menjadi golongan mikroorganisme dan agensia hayati golongan predator. Agensia hayati golongan mikroorganisme diantaranya ada dari golongan jamur,... bakteri, parasitoid dan parasit.
Mekanisme kerja agensia hayati diantaranya yaitu:
Antibiosis/lisis, yaitu terjadinya penghambatan atau penghancuran suatu organisme oleh senyawa metabolik beracun yag dihasilkan organism lain.
Kompetisi/persaingan terhadap inang(tempat hidup) dan hara
Hiperparasitisme yaitu mekanisme dimana suatu agens antagonis ini dapat terjadi melalui satu atau lebih mekanisme antagonisme
Beberapa keunggulan agensia hayati diantaranya:
Mengurangi penyakit yaitu dengan cara:
Mengurangi jumlah inokulum pathogen melalui bentuk bertahan diantara tanaman
Mengurangi produksi dan penyebaran propagul(bagian tubuh inokulum patogen)yang berpotensi
Menekan pertumbuhan miselium
Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman
Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali
Melindungi perkecambahan biji dan akar-akaran dari sumber infeksi penyakit
Ramah lingkungan
Tidak menimbulkan resistensi
Sesi Kegiatan Keagamaan
Instansi Pembina Kegiatan
Tidak ada