Pemberian Makanan Tambahan

DESA RAIMUNA
Dipublikasi pada 09 May 2024

Deskripsi

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil. Petunjuk Teknis ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal yang merupakan bagian dari upaya pencapaian target percepatan penurunan stunting dan wasting pada Balita serta penurunan prevalensi Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK). Intervensi yang dilakukan pada Balita dan Ibu hamil dengan masalah gizi berupa:

1) tatalaksana penyakit penyerta;

2) PMT berbahan pangan lokal;

3) pemberian edukasi dan konseling pola pemberian makan; serta

4) pemantauan status gizi dan pertumbuhan serta stimulasi perkembangan. Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat membentuk kemandirian keluarga dalam menyediakan makanan yang berkualitas bagi Ibu Hamil dan Balita. Kami harapkan petunjuk teknis ini dapat diimplementasikan pada pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal di Desa Paya Peulumat.

Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu untuk keberhasilan pembangunan sumber daya manusia. Ibu hamil dan Balita merupakan salah satu kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian khusus, karena dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mengalami kekurangan gizi. Selain itu, usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Begitu pula dengan Ibu hamil, apabila Ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan mempengaruhi proses tumbuh kembang janin yang berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan atau stunting. Masalah gizi disebabkan oleh berbagai faktor. Kekurangan asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya masalah gizi. Pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan.

Intervensi gizi dalam pelayanan ANC Terpadu diantaranya pengukuran status gizi (timbang badan dan ukur panjang/tinggi badan, ukur Lingkar Lengan Atas (LiLA), pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), konseling gizi dan edukasi kepada Ibu hamil tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi selama kehamilan. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada Balita dan ibu hamil. Kegiatan PMT tersebut perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga. Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan. Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam keragaman hayati. Setidaknya terdapat 77 jenis sumber karbohidrat, 30 jenis ikan, 6 jenis daging, 4 jenis unggas; 4 jenis telur, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buahbuahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu.

Tujuan kegiatan Pemberian PMT  ini adalah menyediakan acuan pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal.

 1. Menjelaskan penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal bagi Ibu hamil

2. Menjelaskan penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal bagi Balita

3. Menjelaskan monitoring dan evaluasi PMT berbahan pangan lokal.

4. Menjelaskan pembiayaan dan administrasi PMT berbahan pangan lokal 

Tujuan Lain adalah, Meningkatnya status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

Sasaran penerima makanan tambahan berbasis pangan lokal

 Balita berat badan tidak naik  Balita berat badan kurang

 Balita gizi kurang

Kegiatan ini terlaksanan dengan antusias peserta cukup baik.

Sesi Kegiatan Perlindungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan