Gambaran Umum


GAMBARAN UMUM

Sebagaimana dimaklumi adanya suatu nama desa dapat diyakini mempunyai suatu latar belakang atau sejarah terhadap berdirinya suatu desa, sehingga nama tersebut dipakai.  Namun untuk mengungkap sejarah Desa Kediri secara pasti belum bisa dipastikan, karena belum adanya lontar yang bisa menjadikan patokan dalam menyusun sejarah Desa Kediri.

Tetapi berdasarkan kritera yang diproses di masyarakat yang disampaikan oleh para tokoh secara pertemuan dan dapat dipercaya sebagai sejarah desa kelahiran Desa Kediri dapat diuraikan sebagai berikut;

Pada dasarnya nama-nama Desa di Bali umumnya dan di Kabupaten Tabanan pada khususnya telah terbentuk pada jaman kerajaan di Bali. Demikian pula halnya dengan nama Desa Kediri  mempunyai kaitan yang sangat erat dengan sejarah raja-raja di Bali.

Adapun Sejarah Desa Kediri, disebutkan datangnya 6 (enam ) orang ksatria dari kerajaan  Kahuripan  Kediri di Jawa  ke Bali yang dipimpin  oleh Ki Maha Patih Gajah Mada dengan tujuan menaklukkan Kerajaan Beda Hulu. Pada saat itu Kerajaan Beda Hulu dipimpin oleh seorang raja yang rakus yang bernama Gajah Wahana  dengan patih-patihnya  antara lain bernama: Kebo Iwa,  Ki Pasung Grigis, Ki Tunjung Biru, dan lain-lain. Setelah Ki Maha Patih Gajah Mada berhasil mengalahkan Kerajaan Beda Hulu dan gugurnya  Raja Gajah Wahana dan para maha patihnya, maka berkuasalah Ksatria-ksatria dari Kerajaan Kauripan Kediri tersebut di Bali. Dengan demikian maka runtuhlah kerajaan Bali yang selanjutnya dikuasai  oleh seorang raja (Dalem) yaitu Dalem  Danghyang Kresna Kepakisan  yang berkedudukan di Gelgel Klungkung.

Salah seorang dari Ksatria tersebut yang bernama Ki Arya Kenceng  diberikan daerah kekuasaan dari Rakyat di Daerah Bali Barat yaitu di Tabanan. Sedangkan Ksatria  lainnya diberikan daerah Kekuasaan  di daerah lainnya.

Terkisahlah  sejak saat itu di Tabanan diperintah oleh Raja Arya Kenceng. Namun tidaklah begitu lama Kerajaan Tabanan mengalami masa kejayaan,karena terjadi perpecahan dengan munculnya  beberapa Cokorda di Tabanan,antara lain: Cokorda Bakisan, Cokorda Wanasara dan Cokorda Penebel. Masing-masing Cokorda ini saling mengembangkan wilayah kekuasaannya dengan menyerang Wilayah lainnya dan berebut ingin  naik tahta  untuk menguasai seluruh Tabanan.

Bahkan Cokorda Penebel dapat mengembangkan  Wilayah  kekuasaannya  sampai ke daerah selatan hingga Kekeran (Kediri sekarang). Pada saat itu Pemerintah Kekeran berkedudukan di daerah Penida (Kantor Camat Kediri sekarang di Br.Dinas Jagasatru), sedangkan roda Pemerintahan dijalankan oleh  Seorang patih dari Keturunan Pungakan (Jero Dangin).

Masa jaya Dinasti Pungakan di Desa Kekeran, disebabkan berkat adanya  Keris yang bernama  Ki Baru Gajah, yang merupakan anugrah dari Danghyang  Nirartha/Pedanda Sakti Wawu Rawuh pada saat beliau mendarat di Lokasi Pura  Pekendungan. Keris tersebut pada mulanya diberikan kepada Bendesa Mas di Desa Beraban. Adanya Keris Ki Baru Gajah sampai ke tangan Keturunan Jero Dangin sejarahnya sangat panjang.

Keampuhan Keris Ki Baru Gajah adalah untuk menundukkan musuh dalam peperangan dan musuh dalam bentuk penyakit/merana (penangluk merana). Dalam sejarah  telah terbukti bahwa keris tersebut dapat mengalahkan  musuh. Karena Keris tersebut  hanya diperuntukkan kepada seorang ksatria  atau Sang Nata Ratu, maka perlahan-lahan kejayaan Dinasti Pungakan mulai suram  dan akhirnya lenyap yang disebabkan pula kembali berjayanya Kerajaan Tabanan dibawah Pemerintahan Cokorda Tabanan.

Setelah Penida berhasil dikalahkan dan runtuhnya Dinasti Pungakan, maka berkuasalah seorang raja di Kekeran yang bernama I Gusti Ngurah Celuk  yang berasal dari Puri Kaleran. Beliau  ini bersaudara 3 (tiga) orang, yang sulung  bernama I Gusti Ngurah Kaleran berkedudukan di Puri Kaleran, yang kedua bernama I Gusti Ngurah Gede berkedudukan di Puri Gede Pemecutan  dan yang paling bungsu bernama I Gusti Ngurah Celuk berkedudukan di Puri Kediri.

I Gusti Ngurah Celuk dengan Keris Ki Baru Gajah membenahi Desa Kekeran dan mengganti nama Kekeran menjadi Kediri, yang dijunjung dan dikeramatkan  oleh para ksatria  dan masyarakat Kediri pada khususnya. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat hari Raya Kuningan, pada saat itu keris tersebut diantar/diarak beramai-ramai/ngerebeg ke Pura Luhur  Pekendungan dan diupacarai di Pura tersebut.

Demikian sekilas selayang pandang yang merupakan sejarah Desa Kekeran berdasarkan Prasasti yang ada menjadi Desa Kediri. Berdasarkan undang – undang no. 5 tahun  1979 tentang pemerintahan desa, Keputusan Menteri Dalam Negeri no. 140 – 502 tanggal 14 Februari 1981 tentang penetapan Desa menjadi Kelurahan dan surat Menteri Dalam Negeri No. 229/DIT.Pem/V-1981 tanggal 1 Mei 1981 tentang nama Desa yang ditetapkan menjadi Kelurahan, maka Desa Kediri berubah setatusnya menjadi Kelurahan Kediri.

Dengan diberlakukannya Undang – Undang no. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan No. 20 tahun 2001 tentang pengapusan Kelurahan di Kabupaten Tabanan yang ditetapkan tanggal 7 Agustus 2001 maka Kelurahan Kediri berubah setatusnya menjadi Desa Kediri.

Demikianlah sejarah singkat Desa Kediri yang dapat kami sajikan, semoga ada manfaatnya.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
11305
Jumlah Kepala Keluarga
3140
Jumlah PUS
1420
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
420
Keluarga yang Memiliki Remaja
1000
Keluarga yang Memiliki Lansia
1005
Jumlah Remaja
1396
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
806
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
614

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
Dana Desa
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
I PUTU EKA WIANA PUTRA
199107042022211001
Regulasi dari pemerintah daerah Tidak Ada
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 8 orang pokja terlatih
dari 8 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Penyusunan Laporan Tidak Ada