Gambaran Umum


 Desa Paksebali merupakan satu dari 12 Desa di Kecamatan Dawan dan terletak di sebelah timur Kota Semarapura yang berjarak 1 km. Desa ini termasuk daerah dataran rendah. Desa Paksebali memiliki potensi wisata alam yang cukup melimpah, salah satunya adalah Wisata Kali Unda yang merupakan daya tarik utama dari Desa Paksebali. Objek wisata ini menyebabkan Desa Paksebali dinobatkan sebagai Desa Wisata sesuai Peraturan Bupati No 2 Tahun 2017 pada tanggal 19 Januari 2017. Batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Desa Loka Sari, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sulang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sampalan Tengah, dan sebelah barat berbatasan dengan Sungai Kali Unda. Potensi seni dan budaya tersebut antara lain:Tari Lente, Lukat Gni, Dewa Mesraman, dan tradisi Ngelawang. Adapun potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Paksebali yaitu: Taman Seganing, sungai Kali Unda, dan perbukitan yang dapat dijadikan sebagai area trecking.

 SEJARAH

 

Cikal bakal keberadaan Desa Paksebali sudah ada sejak Dalem Watu Renggong bertakhta di Gelgel, pada abad ke-15. Hal itu sesui dengan informasi yang termuat dalam website resmi Desa Paksebali.

 

Pada masa pemerintahan Dalem Pengarsa atau Dalem Pemayun Bekung yang merupakan putra dari Dalem Watu Renggong diberikan sebuah penghargaan kepada I Gusti Pande Basa.

 

I Gusti Pande Basa merupakan keturunan dari Dauh Bale Agung. Karena jasa I Gusti Pande Basa menaklukkan Suku Taliwang di Tuban, diberikan suatu daerah oleh Dalem yakni daerah Dawan dan Sampalan (Kelod, Tengah dan Kaler). 

 

Sampalan Kaler itulah yang merupakan Desa Paksebali yang sekarang dan menjadi satu Desa Adat dengan Sampalan Tengah (Sampalan Tengah sekarang) dan Sampalan Klod (Sampalan Klod sekarang). 

 

Dalam perjalanan waktu, nama Sampalan Kaler berubah menjadi Subali. Subali terdiri dari kata Su dan  Bali. Su artinya amat dan  Bali artinya utama. Jadi Subali artinya sangat utama.

 

Saat pusat kerajaan berpindah dari Gelgel ke Klungkung, dimana pengikutnya sering mengadakan pembrontakan terhadap Raja Klungkung, maka daerah Subali yang terletak di.perbatasan wilayah kerajaan Klungkung ditetapkan sebagai tapal batas. 

 

Sehingga masyarakat Subali merupakan pejuang terdepan dalam menghadapi berbagai serangan yang datang dari luar yang mau mengganggu Raja Klungkung dari arah utara.

 

Karena fungsi dan kedudukan Desa Subali sangat penting dalam mempertahankan Kerajaan Klungkung, maka diperlukanlah orang-orang yang setia, baik dalam kata maupun tindakan. 

 

Oleh karena itu, berubahlah sebutan Desa Subali menjadi Desa Paksebali. Paksebali terdiri dari dua suku kata yaitu Pakse dan  Bali. Pakse artinya Pendapat,  Bali artinya utama. Jadi Paksebali artinya Pendapat yang utama. 

 

Memang demikianlah keadaannya, bahwa sangat diperlukan pendapat-pendapat yang konsekwen dan utama dalam mempertahankan daerah atau Desa Paksebali yang merupakan pintu masuk ke Kerajaan Klungkung, disamping pendapat-pendapat utama dalam membela keadilan dan kebenaran

 

 


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
706
Jumlah Kepala Keluarga
1678
Jumlah PUS
791
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
156
Keluarga yang Memiliki Remaja
449
Keluarga yang Memiliki Lansia
367
Jumlah Remaja
770
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
0
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
0

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Data belum diisi

Dukungan Terhadap Kampung KB


Data belum diisi

Mekanisme Operasional


Data belum diisi