Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak berusia di bawah lima tahun (balita).
Deskripsi
Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Berusia di Bawah Lima Tahun (Balita) yang dilaksanakan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kelurahan Manggala bertujuan utama untuk mendeteksi secara dini masalah gizi dan tumbuh kembang anak, khususnya dalam upaya pencegahan stunting. Pemantauan ini merupakan bagian dari intervensi sensitif dalam program percepatan penurunan stunting nasional, serta menjadi bagian integral dari pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Adapun tujuan khusus dari kegiatan ini meliputi:
-
Mengidentifikasi status gizi balita melalui pengukuran berat badan, tinggi badan/panjang badan, serta penilaian status gizi berdasarkan indikator antropometri (berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan, dan indeks massa tubuh).
-
Menilai perkembangan anak berdasarkan indikator perkembangan sesuai usia (motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial emosional), sesuai dengan Kartu Kembang Anak (KKA) dan standar dari Kementerian Kesehatan.
-
Memberikan edukasi kepada keluarga, khususnya ibu balita, mengenai pola asuh, pemenuhan gizi seimbang, stimulasi tumbuh kembang, dan pentingnya kunjungan ke Posyandu secara rutin.
-
Melakukan rujukan dan koordinasi dengan tenaga kesehatan di puskesmas apabila ditemukan balita dengan indikasi gizi buruk, gagal tumbuh, atau keterlambatan perkembangan.
-
Mengumpulkan dan melaporkan data balita secara akurat ke dalam sistem pelaporan berbasis digital (seperti aplikasi e-PPGBM atau Elsimil) guna mendukung pemetaan dan tindak lanjut intervensi di tingkat wilayah.
Pelaksanaan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita oleh TPK Kelurahan Manggala menunjukkan hasil yang positif, baik dari segi capaian kuantitatif maupun kualitas pendampingan. Selama periode kegiatan,anak balita berhasil dipantau secara menyeluruh yang tersebar di seluruh RW/RT di wilayah kelurahan.
Dari hasil pengukuran antropometri, diketahui bahwa mayoritas balita memiliki status gizi normal, namun terdapat sejumlah kasus anak dengan kategori stunting ringan, gizi kurang, dan risiko stunting. Seluruh kasus tersebut telah diberikan edukasi lanjutan dan dirujuk ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut. Di sisi perkembangan, sebagian besar anak menunjukkan perkembangan sesuai usia, namun ditemukan pula beberapa anak dengan keterlambatan dalam aspek bahasa dan motorik halus yang juga telah dirujuk untuk stimulasi lebih lanjut melalui PAUD atau layanan kesehatan terdekat.
Kegiatan ini juga memperkuat kapasitas TPK dalam menjalankan perannya, terutama dalam melakukan edukasi langsung di rumah keluarga sasaran. Kader dan anggota TPK mendapatkan pelatihan teknis tentang cara pengukuran, pencatatan, serta komunikasi interpersonal yang efektif. Selain itu, keterlibatan aktif orang tua dalam proses pemantauan mengalami peningkatan, ditandai dengan meningkatnya kunjungan ke Posyandu dan partisipasi dalam kegiatan parenting serta kelas gizi yang diselenggarakan secara berkala.
Data hasil kegiatan telah dilaporkan secara berkala dan digunakan sebagai dasar perencanaan tindak lanjut oleh lintas sektor, termasuk Puskesmas, PKK, dan Pemerintah Kelurahan. Secara umum, kegiatan ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesadaran keluarga terhadap pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak sejak dini dan mendukung upaya sistematis pencegahan stunting di Kelurahan Manggala.