Gambaran Umum
Kampung KB desa Argotirto kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur, adalah Kampung KB yang kemudian bernama Tirto Makmur.
1. Tonggak Kampung KB berupa gapura yang dibangun atas biaya yang bersumber pemerintah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2017 dan dana swadaya masyarakat Desa Argotirto.
2. Gapura Kampung KB berlokasi di RT 14 dan 15 RW 07 desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, sejak pertengahan tahun 2018 ini area cakupan kampung KB sudah mencapai seluruh wilayah desa Argotirto.
3. Berbagai upaya dukungan terus mengalir kepada Kampung KB desa Argotirto, misalnya dari pemerintah desa berupa jambanisasi untuk dua puluh rumah tangga. Juga jambanisasi dengan dana berasal dari dinas Cipta Karya untuk sepuluh Kepala Keluarga, pembuatan jembatan yang menghubungkan RT 15 dan enam belas serta kegiatan plesterisasi jalan volume 1,85 m X 200 M dari Dinas Cipta Karya.
4. Dinas kesehatan Kabupaten Malang juga memberikan dukungan kepada Kampung KB berupa penyiapan sarana dan pra-sarana guna menuju desa ODF yaitu desa dengan penduduk yang bebas buang air besar sembarangan.
5. Dinas DPPKB juga selalu memberikan kegiatan berupa pelatihan UPPKS dan operasional kegiatan yang berkaitan dengan kampung KB khususnya percepatan penurunan stunting.
PROFIL KAMPUNG KB KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN
1. PENDAHULUAN
Kecamatan Sumbermaniing Wetan secara administratif terdiri dari 15 Desa. Pusat pemerintahan berlokasi di Desa Argotirto tepatnya di Jalan Raya Argotirto No. 88 Sumbermanjing Wetan, Tlp. (0341) 871012 Kode pos 65176. Jarak kecamatan ke pusat pemerintahan kabupaten (Kecamatan Kepanjen) sejauh ± 35 Km, sementara jarak desa terjauh (Desa Sidoasri) dengan pusat pemerintahan kecamatan ± 45 km atau ± 75 menit perjalanan darat dengan medan pegunungan. Tahun 2013 Kecamatan Sumbermanjing Wetan dipimpin oleh Camat yang bernama Agus Harianto, S. Sos. MAP. Secara struktural, Camat Sumbermanjing Wetan bertanggung j-awab pada Bupati Kabupaten Malang.
Wilayah Kecamatan Sumbermanjing terbagi kedalam 15 desa, 46 dusun, yang di dalamnya terdapat 113 RT dan 514 RW (data kabupaten malang dalam angka, 2012) dengan 14 kepala desa laki-laki dan 1 kepala desa perempuan. Secara structural kelembagan Kepala Desa bertanggung-jawab pada Bupati Malang.
Data Geografis
Secara geografis Kecamatan Sumbermanjing Wetan terletak di sisi paling selatan Kabupaten Malang, tepatnya di sebelah tenggara Kabupaten Malang. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gedangan dan Turen, Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dampit dan Tirtoyudo, bagian barat sumbermanjing berbatasan dengan kecamatan Gedangan dan kecamatan pagelaran.
Luas wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan sekitar 23.950 Ha (239,49 Km2), terbentang pada posisi koordinat antara 112º 39’ 07’’ BT - 112º 46’ 68’’ BT dan antara 8º 13’ 68’’ LS - 8º 28’ 02’’ LS. Luas wilayah ini merupakan kecamatan terluas se-kabupaten malang. Kondisi topografi Kecamatan Sumbermanjing Wetan merupakan daerah darataran tinggi perbukitan kapur dengan ketinggian sampai 650 meter dpl. Terletak di bagian selatan dan timur. Di bagian tengah, utara, dan timur merupakan daerah lembah, semetara daerah ujung paling selatan terbentang laut dan pantai serta pulau karang. Secara rata- rata Kecamatan Sumbermanjing Wetan terletak pada ketinggian 563 meter di atas permukaan laut.
Curah hujan Kecamatan Sumbermanjing Wetan berkisar rata- rata satu tahun dari januari sampai desember sebesar 33 milimeter (bulan September) sampai 384 milimeter di bulan pebruari. Pada musim kemarau sering mengalami kekurangan air/ kekeringan.
Potensi Sumber Daya Alam,Dengan kondisi alam dan topografi wilayah yang bergam, kombinasi gunaung dan laut, Kecamatan Sumbermanjing Wetan memiliki potensi yang sangat melimpah dalam hal SDA komoditas pertanian dan kelautan. Komoditas pertanian antara lain padi sebanyak 15.700 Ton dengan kapasitas produksi 56,03 perhektar, jagung 2.702 Ton, Ubi kayu 38.878 Ton, dan minyak asiri dilem/ nilam 35.900 Ton, Kopi Robusta 650 Ton, Tebu 1.673,500 Ton, Kelapa 8260 Ton, Kapuk randu 380 Ton, Kakao rakyat 1.990 Ton, tanaman obat 31.375 Ton, kayu jati 1.195,67 m3, Mahoni 1.815,08 m3, Sengon 42.95 Ton.
Komoditas peternakan antara lain sapi potong 851 ekor, kuda 14 ekor, kerbau 10 ekor, kambing 1.366 ekor, domba 160 ekor, babi 157 ekor, ayam buras 42.385 ekor dan entok 430 ekor. Sementara komoditas kelautan dan perikanan antara lain ikan darat 689,10 Ton dan perikanan laut 70.964 Ton yang merupakan produksi ikan dan perikanan terbesar se-Kabupaten Malang.
Sumberdaya alam mineral dan logam meliputi phospat, batu, batu kapur, fieldspar, tanah liat, bentonit, trass, phyrolit, mangan, toski, dan emas.
2. PKB Sumawe
Terkait dengan Kampung KB, Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan lokasi berada desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang.
3. Apa Itu Kampung Kb …..?
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga se- bagai dasar pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana menekan kewenangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk tidak memfokuskan pada masalah Pen- gendalian Penduduk saja namun masalah Pembangunan Keluarga Berencana juga.
Dalam rangka penguatan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) 2015-2019, diharapkan BKKBN untuk dapat menyusun suatu kegiatan yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran. Untuk secara langsung ber- sentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat, Sejumlah kegiatan monumental digulirkan. Pada saat yang sama, kegiatan-kegiatan yang bersentuhan lang- sung dengan masyarakat digalakkan. Kampung KB ter- masuk salah satu terobosan yang didesain khusus untuk menggerakkan program KKBPK di tingkat dusun alias kampung.
Kampung KB ini mencoba memadukan konsep pembangunan terpadu bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera (KB-KS). Yakni merupakan salah satu upaya menjadikan program KB-KS sebagai program yang diselenggarakan dari,oleh,dan untuk masyarakat. Kampung KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas.
Pengembangan Kampung KB ini bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat sekaligus meningkatkan koordinasi,kerjasama, dan integrasi program. Tujuan lainnya meningkatkan advokasi dan KIE program KB kepada kelompok sasaran dan pemangku kepentingan lainnya. Ditinjau dari sudut pandang program KB, Kampung KB dibentuk untuk mengoptimalkan pelaksanaan mekanisme operasional lini lapangan. Juga mengoptimalkan 10 langkah kerja petugas lapangan KB maupun institusi masyarakat perdesaan,”
Program ini merupakan revolusi mental dalam membentuk karakter manusia berbasis keluarga, sehingga diharapkan setiap keluarga secara optimal melaksanakan delapan fungsi keluarga. Target dari program ini adalah terciptanya keluarga sejahtera, kampanye membina anak, dan kampanye menjadi orangtua hebat pada 1.000 kehidupan pertama. Berkaitan dengan kependudukan,soal kuantitas dikendalikan, dan kualitas ditingkatkan.
4. Konsep Kampung KB
Kampung KB adalah miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensif di tingkat lini lapangan (desa/kelurahan/dusun/RW).Konsepkampong KB merupakan konsep terpadu program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain.
Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB. Kegiatannya dikelola berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri
Tujuan akhirnya tentu pembangunan masyarakat itu sendiri. Pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggung jawab masyarakat. Yakni melalui upaya menjadikan kampung KB sebagai program yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Partisipasi berbagai instansi dalam kampung KB sangat penting sehingga pelayanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat. Kampung KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas.
5. Definisi Kampung KB
Kampung KB adalah satu kesatuan wilayah setingkat desa/kelurahan/dusun/RW yang mengimplementasikan operasional program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) dengan program-program lintas sektor terkait dan terintegrasi, dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat melalui pemberdayaan untuk memberikan kemudahan/ akses terhadap masyarakat menuju terbentuknya keluarga kecil berkualitas.
Kampung KB direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh dan untuk masyarakat. Pemerintah, Pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dab swasta berperan dalam fasilitasi, pemdampingandan pembinaan
6. Tujuan
a. Tujuan Umum dibentuknya kampung KB :
Meningkatkan partisipasi masyarakat, peran pemerintah, lembaga non pemerintah serta swasta dalam melaksanakan program KKBPK sesuai kebutuhan dan kondisi wilayah
b. Tujuan Khusus dibentuknya kampung KB :
· Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasili- tasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait;
· Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pem-bangunan berwawasan kependudukan;
· Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern;
· Meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja;
· Meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui Ke- lompok UPPKS;
· Menurunkan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT);
· Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
· Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah;
· Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung
· Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih
· Meningkatkan kualitas keimanan para remaja/ mahasiswa dalam kegiatan keagamaan (pesantren, kelompok ibadah/kelompok doa/ceramah keagamaan) di kelompok PIK KRR/remaja
· Meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para remaja/mahasiswa dalam kegiatan sosial budaya (festival seni dan budaya, dan lain-lain) di kelompok PIK KRR/mahasiswa dan seterusnya.
7. Sasaran kampung KB meliputi :
- Sasaran Langsung :
· Keluarga
· Remaja dan PUS(pasangan usia subur)
· Keluarga dengan balita
· Keluarga dengan remaja
· Keluarga dengan lansia
- Sasaran tidak langsung
· Kepala desa/lurah
· Toma (toda,toga)
· LSM dan LSOM
· Unit terkait
- Sasaran Wilayah :
· Desa/Kelurahan
· Dusun/RW
· RT
8. Lokasi Kampung KB
- Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, berada di desa Argotirto, yaitu sebuah desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Ahmad Sholeh, S.H.
- Desa Argotirto secara administrasi berada pada wilayah kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dengan letak geografis dari desa Argotirto adalah berada pada dataran tinggi dengan ketinggian wilayah yaitu 531 m, dengan kondisi medan yang bergunung-gunung naik dan turun. Dengan titik koordinat dari perhitungan satelit adalah 8,294750 derajat Lintang selatan dan 112,693730 derajat dari garis Equator.
- Desa Argotirto sendiri berarti Argo = gunung dan tirto = air, Argotirto berarti gunung air. Di Desa Argotirto terdapat tiga dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Sumber Bended an Dusun Wonorejo.
- Kampung KB pada awalnya berlokasi di dusun Krajan RT 14 – 15 RW 07 desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pada waktu antara tri-bulan satu dan tri bulan dua, Kampung KB desa Argotirto kemudian wilayahnya berkembang menjadi satu desa Argotirto, yang meliputi tiga dusun yaitu dusun Krajan sendiri, dusun Sumber Bende dan dusun Wonorejo.
- Adapun alasan pemilihan lokasi Kampung KB tersebut semata berdasarkan aspirasi dari lintas sektor agar Kampung KB yang kelak akan dijadikan pilot project Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan diletakkan di desa Argotirto sehingga mudah dalam penggarapannya, mengingat hampir keseluruhan desa-desa di Kecamatan Sumbermanjing Wetan ini memiliki kondisi geografis dengan medan yang sulit.
- Penentuan lokasi kegiatan Kampung KB ini setidaknya merupakan pelaksanaan dari tiga tahapan perencanaan operasional, yaitu :
· Tentukan tujuan unit kerja(RT,RW,Dusun,Desa/kelurahan)
· Setujui kegiatan
· Ajukan jadwal, sumber daya dan indikator-indikator kinerja utama
9. Menentukan tujuan:
- Penentuan lokasi kampung KB ini diyakini bahwa ini adalah merupakan tujuan yang SMART(spesifik,terukur,dapat dilakukan,realistis dan terjadwal)
- Spesifik bahwa kampung KB ini merupakan lokasi yang sudah terpilih secara khusus dengan berdasarkan berbagai pertimbangan yang akan dilaksanakan segala hal yang menjadi tujuannya serta akan dipertanggung-jawabkan secara baik.
- Bahwa Kampung KB merupakan lokasi pelaksanaan segala aspek kegiatan atau merupakan miniatur lokasi pelaksanaan program KB yang dilaksanakan secara terpadu dan sinergi dengan program-program lainnya
- Setujui kegiatan:
- Telah dilakukan pengujian tentang berbagai kemungkinan dalam pelaksanaan dari rencana kegiatan yang telah disusun
- dengan selalu memikirkan tentang adanya kegiatan baru dengan memperhatikan tentang fokus serta relevansinya pada tujuan utama.
- Juga dilakukan pengecekan terhadap kegiatan yang kemungkinan tidak berjalan.
- Ajukan jadwal, sumber daya dan indikator-indikator kinerja utama:
- adwal kegiatan dimulai sejak pemilihan lokasi kampung KB dilakukan yang dikuatkan dengan adanya pembangunan gapura Kampung KB dimana kondisi pembangunannya pertanggal 08 Nopember 2017 ini telah berada pada kondisi kurang lebih 30%, diharapkan akan dapat mencapai kondisi 100% pada pertengahan bulan Desember 2017 nanti.
- Rencana ke depan yang akan diupayakan:
d. Pembentukan POKJA operasional dan tehnis tentang Kampung KB, sehingga bidang-bidang penggarapan dalam kampong KB dapat terarah dengan baik
- Data sasaran Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan:
Lokasi : Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing Wetan, RT 14 dan 15 RW 07
- Jumlah keluarga: RT 14?72 KK, RT 15?56 KK
Jumlah KK Pra-sejahtera: RT 14?25 KK, RT 15?15KK
10. Data Kependudukan
- Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin
· Keterangan : Usia jenis kelamin laki-laki dominan pada umur 25 s/d 49 tahun
· Keterangan :u sia jenis kelamin wanita dominan pada usia 25 s/d 49 tahun
- Jumlah penduduk yang memiliki akte kelahiran
· Keterangan: Tingkat kepemilikan akte kelahiran masih cukup rendah yaitu tidak sampai 50% untuk masing-masing kelompok umur.
- Jumlah perkawinan menurut kelompok umur wanita
· Keterangan: Usia nikah pertama pada wanita dominan terjadi pada usia 15 s/d 19 tahun
- Jumlah jiwa menurut kelompok umur dan tingkat pendidikan
· Keterangan : kasus penduduk tidak sekolah banyak terjadi pada usia 1 s/d 4 tahun,wajar karena masih usia pra-sekolah
· Keterangan: kelompok usia yang dominan tidak lulus SD/MI adalah usia 5 s/d 6 tahun, bukan persoalan karena memang bukan usia kelulusan jenjang pendidikan tersebut
· Keterangan: Usia yang dominan bersekolah pada jenjang SD/MI adalah 7 s/ 14 tahun
· Keterangan:Usia yang dominan bersekolah di SLTP adalah pada usia 7 s/d 14 tahun
· Keterangan:usia yang dominan bersekolah pada jenjang SLTA adalah usia 15 s/d 24 tahun
· Keterangan:terdapat tiga orang yang bersekolah di perguruan tinggi.
- Jumlah jiwa menurut kelompok umur dan status perkawinan
· Keterangan: usia penduduk yang berstatus kawin dominan pada usia 25 s/d 34 tahun
· Keterangan: Penduduk yang berstatus tidak kawin dominan pada usia 25 s/d 34 tahun
· Keterangan: penduduk berstatus duda didominasi oleh penduduk berusia 25 s/d 34 tahun.
· Keterangan: penduduk berstatus janda banyak terjadi pada usia 25 s/d 34 tahun
11. Data Keluarga Berencana
a. Jumlah PUS menurut kelompok umur wanita
· Keterangan: usia wanita yang berstatus PUS dominan pada usia 25 s/d 29 tahun
· Keterangan: kebanyakan kelompok usia wanita yang PUS yaitu pada usia 25 s/d 29 tahun
b. Jumlah Unmetneed
· Keterangan : unmetneed banyak terjadi pada usia wanita yang masih PUS yaitu pada usia 25 s/d 29 tahun.
c. 2. Keikutsertaan peserta KB permix-kotrasepsi
· Keterangan : peserta KB cenderung meminati metode KB suntik
12. Data Bina Ketahanan Keluarga
a. Keikutsertaan balita dalam kegiatan posyandu
· Keterangan : balita yang ada banyak berada di usia 1 s/d 4 tahun.
· Keterangan:balita yang ikut pada kegiatan posyandu dominan pada usia 1 s/d 4 tahun
· Keterangan: balita yang tidak ikut posyandu banyak terjadi pada usia 1 s/d 4 tahun.
b. Keikutsertaan pada kelompok BKB
· Keterangan: balita yang ikut kelompok BKB lebih didominasi balita yang berusia 1 s/d 4 tahun
· Keterangan: balita yang tidak ikut kelompok BKB banyak terjadi pada balita yang berusia 1 s/d 4 tahun
c. Keikutasertaan pada kelompok PIK remaja
· Keterangan: yang paling banyak remaja yang ada berusia 19 s/d 24 tahun
· Keterangan: kebanyakan remaja yang tidak ikut PIK KRR adalah remaja yang berusia 19 s/d 24 tahun
d. Keikutsertaan pada kegiatan BKR
· Keterangan: keluarga remaja yang tidak ikut BKR adalah keluarga yang memiliki remaja yang berusia 19 s/d 24 tahun
e. Keikutsertaan pada kelompok UPPKS
· Keterangan: Keluarga yang menjadi sasaran kegiatan UPPKS didominasi oleh dengan usia istri 25 s/d 29 tahun.
· Keterangan: keluarga yang tidak ikut kegiatan UPPKS adalah didominasi oleh keluaraga dengan usia istri 25 s/d 29 tahun
Demikian, berbagai hal yang bisa kami sampaikan terkait dengan keberadaan Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Masukan, kritik dan saran tentunya tetap kami harapkan terutama bagi kelengkapan profil ini secara khusus dan juga bagi pengembangan Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan pada umumnya. Dan satu hal yang perlu kami tegaskan kembali, Bahwa Kampung KB Adalah Milik Kita Bersama, Beban Dan Tanggung-Jawab Berada Pada Kita Semua,Walaupun Bernama Kampung KB Akan Tetapi Sebagaimana Penjelasan Dari Bapak Presiden Bahwa Nantinya Kampung Kb Harus Berisi Segala Macam Program Pembangunan” Terima-kasih.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 7784
Jumlah Kepala Keluarga 2553
Jumlah PUS 1308
Keluarga yang Memiliki Balita 332
Keluarga yang Memiliki Remaja 1290
Keluarga yang Memiliki Lansia 195
Jumlah Remaja 4735
Total
1093Total 215
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
MOKHAMAD ZAKARIYA, S.KM 198401021995041001 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
11 orang pokja terlatih dari 11 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Tahunan |