Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Kegiatan di Kampung KB
Deskripsi
1.
Materi disampaikan oleh Koordinator PKB Pegandon
Materi
dalam pertemuan ini adalah tentang “TUMBUH KEMBANG REMAJA”
Tumbuh Kembang Remaja
yang Perlu Diketahui Orangtua
Remaja
adalah masa transisi dari periode anak menuju periode dewasa. Pada masa ini
terjadi banyak perubahan pesat yang perlu mendapat perhatian dari orangtua. Agar
remaja dan orangtua dapat mengatasi transisi ini dengan baik, penting untuk
mengerti bagaimana dan apa yang terjadi selama transisi ini secara fisik,
kognitif, sosial serta bagaimana peran orangtua dan dewasa lainnya membantu
proses ini.
1)
Pacu tumbuh yang pesat, yaitu pertambahan tinggi dan
berat badan yang cepat.
Pertumbuhan remaja
laki-laki berbeda dengan remaja perempuan. Anak perempuan mengalami pacu tumbuh
2 tahun lebih awal daripada laki-laki.
2)
Perkembangan seks sekunder yang karakteristik.
Selama pubertas terjadi
perubahan kadar hormonal yang berperan dalam perkembangan seks sekunder,
termasuk pertumbuhan rambut pubik dan ketiak, menarke (haid pertama) pada
remaja perempuan atau pertumbuhan penis pada remaja laki-laki, perubahan suara
pada remaja laki-laki, peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat dan
pembentukan jerawat.
Pada anak perempuan,
tanda pubertas pertama adalah pertumbuhan payudara, berupa penonjolan putting
disertai pembesaran daerah areola dan terjadi pada umur sekitar 8-12 tahun.
Haid pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut pubertas dan sangat
bervariasi antar individu dan rata-rata terjadi pada umur 10,5-15,5 tahun dan
kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai menurun.Pada anak laki-laki, pacu
tumbuh tinggi badan dimulai sekitar 1 tahun setelah terjadi pembesaran testis,
yaitu sejak dari umur 10,5-16 tahun atau 17,5 tahun.
Apa yang tampak akibat
perubahan ini:
Remaja sering tidur
lebih lama, penelitian menunjukkan remaja membutuhkan tidur lebih lama,
rata-rata sekitar 9 ½ jam pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya
yang begitu cepat. Remaja perempuan sangat sensitif terhadap berat badannya.
Keprihatinan ini timbul akibat kenaikan berat badan yang cepat, 62% remaja
dilaporkan berusaha mengurangi berat badannya,5 dan 1-3% remaja perempuan
terobsesi dengan berat badannya dan menimbulkan gangguan makan berat seperti anoreksia
nervosa atau bulimia. Kecepatan perkembangan fisik antar remaja di kelompoknya
tidak sama, dapat lebih cepat (early-maturers) atau lebih lambat
(late-maturers). Maturasi dini pada remaja laki-laki membuatnya lebih popular
dan memegang posisi memimpin di kelompoknya, sedangkan pada remaja perempuan
cenderung menjadi depresi, gangguan makan dan ansietas. Perlakuan orangtua
terhadap perkembangan fisik remaja, Tidak mengkritik atau membandingkan antar
remaja Anjurkan remaja untuk mendapatkan cukup tidur, mencoba untuk mengerti
bila remaja tidur sampai siang hari di akhir pekan Anjurkan dan beri contoh
kebiasaan makan sehat Anjurkan dan beri contoh latihan fisik, dengan latihan
fisik akan membakar kelebihan kalori dan menguatkan otot-otot serta membantu
remaja menjadi lebih nyaman dengan perubahan tubuhnya. Memberikan pendidikan
reproduksi remaja yang benar. Membangun kedekatan emosional dan komunikasi yang
baik dengan anak Memberikan pengetahuan agama dan akhlak sejak dini, sehingga
anak sudah memiliki pondasi aqidah dan akhlak yang baik sejak dini serta pola
asuh yang baik dan tepat sejak usia dini.
3)
Perkembangan otak lanjutan.
Penelitian menunjukkan
masih terjadi perkembangan koneksi saraf-saraf yang berhubungan dengan emosi
dan kemampuan mental sampai masa akhir remaja.
Perkembangan kognitif
remaja berupa:
·
Perkembangan ketrampilan penalaran lanjutan (advanced
reasoning skills), kemampuan berpikir mengenai berbagai opsi dan kemungkinan,
proses berpikir yang lebih logis dan kemampuan berpikir secara hipotetik,
menyangkut bertanya dan menjawab pertanyaan “bagaimana kalau…?”
·
Perkembangan kemampuan berpikir abstrak, contohnya
seperti kejujuran, kepercayaan
·
Perkembangan kemampuan berpikir mengenai pendapat dalam
proses dikenal seagai meta-cognition yang memungkinkan seorang individu
berpikir mengenai bagaimana perasaannya, apa yang dipikirkan, bagaimana agar
dapat diterima oleh individu lain.
Apa yang tampak pada
remaja?
·
Remaja memperlihatkan tingkat kesadaran diri yang
bertambah
·
Remaja cenderung menunjukkan “ it can’t happen to me
syndrome”, akibatnya remaja mengambil risiko bahaya yang tidak perlu seperti
minum dan mengemudi, merokok.
·
Remaja cenderung menunjukkan justice orientation, peka
adanya inkonsisten antara ucapan dan perbuatan orang dewasa
Apa yang dapat dilakukan
orangtua?
·
Diskusikan bersama mengenai aturan perilaku dan akibatnya
agar remaja lebih berperan aktif dalam menentukan sikapnya
·
Berikan kesempatan untuk para remaja untuk ikut dalam
mengontrol perilaku yang berisiko, pelayanan komunitas.
4)
Perkembangan psikososial
·
Mencari identitas, merupakan salah satu tugas penting
remaja, remaja mulai mengintegrasikan opini dari orang berpengaruh lainnya
(orangtua, teman dll) menjadi panutannya atau bukan
·
Membangun otonomi, menjadi ketaktergantungan dan bebas
mengatur dirinya sendiri dalam suatu hubungan.
·
Membangun keakraban, keakraban merujuk pada hubungan
dekat dengan adanya keterbukaan, kejujuran, kepercayaan dan saling menjaga.
·
Ketertarikan dengan seks
·
Pencapaian, masa remaja adalah waktu dimana remaja dapat
mulai melihat hubungan antara kemampuan yang dimilikinya dengan rencana dan
aspirasi kejuruan masa depannya
5)
Risiko kesehatan remaja.
·
Sebagian besar penyakit remaja disebabkan oleh keadaan
yang dapat dicegah dan berhubungan dengan masalah perilaku, lingkungan dan
sosial, meliputi:
·
Risiko biomedik, meliputi riwayat imunisasi
·
Risiko fisik, menyangkut kebugaran, kebiasaan makan,
trauma/kecelakaan, trauma terkait dengan kenakalan remaja
·
Risiko psikososial, menyangkut hal-hal yang terkait
dengan sekolah/masalah belajar, hubungan antar teman,depresi, perlakuan salah
(physical, sexual, emotional abuse)
·
Risiko penggunaan zat-zat terlarang .Rokok, alkohol,
obat-obat terlarang, penyalah gunaan resep dokter, penggunaan obat bebas yang
melebihi dosis.
·
Perilaku seksual.