Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Kegiatan di Kampung KB

KAMPUNG KB DUSUN PIDIK
Dipublikasi pada 22 May 2022

Deskripsi

1.      Materi disampaikan oleh Koordinator PKB Pegandon

Materi dalam pertemuan ini adalah tentang “TUMBUH KEMBANG REMAJA”

Tumbuh Kembang Remaja yang Perlu Diketahui Orangtua

Remaja adalah masa transisi dari periode anak menuju periode dewasa. Pada masa ini terjadi banyak perubahan pesat yang perlu mendapat perhatian dari orangtua. Agar remaja dan orangtua dapat mengatasi transisi ini dengan baik, penting untuk mengerti bagaimana dan apa yang terjadi selama transisi ini secara fisik, kognitif, sosial serta bagaimana peran orangtua dan dewasa lainnya membantu proses ini.

1)     Pacu tumbuh yang pesat, yaitu pertambahan tinggi dan berat badan yang cepat.

Pertumbuhan remaja laki-laki berbeda dengan remaja perempuan. Anak perempuan mengalami pacu tumbuh 2 tahun lebih awal daripada laki-laki.

2)     Perkembangan seks sekunder yang karakteristik.

Selama pubertas terjadi perubahan kadar hormonal yang berperan dalam perkembangan seks sekunder, termasuk pertumbuhan rambut pubik dan ketiak, menarke (haid pertama) pada remaja perempuan atau pertumbuhan penis pada remaja laki-laki, perubahan suara pada remaja laki-laki, peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat dan pembentukan jerawat.

Pada anak perempuan, tanda pubertas pertama adalah pertumbuhan payudara, berupa penonjolan putting disertai pembesaran daerah areola dan terjadi pada umur sekitar 8-12 tahun. Haid pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut pubertas dan sangat bervariasi antar individu dan rata-rata terjadi pada umur 10,5-15,5 tahun dan kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai menurun.Pada anak laki-laki, pacu tumbuh tinggi badan dimulai sekitar 1 tahun setelah terjadi pembesaran testis, yaitu sejak dari umur 10,5-16 tahun atau 17,5 tahun.

Apa yang tampak akibat perubahan ini:

Remaja sering tidur lebih lama, penelitian menunjukkan remaja membutuhkan tidur lebih lama, rata-rata sekitar 9 ½ jam pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya yang begitu cepat. Remaja perempuan sangat sensitif terhadap berat badannya. Keprihatinan ini timbul akibat kenaikan berat badan yang cepat, 62% remaja dilaporkan berusaha mengurangi berat badannya,5 dan 1-3% remaja perempuan terobsesi dengan berat badannya dan menimbulkan gangguan makan berat seperti anoreksia nervosa atau bulimia. Kecepatan perkembangan fisik antar remaja di kelompoknya tidak sama, dapat lebih cepat (early-maturers) atau lebih lambat (late-maturers). Maturasi dini pada remaja laki-laki membuatnya lebih popular dan memegang posisi memimpin di kelompoknya, sedangkan pada remaja perempuan cenderung menjadi depresi, gangguan makan dan ansietas. Perlakuan orangtua terhadap perkembangan fisik remaja, Tidak mengkritik atau membandingkan antar remaja Anjurkan remaja untuk mendapatkan cukup tidur, mencoba untuk mengerti bila remaja tidur sampai siang hari di akhir pekan Anjurkan dan beri contoh kebiasaan makan sehat Anjurkan dan beri contoh latihan fisik, dengan latihan fisik akan membakar kelebihan kalori dan menguatkan otot-otot serta membantu remaja menjadi lebih nyaman dengan perubahan tubuhnya. Memberikan pendidikan reproduksi remaja yang benar. Membangun kedekatan emosional dan komunikasi yang baik dengan anak Memberikan pengetahuan agama dan akhlak sejak dini, sehingga anak sudah memiliki pondasi aqidah dan akhlak yang baik sejak dini serta pola asuh yang baik dan tepat sejak usia dini.

3)     Perkembangan otak lanjutan.

Penelitian menunjukkan masih terjadi perkembangan koneksi saraf-saraf yang berhubungan dengan emosi dan kemampuan mental sampai masa akhir remaja.

Perkembangan kognitif remaja berupa:

·         Perkembangan ketrampilan penalaran lanjutan (advanced reasoning skills), kemampuan berpikir mengenai berbagai opsi dan kemungkinan, proses berpikir yang lebih logis dan kemampuan berpikir secara hipotetik, menyangkut bertanya dan menjawab pertanyaan “bagaimana kalau…?”

·         Perkembangan kemampuan berpikir abstrak, contohnya seperti kejujuran, kepercayaan

·         Perkembangan kemampuan berpikir mengenai pendapat dalam proses dikenal seagai meta-cognition yang memungkinkan seorang individu berpikir mengenai bagaimana perasaannya, apa yang dipikirkan, bagaimana agar dapat diterima oleh individu lain.

Apa yang tampak pada remaja?

·         Remaja memperlihatkan tingkat kesadaran diri yang bertambah

·         Remaja cenderung menunjukkan “ it can’t happen to me syndrome”, akibatnya remaja mengambil risiko bahaya yang tidak perlu seperti minum dan mengemudi, merokok.

·         Remaja cenderung menunjukkan justice orientation, peka adanya inkonsisten antara ucapan dan perbuatan orang dewasa

Apa yang dapat dilakukan orangtua?

·         Diskusikan bersama mengenai aturan perilaku dan akibatnya agar remaja lebih berperan aktif dalam menentukan sikapnya

·         Berikan kesempatan untuk para remaja untuk ikut dalam mengontrol perilaku yang berisiko, pelayanan komunitas.

4)     Perkembangan psikososial

·         Mencari identitas, merupakan salah satu tugas penting remaja, remaja mulai mengintegrasikan opini dari orang berpengaruh lainnya (orangtua, teman dll) menjadi panutannya atau bukan

·         Membangun otonomi, menjadi ketaktergantungan dan bebas mengatur dirinya sendiri dalam suatu hubungan.

·         Membangun keakraban, keakraban merujuk pada hubungan dekat dengan adanya keterbukaan, kejujuran, kepercayaan dan saling menjaga.

·         Ketertarikan dengan seks

·         Pencapaian, masa remaja adalah waktu dimana remaja dapat mulai melihat hubungan antara kemampuan yang dimilikinya dengan rencana dan aspirasi kejuruan masa depannya

5)     Risiko kesehatan remaja.

·         Sebagian besar penyakit remaja disebabkan oleh keadaan yang dapat dicegah dan berhubungan dengan masalah perilaku, lingkungan dan sosial, meliputi:

·         Risiko biomedik, meliputi riwayat imunisasi

·         Risiko fisik, menyangkut kebugaran, kebiasaan makan, trauma/kecelakaan, trauma terkait dengan kenakalan remaja

·         Risiko psikososial, menyangkut hal-hal yang terkait dengan sekolah/masalah belajar, hubungan antar teman,depresi, perlakuan salah (physical, sexual, emotional abuse)

·         Risiko penggunaan zat-zat terlarang .Rokok, alkohol, obat-obat terlarang, penyalah gunaan resep dokter, penggunaan obat bebas yang melebihi dosis.

·         Perilaku seksual.

Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan