Gambaran Umum


Desa Jarak adalah salah satu desa yang terletak di bagian selatan Kecamatan Wonosalam. Desa Jarak berbatasan dengan Desa Sambirejo, Desa Galengdowo di sebelah selatan, Desa Wonomerto di sebelah timur dan kawasan hutan Kabupaten Malang di sebelah timur. Sebagian besar wilayah Desa Jarak merupakan hutan dan perkebunan dengan relief perbukitan. Desa Jarak ke pusat Kecamatan Wonosalam dapat ditempuh selama 30 menit menggunakan kendaraan bermotor dengan jarak tempuh kurang lebih 7 km. Akses jalan utama sudah cukup memadai dengan jalan aspal, namun untuk jalan desa masih didominasi dengan jalan rabat beton.

Secara administratif Desa Jarak memiliki tujuh dusun, yaitu Dusun Jarak Krajan, Sungkul, Jarak Kebun, Tegal Rejo, Anjasmoro, Sarangan dan Jarak Tegal dengan total terdapat 15 RT. Dari tujuh dusun tersebut, Dusun Tegal Rejo ditetapkan sebagai lokasi Kampung KB di Kecamatan Wonosalam dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu:

- Dusun Tegal Rejo terletak di perbatasan antara Kecamatan Wonosalam, Jombang dengan kawasan hutan wilayah Kabupaten Malang. Faktor lokasi tersebut berpengaruh terhadap akses ke tempat tersebut yang cukup jauh dari pusat kecamatan. Jalan penghubung ke dusun tersebut juga masih beripa rabat beton.

- Partisipasi masyarakat untuk program KKBPK yang rendah. Penyebabnya bukan semata karena masyarakat di Dusun Tegal Rejo begitu pasif terhadap program-program sosial kemasyarakatan, tapi juga karena kurangnya sosialisasi dan wadah kegiatan KKBPK di dusun tersebut.

- Dusun Tegal Rejo sudah memiliki sub PPKBD sendiri meskipun hanya 1 orang. Secara umum, Desa Jarak memiliki 7 sub PPKBD yang dikoordinir oleh 1 orang PPKBD. Selain itu, juga terdapat kader Posyandu yang sangat berperan aktif di setiap kegiatan desa.

- Masyarakat yang memiliki komitmen positif untuk membangun lingkungannya menjadi lebih berkualitas.

- Rendahnya angka MKJP di Dusun Tegal Rejo diharapkan dapat diminimalisir dengan pelaksanaan program Kampung KB.

- Rendahnya partisipasi pria dlam ber-KB yang ditunjukkan dengan sangat minimnya jumlah akseptor MOP dan kondom.

- Program Tribina (BKB, BKR, BKL) dan UPPKS yang belum berjalan optimal karena belum adanya wadah kegiatan yang jelas

Berdasarkan data dari Pendataan Keluarga 2015, Dusun Tegal Rejo terdiri atas 3 RT dengan total kepala keluarga 113 KK. Sebagian keluarga di Dusun Tegal Rejo bermata pencaharian sebagai petani/pekebun. Jumlah total penduduk Dusun Tegal Rejo adalah 364 jiwa yang terdisi atas 189 orang laki-laki dan 175 orang perempuan (Pemutakhiran Data Keluarga 2016). Dari keseluruhan penduduk, didominasi oleh kelompok usia dewasa produktif (24 – 65 tahun) yang berjumlah 205 orang atau setara dengan 56% dari keseluruhan penduduk Dusun Tegal Rejo. Sebagaimana umumnya di Desa Jarak dan desa-desa lain di Kecamatan Wonosalam, sebagian besar penduduk Dusun Tegal Rejo berpofesi sebagai petani/pekebun dan peternak, sebagian kecil lainnya berprofesi sebagai penyedia jasa transportasi (ojek), pegawai negeri dan pedagang.

Dari sudut pandang program KB, sebenarnya Dusun Tegal Rejo sudah tergolong cukup baik dalam hal angka cakupan KB. Hal tersebut ditunjukkan dengan fakta bahwa dari 74 Pasangan Usia Subur (PUS) yang tercatat, hanya 7 orang diantaranya yang bukan peserta KB (data tahun 2015). Ketidak-sertaan 7 orang tersebut dikarenakan sedang hamil (2 orang), ingin anak segera (3 orang), ingin anak ditunda (1 orang) dan tidak ingin anak (1 orang) (Pemutakhiran Data Keluarga 2016). Namun jika dicermati lebih jauh, maka akan diketahui bahwa sebagian besar peserta KB aktif di Dusun Tegal Rejo masih menggunakan pilihan kontrasepsi jangka pendek, yaitu suntik. Jumlah akseptor suntik adalah 38 orang (51%) dari keseluruhan akseptor. Jenis kotrasepsi yang paling banyak digunakan lainnya adalah implant (21 orang) dan pil (14 orang). Selain itu, terdapat 3 orang pria yang telah menerima tindakan vasektomi (MOP), namun sayangnya belum ada yang menerima tindakan tubektomi (MOW). Tidak ada PUS yang memilih menggunakan IUD dan kondom. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di Dusun Tegal Rejo, partisipasi penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan partisipasi KB pria masih rendah. Diharapkan dengan pelaksanaan Kampung KB dapat meningkatkan penggunaan MKJP dan partisipasi KB pria.

Pelaksanaan program pembangunan keluarga di Dusun Tegal Rejo masih sangat minim. Secara teknis belum terbentuk BKB, BKR, BKL dan UPPKS di dusun tersebut. Sehingga tidak ada keluarga yang mendapat pembinaan melalui program Tribina dan UPPKS. Oleh karena itu, salah satu agenda prioritas dalam program Kampung KB di Dusun Tegal Rejo adalah revitalisasi program Tribina dan UPPKS untuk memaksimalkan fungsi KIE yang benar-benar menyentuh permasalahan dalam keluarga.


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
2989
Jumlah Kepala Keluarga
986
Jumlah PUS
586
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
252
Keluarga yang Memiliki Remaja
603
Keluarga yang Memiliki Lansia
342
Jumlah Remaja
603
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
60
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
11

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
RIWANTO, S.Sos
196803161989031006
Regulasi dari pemerintah daerah Tidak Ada
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 7 orang pokja terlatih
dari 7 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Lainnya
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Lainnya
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Lainnya