Gambaran Umum
Dusun pulonasir Desa Pulosari kecamatan Bareng
Sejarah Desa Pulosari
Pada awal terbentuknya Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, terdapat sebuah legenda tentang kerajaan Majapahit yang pada masa itu dipimpin oleh Raja Brawijaya, dan Desa ini masih dalam bentuk hutan belantara hanya ditempati oleh beberapa penduduk saja. Untuk memenuhi kebutuhan syiar agama, yang pada saat itu memeluk agama hindu. Maka Prabu Boko memerintahkan keponakanya yaitu Joko Lodang untuk medirikan tempat peribadatan yang berupa candi, sekarang dikenal dengan sebutan “Candi Arimbi”. Lokasi Candi Arimbi hanya berjarak beberapa meter saja dari Kantor Desa Pulosari, dan letaknya persis berada di pinggir jalan raya menuju kawasan kecamatan Wonosalam. Konon, keberadaan Candi Arimbi ini tak lepas dari sosok Dewi Arimbi yang merupakan bagian dari keluarga Raja Brawijaya, petilasan Dewi Arimbi dipercaya tidak jauh dari Desa Pulosari, tepatnya berada di Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng, yang merupakan tetangga desa Pulosari.
Dikisahkan bahwa pada masa itu datanglah seorang tokoh Ulama yang bernama Kyai Sari bersama dengan istrinya yang bernama Mayang Sari, sepasang suami istri tersebut membuka hutan (yang selanjutnya dikenal dengan nama Kampung Pulosari) untuk dijadikan sebuah pemukiman, sekaligus membawa ajaran agama Islam. Dalam perkembanganya Kampung Pulosari akan menjadi kampung yang subur, Gemah Ripah Loh Jinawi serta dijadikan sebagai pusat pemerintahan sampai pada masa sekarang, yang selanjutnya disebut dengan Desa Pulosari.
Di sebelah selatan Kampung Pulosari ada juga seorang tokoh Ulama bernama Kyai Nashir, beliau merupakan warga pendatang yang mendirikan sebuah kampung baru dengan sebutan Kampung Pulonasir, kampung ini merupakan bagian dari Kampung Pulosari. Selanjutnya Kampung Pulonasir disebut sebagai Dusun Pulonasir yang merupakan bagian dari Desa Pulosari.
Masih ada satu Kampung lagi yang merupakan bagian dari Kampung Pulosari, yaitu Kampung “Segitik” yang berarti adu pukul. Dinamakan Kampung Segitik (adu pukul) karena pada saat itu tempat ini merupakan tempat untuk adu kesaktian, adu kuat, atau arena untuk adu pukul, maka pantaslah jika tempat ini akhirnya menjadi sebuah perkampungan dengan nama Kampung Segitik. Namun dalam perkembangannya, kampung ini berubah nama menjadi Kampung Sumbermulyo, dan sekarang disebut Dusun Sumbermulyo.
Dari ketiga dusun yang ada di Desa Pulosari, masing-masing menyimpan sejarah panjang yang erat kaitannya dengan nama besar Kerajaan Majapahit, dibuktikan dengan adanya Candi Arimbi beserta legendanya. Selain yang sudah terungkap, kami yakin bahwa Desa Pulosari masih menyimpan banyak sekali potensi yang bisa untuk digali lebih dalam, baik itu dari sisi sejarah, maupun Sumber Daya Alam yang masih tersembunyi. Keyakinan kami membawa nama besar Kerajaan Majapahit, bahwa Desa Pulosari dipilih oleh Kerajaan Majapahit untuk didirikan sebuah Candi pasti mempunyai alasan- alasan tertentu, dan pasti melalui pertimbangan dan perhitungan yang matang.
Desa Pulosari merupakan Desa yang terletak ± 8 Km dari pusat Pemerintahan Kecamatan Bareng Secara administratif batas – batas Desa Pulosari adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Ngrimbi Kec. Bareng
Sebelah Selatan : Desa Jenis Gelaran Kec. Bareng
Sebelah Barat : Desa Nglebak Kec. Bareng
Sebelah Timur : Desa Wonosalam Kec. Wonosalam
Desa Pulosari terdiri dari 3 Dusun 8 RW (Rukun Warga) dan 23 RT (Rukun Tetangga).
Perincian 1 Dusun tersebut adalah sebagai berikut :
Dusun Sumber mulyo : 6 RT dan 2 RW
Dusun Pulosari : 9 RT dan 3 RW
Dusun Pulonasir : 8 RT dan 3 RW
Desa Pulosari merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis desa ini merupakan daerah dataran tinggi yang didominasi oleh tanaman tebu.
Luas : 585,878 Ha
Persawahan : 228,374 Ha
Tegal/Ladang : 47,46 Ha
Pemukiman : 82 Ha
Pekarangan : 55,934 Ha
Perkebunan : 105,10 Ha
Tanah kas desa : 58,16 Ha
Fasilitas umum : 8,85 Ha
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 3870
Jumlah Kepala Keluarga 1302
Jumlah PUS 830
Keluarga yang Memiliki Balita 154
Keluarga yang Memiliki Remaja 318
Keluarga yang Memiliki Lansia 243
Jumlah Remaja 318
Total
641Total 189
Status Badan Pengurus
Sarana dan Prasarana
BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada
BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada
BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada
UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada
PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada
Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada
Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
KHARISMASARI,S.Pd 198701232015052001 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
1 orang pokja terlatih dari 1 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |