pembinaan tribina di kampung KB

SUMBERJO
Dipublikasi pada 27 August 2018

Deskripsi

eiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka mau tidak mau semakin banyak pula kebutuhan akan lahan yang memadai. Baik kebutuhannya dalam bidang pertanian maupun dalam bidang pemukiman (perumahan) yang layak. Semakin meningkat populasi maka kebutuhan juga semakin tinggi. Ini tidak hanya berbicara tentang pangan (kebutuhan primer) saja melainkan juga kebutuhan sekunder dan tersier lainnya.
Meningkatnya kebutuhan lahan terus terjadi dari tahun ke tahun. Pemanfaatan yang tidak adekuat/ tidak tepat guna mendorong timbulnya kerusakan lingkungan yang masif. Alih fungsi tanah yang tidak terkendali tidak baik bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, perlu strategi terencana dan terpimpin agar penggunaan tanah tidak terkesan boros dan menyimpang jauh dari harapan yang dikehendaki oleh siapapun.
Kerusakan lingkungan yang kami maksud yaitu berkurangnya agent yang menyerap panas sinar matahari yang didorong oleh alih fungsi hutan menjadi areal pertanian dan pemukiman. Artinya, suhu bumi semakin panas atau disebut juga global warming. Untuk meminimalisir dan menekan proses pemanasan global maka yang harus dilakukan adalah pemanfaatan lahan yang tepat guna dan cerdas. Tujuan kita adalah, Luas lahan yang sama namun hasil panen dapat ditingkatkan. Aktivitas ini juga sama dengan memadat-madatkan penggunaan tanah namun tanpa menghiraukan efektifitas dan efisiensinya.
Berikut beberapa manfaat menghemat lahan pertanian.
Memperlambat alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian, artinya memperlambat pemanasan global. Lebih ramah lingkungan.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan areal pertanian.
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Menghemat tenaga karena areal pertanian yang sudah dipadatkan.
Memudahkan pengendalian pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Menambah nilai estetika lingkungan.
Pada akhirnya semuanya ini meningkatkan nilai pendapatan keluarga anda.
Cara menghemat penggunaan lahan pertanian
Metode yang kami tampilkan berikut ini adalah teknik yang berdasarkan pada memadat-madatkan tanaman, melakukan campuran dan menambah luas permukaan tanah. Sekalipun demikian metode tersebut tidak mengganggu pertumbuhan tanaman dan tidak mengurangi hasil panen melainkan malah meingkatkannya.
Berikut ini beberapa sistem penghematan lahan :
1. Sistem tumpang sari
Sistem tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan (wikipedia). Terdapat dua teknik utama dalam sistem tanam ini yaitu
Sifat-sifat perakaran. Memadukan sifat akar yang berbeda.
Waktu penanaman. Membedakan waktu tanam (tidak bersamaan).
Pada dasarnya tanaman besar (memiliki akar tunggang-dikotil) dapat ditumpang sarikan dengan tanaman kecil (berakar serabut-palawija-monokotil). Dengan catatan jarak antara tanaman besar tidak terelalu dekat sehingga masih ada sinar matahari yang mencapai tanah walaupun dalam intensitas rendah.
Kebanyakan melakukan sistem ini, yakni antara jeruk manis dengan jagung, mangga dengan cabai, dan lain sebagainya. Beberapa orang juga sering menanam pohon karet bersamaan dengan ubi rambat/ ubi jalar. Sistem ini tidak hanya menghemat penggunaan lahan melainkan dapat pula sekaligus untuk menghambat tumbuhnya rumput liar dan mencegah erosi tanah.
2. Teknologi menghemat lahan “sistem tanam bertingkat“
Cara ini sering sekali digunakan untuk aktivitas hidroponik dimana penanaman dibuat bertingkat sehingga bentuknya seperti balok yang memanjang. Teknik ini dapat diterapkan untuk tanaman palawija yang ukurannya kecil/ tingginya tidak lebih dari 50 cm. Anda dapat melakukannya sampai beberapa tingkat. Dengan catatan tinggi tingkatanya sebanding dengan jarak antara bedengan yang satu dan yang lain.
Sesi Kegiatan Pembinaan Lingkungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan