PEMBINAAN TRIBINA DI KAMPUNG KB

DUA PUTRA SEJAHTERA
Dipublikasi pada 18 October 2020

Deskripsi

Kegiatan di buka oleh bapak kelapa Desa Ngadri yang dilanjutkan oleh bapak Camat Kecamatan Binangun setelah itu penyampaian Materi oleh Bapak Kepala Dinas PPKBP3A.

isi materi tersebut adalah sbb :

Alasan kenapa Desa Ngadri menjadi Kampung KB yaitu karena Desa Ngadri merupakan salah satu desa yang mengalami kekurangan kelompok TriBina sehingga menjadikan pencapaian KB sangat rendah disetiap tahunnya.

Kampung KB bukan hanya membicarakan tentang KB atau alat kontrasepsinya, namun, kita juga harus memajukan tentang pendapatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Contohnya untuk saat ini Desa Ngadri sudah memiliki kegiatan UPPKS yang lebih baik. Semua itu tak lepas dari dukungan seluruh masyarakat terutama yang berperan penting dalam Desa sebagai penggerak masyarakat.

Untuk kondisi Covid seperti ini dianjurkan tetap ber KB untuk PUS, banyak konflik dari masyarakat seperti untuk makan saja susah, mana lagi dana untuk ber KB? Maka dari itu pemerintah menggeratiskan pelayanan KB apapun alokonnya.

Dihimbau untuk para kader membantu pemilihan alokon bagi masyarakat yang masih mengalami kebingungan dalam memilih Alokon.

Diharapkan kepada para pengurus kampung KB untuk melengkapi data, dengan adanya data kita akan menjadi lebih mudah. Setiap data harus diperbarui setiap waktu menyesuaikan.

Cara kita untuk mengurangi kekerasan pada perempuan dan anak yaitu dengan cara melakkan berbagai penyuluhan kepada para anggota TriBina. Untuk BKL diharapkan melakukan banyak kegiatan yang produktif seperti senam lansia atau yang lainnya.

Bagi PUS selama mereka sudah mapan untuk ekonomi boleh langsung memiliki anak, setelah memiliki anak, mereka harus memperhatikan jarak kelahiran. Apabila jarak anak tidak diperhatikan maka akan bias mengakibatkan stunting. Stunting diakibatkan oleh kekurangan Gizi pada 1000 HPK. Stunting ini juga bias disebabkan oleh factor ekonomi. Cara mengatur jarak kelahiran yaitu dengan ber KB.


Lanjut pada acara yang kedua disampaikan pula oleh bapak Kepala Dinas PPKBP3A yang dihadiri oleh 60 peserta meliputi PPKBD, Sub PPKBD dan kader pendata.

isi materi tersebut adalah :

Para kader diharapkan untuk selalu melakukan dan mengupdate pencatatan dan pelaporan, mulai dari data PUS, Peserta KB, dan bukan peserta KB. Dari perserta KB terbagi menjadi dua, yaitu pemerintah dan swasta, sedangkan bukan peserta KB itu ditanya alasannya kenapa, apakah TIAL, IAS, IAT ataupun lagi Hamil.

Selain itu kita juga harus memiliki data peserta KB aktif, contohnya IUD berapa orang dang jumlah peserta pengguna Alokon lain yang masih aktif.

Setelah mendapatkan data tersebut, kita bias mendapatkan data tentang penggunaan MKJP seberapa banyak, apakah sudah memenuhi target ataukah masih jauh.

Untuk penyuluhan, bisa dilaksanakan dimanapun, seperti di posyandu atau diperkumpulan masyarakat lainnya.

Bagi BKR bias kita arahkan untuk tetap membatasi anak menggunakan HP, tetap memantau meskipun dalam kondisi belajar, sehingga kita bias meminimalisir dampak buruk dari penggunaan internet di era seperti ini.

Selain mengumpulkan data tersebut, kita juga diharapkan untuk mengumpulkan :

1. Jumlah pernikahan berdasarkan usia Istri

2. Jumlah kelahiran berdasarkan usia Ibu

3. Jumlah kehamilan berdasarkan usia Ibu

4. Serta form lain yang mendukung kegiatan yang ada


Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan