Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Deskripsi
Kanker serviks dan kanker payudara merupakan penyumbang terbanyak penyebab kematian perempuan di Indonesia, oleh karenanya deteksi dini pada dua jenis kanker ini amat diperlukan. Berdasarkan laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 orang pada 2020. Ditinjau dari jenisnya, kasus kematian pada kanker payudara sebanyak 22.430 orang (9,6%) dan kanker serviks sebanyak 21.003 kasus (9%).
Deteksi dini terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan tes IVA yang merupakan pemeriksaan skrining kanker serviks dengan pemberian asam asetat atau asam cuka pada leher rahim selama 1 menit. Pemberian asam asetat ini merupakan metode mudah dan murah namun memiliki tingkat akurasi tinggi untuk menyimpulkan hasil pemeriksaan IVA negatif (normal) atau positif (ada lesi pra kanker).
Sementara, kanker payudara dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan rutin seperti Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS). SADARI dapat dilakukan pada rentan hari ke 7-10 setelah hari pertama menstruasi dimana payudara sedang dalam kondisi paling lunak.