Sosialisasi Pentingnya mengatur jarak kehamilan

SEJAHTERA
Dipublikasi pada 10 May 2019

Deskripsi

Kegiatan : Sosialisasi Pentingnya mengatur jarak kehamilan
Tanggal : 11 Mei 2019
Tempat : Desa Tempurejo
Hadir : 30 Orang
Materi terkait pentingnya mengatur jarak kehamilan bagi Pasangan Usia Subur
Mengatur jarak kehamilan merupakan hal yang penting dari program keluarga berencana, karena hal ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan anak maupun ibu sendiri. 
Belum lagi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti kesiapan untuk kembali merawat bayi serta mental anak untuk memiliki adik.
Jarak kehamilan yang ideal adalah 24 bulan, bila terlalu cepat atau dibawah 12 bulan maka akan terjadi beberapa hal seperti risiko mengelupasnya plasenta, baik sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum proses persalinan.
Bila ibu pernah menjalani operasi caesar maka terdapat risiko menempelnya plasenta di bagian bawah uterus menjadi lebih besar. Tak hanya itu, pada sang adikpun akan meningkatkan risiko autisme. 
Lalu bagaimana bila jarak kehamilan terlalu jauh? Apakah baik? tentu ada dampak baik dan buruknya tersendiri.
Dampak Negatif Jarak Kehamilan Jauh 
Jarak kehamilan yang terlalu jauh, yaitu menginjak angka 59-75 bulan memiliki risiko yang cukup berbahaya bagi ibu . Di antaranya adalah meningkatkan risiko kematian, preeklamsia hingga demam intrapartum. Risiko pranatal pun juga akan meningkat bila jarak kehamilan di atas 71 bulan. Tak hanya itu, bila ibu hamil di usia 35 tahun ke atas maka dikhawatirkan risiko janin dengan kelainan kromosom dan kecacatan. 
Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sel telur yang ibu hasilkan sudah menurun.
Pada kehamilan di usia 35 tahun ke atas, risiko mengalami pendarahan pasca persalinan juga mungkin terjadi karena kemampuan kontraksi otot-otot rahim pada usia tersebut sudah tidak sebaik otot-otot Ibu saat masih berusia 20 tahun. 
Dampak Positif Jarak kehamilan Jauh
Bila bicara soal dampak positif jarak kehamilan yang jauh, ibu bisa melihat dari sisi psikologinya.
Dari segi psikologi, dengan jarak yang cukup jauh ibu sudah dapat memberikan pengertian bahwa kasih sayang yang ibu berikan pada Si Kecil adalah sama dengan sang kakak.
Hanya saja karena mereka masih kecil, membutuhkan perhatian yang lebih. 
Hal ini akan menghindari kecemburuan dari sang kakak dan merasa sedih karena posisinya digantikan oleh sang adik. Jarak kehamilan yang jauh pula memungkinkan ibu untuk melibatkan sang kakak dalam mengurus sang adik. 
Bagaimana Mengatur Jarak Kehamilan yang Tepat?
Guna mengatur jarak kehamilan, ada beberapa hal yang dapat ibu perhatikan yaitu usia, jarak kehamilan, kesiapan fisik dan asupan nutrisi untuk tubuh sendiri. Asupan gizi yang tepat dapat membantu ibu terhindar dari masalah kesehatan akibat berat badan yang turun maupun naik secara drastis. Bila terdapat kelainan genetik pada anak pertama, maka rutinlah melakukan pemeriksaaan. 

Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan