Gambaran Umum


Sejarah Singkat Desa Berangbang

Pada tahun 1885 Desa Berangbang masih berupa Hutan Belukar yang terkenal dengan nama Rimba Raya Berangbang, suatu Rimba Raya tutupan yang terkenal juga dengan sebutan "GOUVERNEMENT HINDIA BELANDA" atau lebih dikenal dengan nama/sebutan hutan GG yang dilindungi dengan undang-undang.

Hutan GG ini disebut juga dengan Cagar Alam di zaman pemerintahan kolonial Belanda, tentang Rimba Raya Berangbang mempunyai latar belakang sejarah kerajaan yang pertama yakni Kerajaan Berangbang yang didirikan oleh " DALAM SUECA PURA " (GELGEL) kurang lebih pada tahun 1580.

Kerajaan Berangbang menurut historisnya didirikan/dibangun setelah Kerajaan Belambangan menjadi daerah taklukan Gelgel "SRI RESI WATURENGGONG KEPAKISAN" yang pada waktu Kerajaaan Berangbang dibawah kekuasaan seorang raja yang bernama: "I GUSTI NGURAH BASANG TAMIYANG" seorang putra dari perdana Menteri Dalem Gelgel. Kerajaan Berangbang dulunya dibangun oleh ratusan prajurit Dalem Gelgel dan ribuan tawanan yang berasal dari daerah Belambangan.

Perjalan kerajaan Berangbang Bahari adalah pertama dari arah laut Selat Bali meneui pura jati di desa Pengambengan yang dilanjutkan ke daerah utara tibalah di Pura Majapahit di Desa Banyubiru, kemudian lurus ke utara kurang lebih 9 KM tibalah di Pos Menara buatan alam yaitu sebuah bukit Pura Munduk Tumpeng ke arah barat hingga sampai di sebuah bukit lagi yang bernama Bukit Munduk Kendung.

Disini kemudian melanjutkan perjalanan ke arah barat laut ditemuilah sebuah Pura yang disebut pura Pegubungan yang diperkirakan berketinggian kurang lebih 700 meter dari permukaan laut. daerah ini sangat subur karena diapit oleh dua buah sungai yaitu Sungai tukadaya dan Sungai. Berangbang yang dikenal dengan nama "SINGSING TUKAD BERANGBANG". Nama ini didapat karena daerah hutan ini banyak ditumbuhi bambu liar yag disebut dengan "GESING".

Dataran tersebut adalah merupakan bekas lokasi Pura Kerajaan Berangbang Bahari dengan bukti-bukti yang didapati berupa benda-benda peninggalan yang bersejarah berupa Kuping Kuali Besar yang tertanam di Singsing Tukad Berangbang tersebut, menurut keterangan dari para orang tua kadang-kadang benda-benda tersebut dapat dilihat pada hari-hari tertentu yaitu pada Purnama dan Tilem hingga hingga sampai saat ini daerah ini tergolong sangat angker, selain benda-benda tersebut masih banyak benda-benda lain yang didapat berupa benda kuno berbahan keramik. Ditempat itu pula kita dapat melihat ke selatan terbentang laut selat Bali membujur panjang dari Barat ke Timur sebuah gunung yang bernama "GUNUNG SLOKA BELAMBANGAN".

Kemudian masa peralihan kerajaan Berangbang Bahari pada thaun 1713 yang didalam hubungannya dengan Berangbang yang sekarang jelas merupakan desa perkembangan dilihat dari nama Desa. selanjutnya Desa ini berkembang mengikuti zamannya hingga sampai pada tahun sampai tahun 1887 yang pada saat itu mulanya terjadi pembukaan hutan Berangbang oleh orang karena pada waktu itulah Pemerintah LANDSCHAF JEMBRANA/TUANKU RAJA JEMBRANA IDA ANAK AGUNG MAD RAI memberikan kesempatan untuk penduduk desa baler Bale Agung bergabung dengan Beranbang dibawah perbekel/Kelihan Desa/ Kelihan Gede PAN MUKARENA sebagai Kelihan Desa Pertama.

Setelah Berangbang menjadi suatu Desa maka barulah diadakan pemisahan dari Baler Bale Agung dengan Kepala desanya adalah PAN SUDASNING. Dalam pemerintahan kelihan desa ini, Berangbang mengembangkan potensi Desa seacara sederhana dengan penanaman tanaman perkebunan berupa Kelapa, buah-buahan dan di bidang pertanian dikembangkan Tanaman Padi Gaga dan Palawija sebagai dasar untuk pengembangan yang memugkinkan memberikan jaminan kehidupan bagi para petani pada waktu itu.

Setelah masa jabatan Pan sudasning sebagai kelihan Desa maka sebagai penggantinya adalah GAGUS DRESNA yang melanjutkan segala kegiatan dan pengembangan desa sesuai dengan alam desa saat itu. Mengenai jabatan Kelihan Desa pada saat itu tidak mempuyai batas waktu tertentu seperti sekarang ini.

Kemudian sebagai Kelihan Desa yang ketiga PAN REWA yang kemudian diganti oleh PAN KENCAN Kelihan Desa yang ke empat selanjutnya diganti oleh I WAYAN REWA yang saat itu Kelihan Desa sudah berubah menjadi Perbekel. Pengganti I WAYAN REWA adalah I WAYAN SUMA kemudian tahun 1965 -1956 diganti oleh I KETUT SANEM SEBAGAI Perbekel yang kedelapan.

Kemudian dari tahun 1966-1978 Perbekel Desa Berangbang adalah I KETUT WELLEM sebgai pengganti I KETUT SANEM dan pada tanggal 7 juli 1978 I KETUT WELLEM mengakhiri masa jabatannya dengan diganti oleh I KETUT SATRA sampai dengan 1988 , dan diganti oleh I KETUT WALLEM dari tahun 1988 sampai dengan 1998.

Kemudian dari tanggal 4 agustus 1998 desa Berangbang dipimpin oleh seorang Perbekel, yang bernama I MADE SAHA ARIMBAWA periode 1988-2006, 2007-2013.

demikianlah sejarah singkat lahirnya desa Berangbang, selain itu masih dapat dikembangkan lagi sejarah desa ini karena penelitian arkeologi tentang keberadaan kerajaan berangbang masih belum ditemukan secara pasti. Penemuan yang terbaru ditemukan hanya beberapa sarkofagus(kuburan terbuat dari batu) dan Kekawin(lagu-lagu bali kuno).

Sumber : https://berangbangvillage.blogspot.co.id/…/sejarah-singkat-d…

#infojembrana

#jembrana

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
7113
Jumlah Kepala Keluarga
1988
Jumlah PUS
1451
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
422
Keluarga yang Memiliki Remaja
1024
Keluarga yang Memiliki Lansia
614
Jumlah Remaja
1576
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
1163
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
288

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
I Dewa Komang Udiatmika
196612271989031013
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 20 orang pokja terlatih
dari 20 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan