Gambaran Umum


PROFIL UMUM

KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS BARITO

 Profil Wilayah Kampung KB Barito

 Kampung KB Barito merupakan wadah pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang terletak di Wilayah Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda yang didirikan pada tanggal 27 Desember 2017 berdasarkah hasil musyawarah tingkat Kelurahan, yang dihadiri beberapa sektor seperti Camat Loa Janan Ilir, Lurah, Penyuluh KB, Puskesmas, serta beberapa Tokoh Masyarakat. Kampung KB Barito mengalami restrukturisasi kembali pada tanggal 22 Desember 2021 yang mengganti bapak Winarto selaku ketua Kampung KB dan digantikan oleh Ibu Hadirah, S.Pd beserta pengurus lainnya.

Kelurahan Simpang Tiga merupakan salah satu dari 5 Kelurahan yang menjadi bagian administratif Kecamatan Loa Janan Ilir. Kelurahan Simpang Tiga merupakan Kelurahan yang terletak diperbatasan antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan luar wilayah Kota Samarinda. Makadari itulah disebut Simpang Tiga dikarenakan terletak di pertigaan (perpotongan tiga wilayah yang dibatasi oleh Patung Dayak Selamat Datang yang menjadi ikonik Kelurahan Simpang Tiga.

 

 

 

 

Kampung KB Barito beralamatkan Jl. Barito Gg Abdul Rohim RT 29, Kalurahan Sipang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir yang berbatasan langsung dengan beberapa daerah yang meliputi :

Sebelah Utara : Perumahan Citraland

Sebelah Selatan : Arsindo

Sebelah Barat : Arsindo

Sebelah Timur : Perumahan H.Saleh

Hal ini yang menyebabkan Kampung KB Barito sangat dekat dengan beberapa akses dan fasilitas umum, seperti sekolah, pasar, dan faskes

 Visi dan Misi Kampung KB Barito

 Visi Kampung KB Barito

Adapun visi dari kampung KB Barito adalah Terwujudnya keluarga-keluarga yang berkualitas, bahagia dan mempunyai kesejahteraan dalam kehidupan berkeluarga

Adapun makna yang terkandung dalam Visi ini adalah

1. Keluarga , dalam arti unit terkecil dalam masyarakat

2. Berkualitas, Bahagia dan sejahtera dalam arti bahwa dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga secara utuh dan terencana yang meliputi aspek : Keagamaan, Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial Budaya, Psikologi, dan Lingkungan Sehat

Misi Kampung KB Barito

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan suatu misi sebagai berikut :

1. Membentuk kepengurusan Kampung KB yang dikukuhkan dengan keputusan Lurah dan Walikota

2. Menyiapkan sasaran pembinaan yang terdiri dari :

  Para keluarga yang mempunyai anak Balita, Remaja, dan Lansia serta

    PIK Remaja dan Kelompok Kegiatan lainnya

3. Menyiapkan Metode dan Materi Pembinaan serta Penyuluhan tepat sasaran

4. Melaksanakan pembinaan sesuai dengan metode dan materi yang sudah dipersiapkan, antara lain :

     - Melaksanakan penyuluhan, penerangan dan motivasi

     - Melaksanakan Pertemuan- Pertemuan

     - Melaksanakan Pelatihan-Pelatihan (life skill)

     - Melaksanakan Pendidikan, kursus kepada keluarga sasaran dll

5. Menyelenggarakan kegiatan administrantif dan dokumentasi

6. Melaksanakan kegiatan fasilitas terhadap program kegiatan di Kampung KB

7. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap berbagai program yang

     telah dilaksanakan di Kampung KB

Poktan Kampung KB Barito

Kampung KB Barito memiliki beberapa POKTAN yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan keluarga berbasis masyarakat sehingga masyarakat di Kampung KB dapak menjadi masyarakat yang sehat dan mandiri 

No

Nama POKTAN

Jumlah

1

Bina Keluarga Balita (BKB)

1 Kelompok

2

Bina Keluarga Remaja (BKR)

1 Kelompok

3

Bina Keluarga Lansia (BKL)

1 Kelompok

4

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R)

1 Kelompok

5

Usaha Peningkatan Pendapata Keluarga Akseptor (UPPKA)

1 Kelompok

6

Rumah DataKu

1 Kelompok

7

Dapur Dashat

1 Kelompok

 Profil Kependudukan Kampung KB Barito

Piramida Penduduk Kampung KB Barito

Kelompok Umur

Perempuan

Laki-laki

0-9 tahun

792

837

10-19 tahun

982

1012

20-29 tahun

674

750

30-39 tahun

768

809

40-49 tahun

897

767

50-59 tahun

551

622

60-69 tahun

165

217

70-75 tahun

27

18

75+ tahun

21

12

 

Berdasarkan piramida kependudukan diatas diketahui bahwa usia produktif mendominasi kuantitas penduduk dari kampung KB Barito yang terhitung dari usia 10-49 tahun yang mencapai jumlah >10.000 jiwa hal ini menandakan bahwa beberapa tahun kedepan Kelurahan Simpang Tiga akan menghadapi bonus demografi yang melimpah, makadari itu kelurahan simpang tiga sudah seyogyanya menyiapkan sarana dan prasarana yang mumpuni agar kelak sumber daya manusia ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan maupun lingkungan Kelurahan Simpang Tiga

 Komparasi jumlah Inpidu Laki-laki dan Perempuan

 

Melalui diagram diatas dapat disimpulkan bahwa persentase jumlah inpidu Laki-laki lebih besar dibandingkan dengan presentase jumlah ipidu perempuan dengan jumlah selisih sebesar 0.4%

Inpidu Berdasarkan Jenis Kegiatan di Kampung KB Barito

 

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dengan nilai persentase 51.1% memiliki pekerjaan yang mana angka tersebut sejumlah 3.784 jiwa

Status Pendidikan Berdasarkan Usia di Kampung KB Barito

 

Berdasarkan status pendidikan menurut usia di Kampung KB Barito memiliki presentase yang cukup tinggi dengan rentang >80% disetiap kategori usia, dan untuk usia 13-18 tahun paling banyak mengenyam pendidikan

Inpidu dalam Jaminan Kesehatan

 

Dalam diagram tersebut dapat dilihat bahwa jumlah keluarga yang memiliki jaminan kesehatan sekitar 79.5% atau setara dengan 8.004 jiwa yang mana hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah mulai paham dan sadar akan pentingnya jaminan kesehatan untuk menunjang kesehatan dimasa yang akan datang

Inpidu dalam Kepemilikan Akta Lahir

 

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa kepemilikan akta lahir sudah mencapai 72.7% yang mana setara dengan 7.312 jiwa. Hal ini menandakan bahwa sudah banyak masyarakat yang paham dan sadar akan pentingnya identitas lahir untuk diri sendiri maupun keluarga.

Inpidu dalam kepemilikan Nikah

 

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 98.1% masyarakat kelurahan simpang tiga memiliki akta nikah, yang mana setara dengan 2.376 pasutri yang memiliki legalitas pernikahan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah banyak yang paham akan pentingnya kelengkapan administrasi dalam berumah tangga

Keluarga dengan status rumah layak huni

 

Melalui data diagram diatas dapat dilihat bahwa ada sekitar 86.2% masyarakat yang sudah memiliki rumah yang layak huni. Sedangkan masih ada sekitar 13.8% masyarakat yang menghuni hunian yang tidak layak huni berdasarkan beberapa aspek penilaian. Untuk wilayah kelurahan simpang tiga sediri masih banyak masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai sehingga mereka tidak memiliki jamban/MCK yang mumpuni sehingga hal inilah yang menjadikan indikator rumah layak huni tak terpenuhi

 Keikutsertaan keluarga dalam kegiatan usaha

 

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa masyarakat yang mengikuti kegiatan usaha ekonomi sangat sedikit tidak sampai 50% kebanyakan dari mereka memiliki usaha mandiri. Makadari itu, walaupun kelurahan simpang tiga memiliki potensi yang besar dibidang perdagangan dan mayoritas penduduknya memiliki usaha, hal itu tidak merubah persentase karena mayoritas dari mereka menggunakan dana pribadi

 Keluarga Beresiko Stunting di Kelurahan Simpang Tiga

 

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa kelurahan simpang tiga memiliki resiko stunting yang cukup tinggi. Stunting memang merupakan momok dan permasalahan disetiap wilayah, dan untuk kelurahan simpang tiga sendiri ada sekitar 81.4% atau setara dengan 1.556 bayi balita yang terindikasi stunting.

POKTAN Kampung Keluarga Berkualitas Barito

 

BKB

BKR

BKL

UPPKA

PIK-R

326

560

256

231

247

 Data Program Bangga Kencana

PUS Menggunakan IUD

141

PUS Menggunakan MOW

46

PUS Menggunakan MOP

3

PUS Menggunakan Kondom

101

PUS Menggunakan Implan

93

PUS Menggunakan Suntik

429

PUS Menggunakan Pil

319

Jumlah PUS Menggunakan Alat Kontrasepsi

1132

Berdasarkan data grafik tersebut untuk PUS pengguna jenis kontrasepsi MKJP masih lebih sedikit dibandingkan PUS yang menggunakan kontrasepsi jangka pendek. Hampir 65% diantaranya menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek yang meliputi Kondom, suktik, dan pil. Sedangkan untuk MKJP yang paling banyak diminati yakni IUD. Sedangkan untuk PUS yang tidak ber-KB mereka memiliki alasan yang cukup bervariasi yang meliputi

Hamil

65

Ingin Anak Segera

250

Ingin Anak Kemudian/Tunda

250

Tidak Ingin anak Lagi

250

Jumlah PUS yang tidak ber-KB

815

Berdasarkan alasan PUS tidak menggunakan kontrasepsi meliputi hamil, ingin anak segera, ingin anak kemudian, atau  tidak ingin anak lagi. Untuk dikelurahan Simpang tiga sendiri menurut analisis ada sekitar 50% PUS yang masih menginginkan anak entah itu ingin segera maupun menginginkan kemudian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedepannya pasti akan ada penambahan sumber daya manusia 20-25% di Kelurahan Simpang Tiga

 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah alat analisis yang kerap digunakan untuk mengukur dan melihat kekuatan, kelemahan, ancaman, dan tantangan dalam menjalankan Kepengurusan serta keberlangsungan Kampung Keluarga Berkualitas. Untuk Kampung Keluarga Berkualitas Barito sendiri memiliki beberapa analisis SWOT yang menjadi pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Strenght (Kekuatan Kampung KB)

 Adanya dukungan dari Pemerintah dan Lintas Sektor terhadap Program Kampung KB

 Keaktifan para Kader di Kampung KB dalam semua kegiatan yang diselenggarakan

 Lokasi yang subur dan asri, serta beberapa potensi desa yang dapat dikelola dan dimanfaatkan

Weakness (Kekurangan Kampung KB)

 Pendanaan untuk operasional kegiatan masih kurang

 Masih banyak dari masyarakat yang tidak paham manfaat dari Kampung KB

 Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal menjaga lingkungan dan pelestarian

Opportunity (Peluang Kampung KB)

 Adanya beberapa dukungan dari stakeholder maupun lintas sektor

 Partisipasi aktif dari kader dan masyarakat dalam menjalankan program

 Budaya gotong royong dan saling membantu yang sudah mendarah daging antar warga sehingga tidak terlalu susah ketika harus berpartisipasi menjalankan program

Treath (Tantangan Kampung KB)

 Masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa Kampung KB dianggap milik BKKBN saja sehingga agak sulit untuk diajak bekerjasama setiap kegiatan berpartisipasi

 Pemahaman warga yang ada tentang KKBPK masih rendah sehingga seringkali menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program

PENGELOLAAN  KAMPUNG KB BARITO

 

Sekretariat Kampung KB Barito

Sekretariat Kampung KB terletak di Jl. Barito Gg. Abdul Rohim RT 29, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir. Sekretariat ini dibangun pada tahun 2021 dengan sumbangan swadaya masyarakat ditambah dengan suntikan dana melalui dana Probebaya. Sehingga terbentuklah Sekretariat Kampung KB Barito yang secara tidak langsung juga digunakan sebagai tempat berkumpul ketika ada acara-acara kemasyarakatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Anggaran dan Pembiayaan Kampung KB

 Swadaya Masyarakat

 Sponsor Lintas Sektor

 APBD Provinsi dan Kota Samarinda

 Dana Probebaya

 CSR

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
2438
Jumlah Kepala Keluarga
3182
Jumlah PUS
1949
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
624
Keluarga yang Memiliki Remaja
1594
Keluarga yang Memiliki Lansia
513
Jumlah Remaja
1894
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
1132
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
817

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Perusahaan (CSR)
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
IRMA NINGSIH
0
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 10 orang pokja terlatih
dari 15 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan