Gambaran Umum


KONDISI UMUM

 

 

A.           Kondisi Kependudukan

 

Letak Geografis

 

Dusun Sarata Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Berdasarkan Data yang ada bahwa luas wilayah kelurhan paruga adalah 91 Ha, atau 27,00 persen dan seluruh wilayah Kecamatan Rasanae Barat dengan luas tanah Pemukiman 53, luas tambak 10 Ha, pasar 2 Ha, pertokoan 1 Ha, dan luas perkantoran dan fasilitas umum lainya 32 Ha

 

Letak geografis Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat berada di ketinggian 15 meter di atas permukaan laut, Kelurahan Paruga merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima berada di sebelah Timur Teluk Bima dengan jarak tempuh 4 Km jarak tempuh dengan Kantot Walikota Bima,

 

Secara administratif wilayah Kelurahan Paruga mempunyai batars-batas sebagai berikut :

 

Sebelah Utara                      :  Berbatasan dengan Kelurahan Sarae, Kelurahan Nae, Kelurahan Pane, dan Kelurahan Tanjung

Sebelah Selatan                 :  Berbatasan dengan Kelurahan Sungai Padolo, Kelurahan Dara

Sebelah Timur                    :  Berbatasan dengan Kelurahan Pane

Sebelah Barat                    :  Berbatasan dengan Teluk Bima

 

B.     KEADAAN PENDUDUK DAN PEREKONOMIAN KELURAHAN

1.    Keadaan Penduduk

 

Berdasarkan data laporan pertanggung jawaban Kepala Kelurahan Paruga tahun 2015 jumlah Penduduk Kelurahan Paruga Sebesar 4 738 Jiwa yang terdiri dari 2311 jiwa laki-laki, dan 2427 jiwa perempuan dengan jumlah KK sebanyak 1368 KK

 

2.    Keadaan Ekonomi

 

Mata pencahrian pokok KK Kelurahan Paruga pada umumnya menggantungkan hidup dan sector

1.       Perdagangan dimana dari 1368 KK, terdapat 500 KK

2.       Ternak 50 KK

3.       Pengrajin/Industri rumah tangga 50 KK

4.       Tenaga Jasa 20 KK

5.        Tukang Parkir, Ojek 400 KK

 

6.       Sebagai Usaha Penginapan/Hotel dan sejenisnya 35 KK

7.       Perbengkelan 20 KK

8.       Pariwisata 20 KK

9.       Petani tambak 15 KK

10.   Pegawai Negeri Sipil (PNS) 170 KK

11.   Sektor-sektor lainnya 88 KK

 

Sebagai dijabarkan di atas bahwa KK Kelurahan Paruga umumnya menggantungkan hidup di sektor perdagangan dan pada sektor industri, dan data yang sama yang bersumber dan laporan pertanggung jawaban Kepala Kelurahan Tahun 2015

 

Dengan Kondisi yang ada KK yang ada di Kelurahan Paruga mengupayakan dari usaha Perdagangan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan serta sebaran asset dan potensi ekonomi warga. sehingga diperoleh informasi tentang tingkat kesejahteraan warga dihasilkan melalui ukuran-ukuran yang digunakan yang oleh BPS, sehingga tergambar seperti table berikut ini :

Tabel      : Tingkat Kesejahteraan KK Kelurahan Paruga Tahun 2015

 

No

Tingkat Kesejahteraan

Jumlah KK

Prosentase

1

KK Pra Sejahterah

369

30%

2

KK Pra Sejahterah I

247

20%

3

KK Pra Sejahterah II

308

25%

4

KK Pra Sejahterah III

314

25%

JUMLAH

1238

100%

 

Tabel      : Pencapaian Peserta KB (Keluarga Berencana)

 

No

Linkungan

KK

PUS

Per Mix Kontrasepsi

Jml

IUD

MOW

MOP

Impl

Stk

Pil

Kdm

 

1

Suntu

115

86

16

3

-

21

18

7

2

67

2

Paruga

240

113

20

4

-

37

31

8

3

103

3

Sigi

247

114

24

3

-

36

31

10

4

108

4

Bara Timur

113

137

19

2

-

24

36

6

4

91

5

Bara Barat

123

63

9

-

-

17

28

3

1

58

6

Sarata

400

251

18

1

-

35

37

6

9

106

Jumlah

1238

764

106

13

-

170

181

23

23

533

 

 

Dari data diatas dapat dilihat bahwa KK Kelurahan Paruga yang tergolong dalam kategori KK Pra sejahterah sangat tinggi yaitu mencapai 369 KK atau sebesar 30% dan jumlah KK dari KK sejahterah I sebanyak 247 KK atau 20% dan KK Sejahterah II sebanyak 308 KK atau 25 %, dan KK tergolong KK  Sejahterah III sebanyak 314 KK atau hanya 25 % dari total jumlah KK yang ada di Kelurahan Paruga sebanyak 1238 sedangkan jumlah peserta KB di Kelurahan Paruga sebanyak 533 dengan prosentase 70% dari jumlah PUS 764

 

Tingginya angka keluarga pra sejahterah kemiskinan di Kelurahan Paruga ini sebagai akibat dari masih rendahnya pendapatan masyarakat, kurangnya kesempatan kerja dan umumnya masyarakat Kelurahan Paruga mengadalkan kebutuhan hidupnya sector perdagangan dan buruh harian lepas, disamping itu juga kebutuhan masyarakat dapat diperoleh melalui usaha tambak dan hasil laut khusus daerah pesisir lingkungan sarata Keluraha Paruga, namun lahan-lahan pertanian tambak masyarakat masih belum tergarap secara optimal akibat tidak tersedianya teknologi pertanian yang dimiliki, serts system penangkapan ikan yang digunakan para nelayan masih bersifat tradisional.

 

C.    KONDISI SOSIAL BUDAYA KELURAHAN

1.             Pendidikan

 

Dalam pandangan masyarakat Keluraha Paruga, Pendidikan ditempatkan sebagai salah satu prioritas utama untuk memperbaiki kualitas hidup  dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal, hal ini terlihat dari semangat untuk bersekolah cukup tinggi. Berdasarkan data profil kelurahan Tahun 2011 s/d 2012 menunjukkan bahwa tingginya animo masyarakat untuk bersekolah ditunjukan dengan  banyaknya penduduk yang tercapai jenjang pendidikan tinggi (S2) sebanyak 7 orang atau 0,4 % S I sebanyak 756 atau 15,95% yang berpendidikan diploma sebanyak 208 orang atau 4,39 % tamat SLTA sederajat sebnayak 1.050 jiwa atau 22,16 % dan sisanya adalah yang berpendidikan SMP sebanyak 406 orang dan SD sebanyak 80 orang

 

2.               Kesehatan

 

Sektor kesehatan juga dalam pandangan masyarakat Kelurahan Paruga sebagai salah satu prioritas penting dalam kehidupan, hal ini terlihat dari makin baiknya pelayanan kesehatan yang ada untuk peningkatan pelayanan ini kelurahan paruga berupaya untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat dengan cara menanamkan pola hidup sehat di masyarakat

 

Penyakit umum yang diderita oleh warga sangat bervariasi mulai dari ISPA, Demam, sampai penyakit malaria, hal ini banyak disebabkan sebagai masyarakat akibat masih kurangnya pemahaman tentang kesehatan lingkungan

 

 

 

Sanitasi Lingkungan dan penggunaan air bersih warga Kelurahan Paruga juga masih sangat terbatas dan minim kesadaran masyarakat untuk menkonsumsi air minun yang sudah masak

Jenis penyakit yang umum di derita masyarakat Kelurahan Paruga disajikan dalam table berikut :

 

Tabel   : Jenis Penyakit yang umum Terjadi di Masyarakat

Usia

Jenis Penyakit

Tempat Untuk Berobat

Balita

Demam, Flu, Diare dan Batu

Puskesmas, Bidan, Pengobatan Tradisional

Anak-Anak

Batuk, Demam, Alergy dan Diare

Puskesmas, Bidan, Pengobatan Tradisional

Orang Dewasa

Batuk, Demam, Alergy, Flu, Diare, Maag, Reumatik, Pegal Linu, Sakit Kepala, Typus, Malaria, Chikungunya

Doketr, Puskesmas, Bidan, Dukun, Pengobatan Tradisional

 

D.    SARANA DAN PRASARAN

1.          Transportasi

 

Transportasi merupakan factor pendukung yang sangat penting dalam menunjang aksebilitas masyarakat sehari-hari seperti perekonomian, pendidikan, kesehatan, serta aktifitas social kemasyarakatan.

 

Kodisi umum sarana dan prasarana transportasi di Kelurahan Paruga sudah cukup tersedia namun perlu dilakukan peningkatan dan pengembangan beberapa akses jalan ekonomi terutama yang menuju lahan perdagangan dan penindustrian lainnya

 

Sejauh ini pembukaan dan perbaikan jalan ekonomi telah dimulai dilakukan oleh beberapa program yang sudah ada di antaranya P2KP, PNPM dan lain-lain.

 

2.      Kesehatan

 

Sarana Kesehatan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya adalah puskesmas, pustu, bidan kelurahan, posyandu, dukun dan sebagainya ada yang krumah sakit. walaupun tenaga kesehatan menetap di kelurahan (BKIA Paruga) namun sebagai masyarakat lebih memilih ke doketr praktek yang biayanya lebih mahal. hal ini di akibatkan oleh karena kurangnya sarana dan prasarana kesehatan yang ada di kelurahan. maka dipandang perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di Keluaraha Paruga

 

 

 

 

Tabel   : Sarana dan Prasarana Kesehatan

No

Sarana dan Prasarana

Jumlah

Kondisi

1

Posyandu

6

Sebagai besar masih numpang di rumah warga

2

BKIA Paruga

1

Baik, kurang tersedia sarana air bersih

 

3.      Pendidikan

 

Secara umum sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Kelurahan Paruga  cukup tersedia, mulai dari TK sampai SD dengan ketersediaan tenaga pegajar yang cukup memadai. Sedangkan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, masyarakat kelurahan paruga mengaksesnya di kelurahan lain dalam maupun diluar kecamatan yang ada dalam kota bahkan yang ada di luar kota dan atau dluar provinsi hal ini didukung oleh kelurahan paruga yang posisinya dekat dengan lembaga pendidikan bertaraf nasional dan internasional, bahkan sangat banyak orang tua murid yang berantusias yang menyekolahkan anaknya di luar provinsi bahkan di tanah jawa.

 

Pada tabel dibawa ini disajikan data sarana pendidikan di kelurahan Paruga

Tabel   : Data sarana Pendidikan

No

Sarana dan Prasarana

Jumlah

Kondisi

1

PAUD

4

Baik dan Memiliki Bangunan sendiri

2

TK

4

Baik

3

Sekolah Dasar

2

Baik

 

Jumlah

10

 

 

 

4.               Sarana Peribadatan

 

Sarana ibadah di Kelurahan Paruga berupa Mesjid sebanyak 3 buah dan Musholah 3 buah

 

Tabel   : Data Sarana Umum di Kelurahan Paruga

No

Sarana dan Prasarana

Jumlah

Kondisi

1

Masjid

3

Baik

2

Musholah

3

Baik

3

TPQ

13

Ada yang di Masjid Musholah, ada juga di rumah guru ngaji

 

 

 

 

 

 

 

5.               Sarana Umum Lainnya

 

Selain sarana-sarana yang ada di atas di Kelurahan Paruga juga masih banyak sarana umum yang di butuhkan oleh masyarakat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini

 

Tabel   : Data sarana Umum di Keluarahan Paruga

No

Sarana Umum

Jumlah

Kondisi

1

Kantor Kelurahan

1

Baik

2

Lapangan Olahraga

1

Baik

3

Perhotelan, Penginapan

15

Baik

4

Museum, Asi Mbojo

1

Baik

 

 

E.     PEMERINTAHAN KELURAHAN DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT

 

Lembaga pemerintahan Kelurahan yang dimaksud adalah lembaga pemerintahan yang ada di kelurahan mulai dar RT, RW, aparat pemerintah kelurahan, lembaga pemeberdayaan masyarakat ( LPM), karang taruna, forum pergurangan resiko bencana, (PRB) Tim siaga bencana kelurahan (TSBK), PKK, dan Posyandu, dll

 

Dari data yang ada tercatat jumlah aparat kelurahan sebanyak 15 orang, katua RT 19 Orang, Ketua RW 6 orang, LPM 12 Orang,  anggota PKK kelurahan sebanyak 30 orang pengurus inti, kader posyandu 6 orang, PPKBD 1 orang/kelompok, kader KB (Sub-PPKBD) 7 orang/kelompok, sedangkan pengurus karang taruna 3 orang pengurus inti, PRB 35 orang dan TSBK 30 orang

 

Kelembagaan Kelurahan ini memilki peranan yang sangat penting dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat Berdasarkan hasil diskusi dengan masyarakat terungkap bahwa pada dasarnya lembaga-lembaga yang dibutuhkan dalam pemerintahan kelurahan sudah terbentuk namun lembaga yang sudah ada tersebut perlu dimaksimalkan dalam melaksanakan fungsi pelayanan terhadap masyarakat sebagaimana peran, fungsi dan tugas masing lembaga tersebut.

 

Penguatan kapasitas aparatur dan organisasi pemerintah kelurahan serta lembaga-lembaga yang ada di kelurahan sangat penting terus di dorong agar bisa meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat secara memaksimalkan sesuai dengan peran, fungsi dan tugas kelembagaan masing-masing sehingga lembaga-lembaga tersebut dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat

 

ada aspek transparansi dan skuntabilitas pemerintah kelurahan juga perlu membangun system komunikasi yang baik dan efektif kepada masyarakat sehingga amasyarakat kelurahan dapat mengakses segala bentuk pembangunan yang di laksanakan serta pertanggung jawabannya.

 

       Dengan demikian akan muncul pengakuan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, Berpijak pada kondisi umum kelurahan yang menggambarkan situasi kelurahan, kondisi penduduk dan dukungan asset yang tersedia sebagaimana uraian di atas, dapat digambarkan berbagai tantangan pembangunan yang dicapai masyarakat keluarahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat.

 

a.      Bidang Ekonomi

 

Dalam Bidang Ekonomi tantangan pembangunan yang dihadapi antara lain :

1.  Kelurahan Paruga memiliki jumlah penduduk 4.738 jiwa yang terdiri dari 2.311 jiea laki-laki dan 2.427 jiwa perempuan dimana angka KK pra sejahterah masih cukup tinggi yaitu 145 KK atau 10.59%

2.      Luas Wilayah Kelurahan Paruga Mencapai 91 Ha

3.  Jumlah usia produktik di Kelurahan Paruga sangat tinggi sementara jumlah angka pengangguran masih cukup tinggi

4.  Hasil produksi perikanan belum maksimal baik secara kualitas maupun kuantitas. hal ini disebabkan disamping luas lahan pertanian tambak yang tebatas juga pemahaman dan kemampuan petani tambak dan tehnologi masih sangat kurang

5. Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga sebahagian masyarakat mengembangkan usaha di antaranya usaha warung klontong, sembako, Pedagang eceran, pedagang kaki lima dan laim-lain, namun usaha ini masih belum berkembang karena kurangnya permodalan dan terbatasnya pemasaran hasil produksi, dan persaingan yang cukup singinfikan

6. Disamping usaha yang tersebut di atas sebagian masyarakat melakukan kegiatan industry rumah tangga dan perbengkelan dan usaha lain namun usaha ini belum memberikan kontribusi yang cukup terhadap peningkatan ekonomi keluarga hal ini di sebabkan karena keterbatasan permodalan

7. Potensi sumber daya alam yang di miliki oleh kelurahan paruga belum di kelola secara baik sehingga belum mampu  memberikan kontribusi yang maksimal bagi pendapatan Asli kelurahan yang dijadikan sebagai asset

8.      KK Petani tambak kelurahan paruga masih banyak yang tidak memiliki alat mekanisasi pertanian sebagai pendukung usaha pertanian mereka. sehingga proses pengelolaan lahan dilakukan secara tradisional atau menyewa alat, hal ini berdampak pada biaya produksi meningkat

9. Terbatasnya ketersediaan pakan ternak sehingga tidak sebanding dengan jumlah populasi ternak warga

10.  Lahar pertanian masih belum aman dan gangguan binatang maka dipandang perlu dilakukan pemagaran lahan pertanian

 

  b.      Bidang Fisik Prasarana

 

Tantangan pembangunan yang dihadapi oleh Kelurahan Paruga dalam Bidang Fisik prasarana antara lain :

1.      Kondisi jalan di berbagai tempat sudah bagus, namun  disamping itu masyarakat kelurahan paruga juga masih sangat membutuhkan pembukaan akases jalan ekonomi baru guna mendukung kelancaran pengangkutan saprodi dan hasil pertanian tambak di lingkunganm sarata serta masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan pada jalan-jalan yang sudah ada

2.      Kelurahan paruga masih perlu melakukan penataan lingkungan pemukiman dengan baik dan masih banyak gang yang belum dilakukan pemagaran dan pembangunan drainase  dan saluran pembuangan limbah sehingga dimusim hujan kerap sekali terjadi banjir yang mengenangi perkarangan warga

3.      Kepala keluarga yang mendapatkan akses air bersih di kelurahan paruga masih belum merata khususnya di lingkungan sarata RW 06 kelurahan paruga terkendala karena sumur-sumur warga sering kering dimusim kemarau, hal ini tentu menunjukan msih banyak rumah tangga yang masih belum terpenuhi kebutuhan air bersih dan perlu ada perhatian serius pemerintah terutama adanya program pengadaan air bersih

a.  Kelurahan Paruga memiliki sumber air yang cukup tersedia yang bersumber dan beberapa kali disekitar kelurahan namun sumber air ini belum ada pengelolaan dan dimanfaatkan secara baik.

b. Pengelolaan sampah di Kelurahan Paruga belum dilakukan dengan baik, hal tentu saja akan menjadi sumber penyakit

4.      Masih banyak belum tersedianya system pembuangan air limbah (SPAL) yang baik,

menyebabkan penduduk kelurahan paruga rentan terhadap berbagai penyakit

5.      Dalam menumbuhkan pola hidup sehat masyarakat paruga yang telah memiliki MCK,

namun hal tersebut perlu ada perhatian dalam bidang sanitasi sehingga memiliki fasilitasi MCK yang baik pula

 

c.       Bidang Sosial Budaya

 

Berbagai tantangan yang dihadapi kelurahan paruga dalam bidang social budaya antara lain :

1.    Kualitas aparat kelurahan yang masih belum maksimal sehingga berdampak terhadap lemahnya kualitas layanan terhadap kebutuhan masyarakat

2.   Masih belum adanya sarana pendidikan anak usia dini ( PAUD) yang tersebar di seluruh lingkungan RW

3.   Belum tersedianya saran abaca, perpustakaan yang memadai bagi masyarakat kelurahan, karena kantor kelurahan belum menetap dan masih berpindah tempat

4.   Masih perlunya peningkatan kapasitas tenaga-tenaga kesehatan yang ada di kelurahan

 

 

 

 

5.   Belum berkembangnya prestasi dan Qori dan Qoriah yang berlaga di tingkat MTQ yang lebih tinggi

6.   Telah tersedianya arena pengembangan diri pemuda seperti lapangan oleh raga untuk mengasah keterampilan skill pemuda dalam bidang olah raga dan harus adanya perhatian serius pemerintah untuk memotifasi anak muda setempat

7.   Paruga yang merupakan kelurahan yang seperti kelurahan lain juga mempunyai budaya local sehingga perlu adanya penggalian dan pengembangan budaya-budaya lokal

 

Lokasi Terpilih Sebagai Kampung KB di Kelurahan Paruga

 

Berdasarkan hasil survey dan telaah terhadap kondisi rill kampong maupun data sekunder yang ada, telah dilakukan penetapan terhadap lokasi yang dijadikan sebagai kampung KB,

Sesuai kriteria yang ditentukan dalam Juknis kampung KB, ada beberapa aspek yang menjadi dasar perhitungan yaitu :

1.      Kriteria Utama

Terdapat dua kriteria utama yang wajib dipenuhi dalam pemilihan dan penetapan pembentukan kampung KB kedua kriteria utama tersebut adalah :

a.       Jumlah Pra KS dan KS I ( miskin ) di atas rata-rata Pra KS dan KS I tingkat kelurahan dimana kampung tersebut berada

b.      Jumlah peserta KB dibawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat kelurahan dimana kampung tersebut berlokasi

2.      Kriteria Wilayah

Setelah terpenuhi dua kriteria diatas sebagai kriteria uatam pemilihan dan pembentukan Kampung KB, maka selanjutnya dapat memilih salah satu atau lebih kriteria wilayah tersebut :

a.       Kumuh

b.      Pesisir, nelayan

c.       Daerah aliran sungai (DAS)

d.      Bantaran Kereta Api

e.       Kawasan Miskin (termasuk miskin perkotaan )

f.       Terpencil

g.      Perbatasan

h.      Kawasan Industri

i.        Kawasan Wisata

j.        Padat Penduduk

 

3.      Kriteria Khusus

a.      Kriteria Data

Setia RT, RW memiliki data dan Peta keluargayang bersumber dari hasil pendataan keluarga, data kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat

 

 

b.      Kriteria Kependudukan

Angka partisipasi penduduk usia sekolah rendah

c.       Kriteria Program Keluarga Berencana

1.      Peserta KB aktif lebih rendah dari pencapaian rata-rata tingkat kelurahan

2.      Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) lebih rendah dari pencapian rata-rata tingkat kelurahan

3.      Tingkat Unmet Need lebih tinggi dari pencapaian rata-rata tingkat kelurahan

d.      Kriteria Program Pembangunan Keluarga

1.      Partisipasi keluarga dalam program pembinaan ketahanan keluarga

2.      Partisipasi keluarga dalam program pemberdayaan peningkatan ekonomi keluarga

3.      Partisipasi Remaja dalam kegiatan Generasi Berencana ( GenRe) melalui Pusat informasi dan Konseling (PIK)

e.       Kriteria Program Pembangunan Sektor Terkait

1.      Kesehatan

Sesuai dengan tugas dan fungsi kementrian lembaga, Pemerintah provinsi, Pemerintahan Kota dan kota

2.      Sosial Ekonomi

Sesuai dengan tugas dan fungsi kementrian lembaga, Pemerintah provinsi, Pemerintahan Kota dan kota

3.      Pendidikan

Sesuai dengan tugas dan fungsi kementrian lembaga, Pemerintah provinsi, Pemerintahan Kota dan kota

4.      Pemukiman dan Lingkungan

Sesuai dengan tugas dan fungsi kementrian lembaga, Pemerintah provinsi, Pemerintahan Kota dan kota

5.      Kriteria Program lainnya sesuai dengan perkembangan

 

Adapun hasil penilaian terhadap lingkungan Sarata Kelurahan Paruga sebagai Kampung KB adalah sebagai berikut :

Kriteria

 

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Keterangan

Kriteria Utama

Jumlah Pra KS dan KS I (Miskin)

v

-

Jumlah Pra KS dan KS I (miskin) tinggi

Jumlah peserta KB dibawah rata-rata

v

-

 

Kriteria Wilayah

a.       Kumuh

b.      Pesisir, Nelayan

c.       Daerah Aliran Sungai

d.      Bandaran Kereta Api

e.       Kawasan Miskin

f.       Terpencil

g.      Perbatasan

h.      Kawasan Industri

i.        Kawasan Wisata

Padat penduduk

v

v

 

v

 

v

 

-

 

v

-

-

 

-

 

v

-

-

 

-

 

-

 

-

 

-

-

-

 

-

 

-

 

Kriteria Khusus

Kriteria data

v

-

Data yang tersedia adalah data dari kader

Kriteria Kependudukan

v

-

 

Kriteria Program Keluarga Berencana

v

-

 

Kriteria Program Pembangunan Kelaurga

-

v

Partisipasi masih  rendah

Kriteria Program Pembangunan Sektor terkait

v

-

Ada peran aktif lintas sektoral sesuai tugas dan kewenangannya

 

 

Kegiatan yang telah dilaksanakan dan intervensi program di kampung KB yaitu :

1.      melaksanakan pembinaan program KKBPK melalui penyuluhan keluarga Berencana

2.      melaksanakan pembinaan kepada kelompok Pik jalur Masyarakat

3.      telah dilaksanakan kunjungan kerja anggota komisi ke 9 DPR RI ke kampung KB

4.      memberikan bantuan  sembako kepada keluarga tidak mampu sasaran untuk kelompok lansia

5.      mengikuti lomba kelompok pik jalur masyarakat tingkat Propinsi Nusa tenggara Barat dengan mendapatkan nominasi juara 3 Tingkat propinsi

6.      membentuk kelompok UPPKS dalam rangka membantu peningkatan kesejahteraan keluarga

7.      melaksanakan kegiatan pelayanan KB terutama pelayanan metode kontrasepsi  jangka panjang ( MKJP)

8.      membentuk kelompok KB Pria dalam rangka mempercepat pencapaian MKJP bagi Pria

9.      membentuk kelompok pokta dan tribina dalam rangka memperkuat ketahanan keluarga

10.  membuat komitmen dengan warga selalu menjaga lingkungan dan membersihkan halaman rumah


 

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1303
Jumlah Kepala Keluarga
337
Jumlah PUS
264
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
111
Keluarga yang Memiliki Remaja
169
Keluarga yang Memiliki Lansia
57
Jumlah Remaja
268
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
146
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
118

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Tidak Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Suharti, S.Sos,I
2147483647
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 1 orang pokja terlatih
dari 1 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan