Gambaran Umum
Pembangunan Keluarga Sejahtera menekankan upaya untuk peningkatan ketahanan keluarga, dengan mengusahakan kehidupan yang sehat, baik secara fisik atau psikis serta mampu untuk memenuhi kebutuhan social dan ekonominya. Peran keluarga sangat penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu keluarga perlu memperoleh pembinaan dan peningkatan dibidang kesejahteraan dan ketahanannya.
Pada dasarnya kesertaan masyarakat dalam program Keluarga Berencana tidak hanya terbatas pada penggunaan alat kontrasepsi saja tetapi dalam arti lebih luas mencakup upaya-upaya untuk memberdayakan keluarga agar dapat meningkatkan ketahanan keluarganya. Salah satu cara untuk mewujudkan keadaan tersebut dapat dilakukan dengan mendorong keluarga-keluarga agar lebih terlibat dan berperan serta dalam kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Program Bina Keluarga Balita (BKB) yang telah dicanangkan sejak tahun 1980 –an merupakan suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak secara optimal, melalui interaksi orang tua dan anak. Karena fungsi ini maka Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita ( BKB ) telah dibentuk dengan sk kepala Desa , kegiatan ini perlu didorong dan ditingkatkan perkembangannya sehingga dapat benar-benar dirasakan manfaatnya, sebagai salahsatu wadah untuk mempersiapkan anak-anak agar menjadi manusia, sebagai sumber daya berkualitas.
Program Bina Keluarga Remaja (BKR), merupakan suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan keluarga, dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang Remaja secara optimal melalui interaksi orang tua dan remajanya. Karena fungsi ini maka Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja ( BKR ) perlu untuk dibentuk, didorong dan ditingkatkan perkembangannya, sehingga dapat benar-benar dirasakan manfaatnya sebagai salah satu wadah untuk mempersiapkan remaja menjadi manusia sebagai sumber daya berkualitas. Kelompok BKR di Desa Mrisi telah terbentuk dengan Surat Keputusan Kepala Desa, kelompok BKR ini perlu dibina dan didorong perkembangannya supaya dapat berjalan lebih efektif.
Program Bina Keluarga Lansia (BKL) merupakan suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan danpengetahuan keluarga dalam mengasuh dan memperlakukan anggota keluarga yang mamasuki usia Lanjut, melalui interaksi antar anggota keluarga. Karena fungsi ini maka Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia ( BKL ) perlu untuk dibentuk, didorong dan ditingkatkan perkembangannya sehingga dapat benar-benar dirasakan manfaatnya sebagai salah satu wadah untuk memberikan bekal kepada lansia atau anggota keluarga lain agar dapat menjadi lansia mandiri yang tangguh. desa Mrisi telah membentuk kelompok bina keluarga lansia dengan sk kepala Desa dimana kegiatannya dipadukan dengan kegiatan posyandu lansia.
Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) merupakan suatu upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga melaluai kegiatan-kegiatan ekonomi produktif. Karena fungsi ini maka Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) perlu untuk dibentuk, didorong dan ditingkatkan perkembangannya sehingga dapat benar-benar dirasakan manfaatnya sebagai salahsatu wadah untuk meningkatkan pendapatan keluarga sehingga tercukupi kebutuhan ekonominya. Jumlah Kelompok UPPKS di Desa Mrisi ada 2 Kelompok Kegiatan, dimana sebagian besar kelompok ini mempunyai kegiatan usaha Ekonomi Produktif. Melalui program kegiatan dari BP3AKB Kabupaten Grobogan kelompok kelompok ini telah dibina keberadaanya
Keberhasialn Program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tidak dapat terlepas dari peran para kader serta dukungan dan partisipasi aktif dari warga masyarakat secara keseluruhan, sehingga Kader sebagai ujung tombak pelaksanaan program Keluarga Berencana di tingkat desa perlu untuk dibina pengetahuan dan keterampilannya, didorong semangatnya agar semakin dapat mengembangkan kelompok-kelompok yang ditanganinya. Para kader yang mengelola Program Keluarga Berencana tergabung sebagai kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang melaksanakan tugasnya untuk mengelola program KB di tingkat Desa, RT dan RW.
Sebagai upaya agar Program Keluarga Berencana dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka, perlu dibentuk pengurus wilayah dimana sebagian besar kegiatan untuk pengelolaan Program KB dapat dilaksanakan secara efektif dan merata. Untuk itu pada pagi hari ini dilaksanakan “Pencangan Kampung KB” di dusun Mrisi Barat Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo ini sebagai dusun percontohan, sehingga dapat diterapkan pada dusun-dusun yang lain mengenai Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Program Pembangunan Keluarga Sejahtera yang pada akhirnya dapat semakin ditingkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta berkualitas.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 5143
Jumlah Kepala Keluarga 1813
Jumlah PUS 1141
Keluarga yang Memiliki Balita 280
Keluarga yang Memiliki Remaja 404
Keluarga yang Memiliki Lansia 562
Jumlah Remaja 832
Total
859Total 282
Status Badan Pengurus
Sarana dan Prasarana
BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada
BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada
BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada
UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada
PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada
Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada
Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Rama Rendra Prayoga,S.I.Kom 19890209 201902 1 004 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
12 orang pokja terlatih dari 12 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |