Gambaran Umum
Nagari Panampuang adalah sebuah nagari di Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang terkenal dengan sektor pertaniannya yang subur dan juga industri kecil berupa kerajinan dan makanan ringan. Nagari ini memiliki tujuh jorong, yaitu Bonjo, Sungai Baringin, Lundang, Lurah, Surau Lauik, Surau Labuah, dan Kubu. Berada di dataran tinggi, Panampuang dikenal dengan kondisi alamnya yang mendukung pertanian padi, palawija, dan sayuran, serta berpotensi sebagai agro-tourism.
Karakteristik umum
- Lokasi: Berada di Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
- Jumlah jorong: Terdiri dari tujuh jorong: Bonjo, Sungai Baringin, Lundang, Lurah, Surau Lauik, Surau Labuah, dan Kubu.
- Pusat pemerintahan: Terletak di Pakan Kaluang, Jorong Surau Lauik.
- Karakteristik geografis: Berada di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 830–860 mdpl, suhu udara 19-30°C, dan memiliki kondisi wilayah yang datar.
- Potensi wisata: Berpotensi sebagai objek wisata agro-tourism karena sektor pertaniannya.
- Sejarah singkat: Berawal dari daerah bernama "gantiang" di antara sungai lasi dan sikabu. Masyarakat awalnya terdiri dari empat suku: Guci, Jambak, Tanjung, dan Koto, kemudian disusul suku Sikumbang, sehingga dikenal juga sebagai Nagari Limo Suku.
Sektor ekonomi
- Pertanian: Merupakan sektor andalan karena didukung oleh kondisi alam dan kesuburan tanah, dengan komoditas utama padi, palawija, dan sayur-sayuran.
- Industri Kecil:
- Kerajinan/Perabot: Menghasilkan perabot rumah tangga seperti lemari dan tempat tidur.
- Rumah Tangga: Menghasilkan makanan ringan seperti Kue Sapik, Pinyaram, Galamai, Bakwan, dan Pergedel.
Kondisi data
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Memiliki IPM 71,40 yang tergolong baik, meskipun ada poin yang perlu diperbaiki di sektor pendidikan dan kesehatan.
- Data Presisi: Menjadi salah satu pelopor di Sumatera Barat dalam penerapan sistem data presisi untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan.
- Kebijakan: Hasil riset data presisi diintegrasikan ke dalam peraturan nagari (Pernag) untuk menjadi acuan pembangunan.
Sejarah Nagari
Nagari Panampuang merupakan salah satu dari tujuh nagari yang ada di Kecamatan Ampek Angkek yang terdiri dari Jorong Bonjo, Jorong Sungai Baringin, Jorong Lundang , Jorong Lurah, Jorong Surau Lauik, Jorong Surau Labuah, dan Jorong Kubu. Pusat pemerintahan nagari terletak di Pakan Kaluang, Jorong Surau Lauik.
Panampuang bermula dari sebuah daerah yang genting antara batang air lasi dan batang air sikabu yang dikenal dengan nama gantiang. Di gantiang inilah asal mula Nagari Panampuang. Masyarakat awal di Panampuang terbagi kepada empat suku (klan) yaitu: Guci, Jambak, Tanjung, dan Koto.
Berdasarkan kepada tambo, satu suku yakni Sikumbang datang kemudian, sehingga dalam perjalanan sejarah Nagari Panampuang dikenal juga dengan Nagari Limo Suku.
Batas Wilayah
Adapun batas-batas wilayah Nagari Panampuang adalah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Nagari Koto Tangah ,Nagari Persiapan Koto Tangah Lamo Kecamatan Tilatang Kamang dan Nagari Koto Baru Kecamatan Baso, sebelah selatan berbatasan dengan Nagari Lambah Kecamatan Ampek Angkek, sebelah barat berbatasan dengan Nagari Kapau Kecamatan Tilatang Kamang, dan sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Tabek Panjang Kecamatan Baso.
Perekonomian
Sesuai dengan Topografis Nagari Panampuang dengan luas ± 6,80 Km persegi atau ± 680 ha, maka sangat berpengaruh terhadap sosial dan ekonomi masyarakat, dari ketersediaan dan penggunaan lahan di Nagari Panampuang yang lebih didominasi oleh areal pertanian (Sawah tadah hujan dan Ladang/Perkebunan). Maka pemanfaatan lahan pertanian merupakan sektor andalan, hal ini didukung oleh kondisi alam, iklim, curah hujan serta tekstur tanah untuk aktivitas pertanian terutama komoditas padi, palawija, dan sayur-sayuran.
Nagari Panampuang berada di dataran tinggi dengan ketinggian berkisar 830–860 m dari permukaan laut, dengan suhu udara berkisar antara 19-30 derajat celcius. Dengan kondisi wilayah datar. Sedangkan kondisi tanah pada umumnya berwarna coklat dengan tingkat kesuburan sedang, tanah pada lahan kering pada umumnya bertekstur lembung liat. Pada lahan sawah tanahnya bertekstur lembung liat berdebu, dan aliran sungai tanah bertekstur pasir lembung.
Pada sektor industri yang berkembang di Nagari Panampuang adalah industri kerajinan Kecil/Perabot, industri Rumah Tangga. Untuk Industri Kerajinan Kecil/Perabot dengan jenis produksi perabotan rumah tangga yang dihasilkan seperti Lemari, Tempat Tidur. Sedangkan untuk industri Rumah Tangga yang berkembang saat ini adalah Industri Makan Ringan dengan berbagai macam produk seperti Kue Sapik, Pinyaram, Galamai, Bakwan, Pergedel, dan Makan Ringan Lainnya.
Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan Nagari
Sesuai dengan nilai-nilai budaya yang ada maka dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan dilibatkan peran serta Lembaga Kemasyarakatan Nagari sebagai mitra dalam rangka menyelenggarakan urusan pemerintah, Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan Nagari yang ada di Nagari Panampuang antara lain:
- Kerapatan Adat Nagari (KAN)
- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari (LPMN)
- Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK)
- Majelis Ulama Indonesia Nagari (MUI-Nagari)
- Bundo Kanduang
- Parik Paga Nagari
- Karang Taruna
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 7298
Jumlah Kepala Keluarga 1353
Jumlah PUS 905
Keluarga yang Memiliki Balita 403
Keluarga yang Memiliki Remaja 1069
Keluarga yang Memiliki Lansia 770
Jumlah Remaja 615
Total
632Total 273
Status Badan Pengurus
Sarana dan Prasarana
BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada
BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada
BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada
UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada
PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada
Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada
Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
| Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
| Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
| SK pokja KKB | Ada |
| PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Herlina, S.I.kom 198409132009012001 |
| Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
| Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
| Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
15 orang pokja terlatih dari 17 orang total pokja |
| Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
| Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
| Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
| Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
| Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
| Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
| Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |